Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Gym Memengaruhi Kualitas Sperma? Ini Faktanya

Apakah Gym Memengaruhi Kualitas Sperma
ilustrasi gym (pexels.com/Ron Lach)
Intinya sih...
  • Olahraga di gym memengaruhi kualitas sperma, tapi tergantung juga pada intensitas dan frekuensinya.
  • Olahraga moderat cenderung memberikan efek positif, sementara latihan yang berlebihan dapat menurunkan jumlah sperma, motilitas, dan morfologi.
  • Di luar olahraga, kualitas sperma dipengaruhi oleh faktor biologis, lingkungan, dan gaya hidup.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Gym kini menjadi tempat favorit banyak pria untuk menjaga kebugaran dan membentuk tubuh. Aktivitas fisik di gym tidak hanya menunjang penampilan, tetapi juga meningkatkan energi, stamina, serta kesehatan tubuh secara keseluruhan, lho.

Di balik manfaat tersebut, terdapat anggapan bahwa rutinitas gym juga dapat memengaruhi kesehatan reproduksi pria. Namun, apakah gym memengaruhi kualitas sperma? Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa olahraga dengan intensitas moderat umumnya aman dan mendukung kesehatan sperma. Di sisi lain, latihan yang berlebihan berpotensi menurunkan jumlah sperma, motilitas, dan morfologinya. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini untuk memahami lebih jauh.

Table of Content

1. Apakah gym memengaruhi kualitas sperma?

1. Apakah gym memengaruhi kualitas sperma?

Menurut studi, olahraga, termasuk latihan di gym, bisa memengaruhi kualitas sperma, tergantung pada intensitas dan frekuensinya. Pada atlet rekreasional atau orang yang berolahraga secara moderat, aktivitas fisik cenderung memberikan efek netral atau bahkan positif terhadap sperma, baik dari segi jumlah, motilitas (pergerakan), maupun bentuknya. Dengan kata lain, berolahraga secara teratur dan tidak berlebihan umumnya bermanfaat untuk kesehatan reproduksi.

Di sisi lain, latihan yang sangat intens atau dilakukan secara profesional berpotensi menurunkan beberapa parameter sperma, seperti jumlah, persentase pergerakan, dan bentuk normalnya. Jadi, penting untuk menyesuaikan intensitas latihan agar tetap bermanfaat bagi kesehatan tanpa menimbulkan risiko pada kualitas sperma.

2. Faktor-faktor yang memengaruhi kualitas sperma

Faktor-faktor yang memengaruhi kualitas sperma
ilustrasi sperma (freepik.com/freepik)

Kualitas sperma dipengaruhi oleh kombinasi faktor biologis, lingkungan, dan gaya hidup. Beberapa hal berikut dapat berdampak signifikan terhadap spermatogenesis dan kesehatan reproduksi pria:

  • Faktor perkembangan dan biologis

Kondisi pada masa perinatal, seperti perkembangan sel sertoli dan leydig, sangat penting untuk spermatogenesis yang sehat pada masa dewasa. Hal yang perlu digarisbawahi, masalah yang muncul selama perkembangan biasanya bersifat permanen, lho.

  • Kondisi medis dan obat-obatan

Penyakit akut maupun kronis dapat memengaruhi fungsi gonad. Di luar itu, obat-obatan tertentu seperti antidepresan, antiepileptik, dan obat tekanan darah dapat menurunkan kualitas sperma. Nah, penghentian obat-obatan tertentu pun terbukti meningkatkan kualitas sperma dan tingkat keberhasilan konsepsi. Kendati demikian, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter karena obat tersebut amat berpengaruh pada kondisi kesehatanmu.

  • Paparan lingkungan dan bahan kimia

Zat seperti bisfenol A, paraben, logam berat, dan insektisida berpotensi mengganggu spermatogenesis. Namun, bukti terkait efeknya pada manusia masih terbatas, ya.

  • Gaya hidup

Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol, terutama merokok berat, dapat menurunkan jumlah sperma dan konsentrasinya. Tak cuma itu, paparan asap rokok ibu saat hamil dapat memiliki dampak lebih besar dibanding merokok aktif oleh pria.

  • Kondisi berat badan

Obesitas berkaitan dengan penurunan jumlah sperma, perubahan kadar hormon testosteron dan estradiol, serta risiko azoospermia atau oligozoospermia yang lebih tinggi.

  • Faktor musiman

Kualitas sperma dapat berubah mengikuti musim. Tepatnya, volume sperma, konsentrasi, dan morfologi normal yang cenderung lebih rendah selama musim panas hingga motilitas sperma lebih tinggi saat suhu lebih dingin. Hal ini relevan bagi atlet yang berolahraga di luar ruangan maupun di ruang ber-AC.

3. Seberapa sering olahraga yang aman untuk kesuburan?

Latihan berlebihan, terutama tanpa asupan nutrisi dan istirahat cukup, dapat mengganggu hormon dan menurunkan kesuburan. Pada perempuan, olahraga ekstrem bisa menyebabkan gangguan menstruasi seperti amenore di mana ovulasi dan menstruasi berhenti karena stres fisik. Pada pria, latihan intens diketahui berhubungan erat dengan penurunan kadar testosteron dan jumlah sperma.

Para ahli umumnya menyarankan olahraga dengan intensitas sedang selama 30—60 menit dengan total tiga hingga lima kali latihan per minggu. Kunci utamanya adalah konsistensi dan moderasi, bukan intensitas, ya. Selain itu, pilihlah jenis olahraga yang kamu nikmati, dengarkan tubuhmu, dan sesuaikan rutinitas agar tetap efektif dan berkelanjutan.

Pada akhirnya, apakah gym memengaruhi kualitas sperma sangat dipengaruhi oleh caramu menjalani rutinitas latihan. Selama gym dilakukan secara moderat dan seimbang, aktivitas itu justru bisa mendukung kesehatan reproduksi. Jadi, atur porsi latihanmu dengan bijak dan pastikan tubuh tetap mendapatkan waktu pemulihan yang cukup, ya.

FAQ seputar apakah gym memengaruhi kualitas sperma

Apakah gym bisa menurunkan kualitas sperma?

Bisa, jika latihan dilakukan terlalu berat dan berlebihan tanpa istirahat yang cukup. Latihan moderat umumnya aman.

Apakah olahraga gym justru bisa meningkatkan kualitas sperma?

Ya, olahraga dengan intensitas sedang dapat membantu menjaga hormon tetap seimbang dan mendukung kualitas sperma.

Seberapa sering gym yang aman untuk kesehatan sperma?

Disarankan 3–5 kali per minggu dengan durasi 30–60 menit dan intensitas sedang.

Referensi

"How Exercise Impacts Fertility: Benefits For Men And Women". Carrot. Diakses Desember 2025.
Jóźków, Paweł, and Marco Rossato. “The Impact of Intense Exercise on Semen Quality.” American Journal of Men S Health 11, no. 3 (September 19, 2016): 654–62.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us

Latest in Health

See More

[QUIZ] Pengetahuan Kamu tentang Lari Sejauh Apa? Cek di Sini

27 Des 2025, 06:40 WIBHealth