'Pet Effect', Ini 9 Manfaat Kesehatan Memiliki Hewan Peliharaan

Menurut sebuah studi dalam "The American Journal of Cardiology Volume 76, Issue 17" tahun 1995, disebutkan bahwa koneksi antara hewan peliharaan dengan pemiliknya mampu meningkatkan kemungkinan bertahan hidup para pasien penyakit arteri koroner.

Dari 369 pasien, 112 pasien yang memiliki anjing dilaporkan lebih mungkin bertahan hidup dalam kurun waktu 1 tahun ketimbang pasien yang tidak memiliki anjing.

Jurnal berjudul "The 'pet effect': physiological calming in the presence of canines” yang diterbitkan dalam jurnal "Society & Animals" mencoba mencari tahu koneksi dari hewan dan pemiliknya dalam segi mental.

Keseluruhan data yang didapat adalah, interaksi antara anjing dengan partisipan studi mampu mengurangi kadar stres, yang mana itu berhubungan dengan tekanan darah dan detak jantung.

Kamu pasti mengetahui bagaimana perilaku orang-orang dengan gangguan spektrum autisme. Menurut sebuah ulasan di laman Human Animal Bond Research Institute (HABRI), disebutkan bahwa hewan peliharaan dapat membantu pasien autisme untuk bersosialisasi serta mengembangkan kepercayaan dirinya.

Secara langsung, hewan-hewan tersebut membuat mereka merasa penting karena diserahi tanggung jawab untuk merawatnya.

Dalam sebuah studi berjudul “The role of cats and dogs in asthma and allergy - a systematic review” yang dimuat dalam "International Journal of Hygiene and Environmental Health" tahun 2010, peneliti mengobservasi bagaimana kucing dan anjing tidak menyebabkan kekambuhan gejala asma atau bersin-bersin pada orang-orang yang sudah terpapar sejak dini.

Selain itu, ada pula data yang mengatakan bahwa eksposur dengan anjing sejak masih dalam kandungan dapat melindungi anak-anak nantinya dari sensitivitas terhadap alergen dari udara (aeroallergens).

Data dari Zoetis Petcare menunjukkan bahwa orang-orang yang tidak pernah memelihara kucing memiliki risiko lebih tinggi meninggal karena serangan jantung sebanyak 40 persen.

Pertanyataan ini didukung pula dengan data yang disebutkan di poin sebelumnya, bahwa memelihara hewan dapat mengurangi risiko mengalami penyakit kardiovaskular.

Hewan peliharaan telah terbukti mampu membantu seseorang mengatasi gejala depresi yang dia miliki.

Menurut sebuah tesis yang diterbitkan oleh University of British Colombia, Kanada, tahun 1993, anak-anak sekolah di kelas sembilan yang memiliki hewan peliharaan di rumah tidak mengalami depresi ketimbang anak-anak lainnya yang tidak punya hewan peliharaan.

Menariknya lagi, disebutkan juga bahwa orang-orang yang merawat hewan peliharaannya sendirian lebih mungkin mengalami depresi ketimbang orang-orang yang memeliharanya bersama dengan keluarganya.

HABRI dan Cohen Research Group membuat survei tentang praktisi kesehatan yang bekerja dengan hewan. Sekitar 69 persen dari pekerja kesehatan yang didata, ditemukan bahwa bekerja dengan hewan peliharaan mampu meningkatkan kondisi fisik, mental, mood, hingga hubungan antara pasien dan para staf.

Jika kamu merawat hewan peliharaan, umumnya kamu akan sering melakukan kegiatan fisik demi mengajak main peliharaanmu tersebut. Setidaknya untuk anjing, kamu akan mengajaknya berjalan-jalan setiap hari minimal 30 menit atau maksimal 2 jam. Adanya aktivitas fisik inilah yang bisa mencegah kelebihan berat badan atau obesitas.

Orang-orang yang mengalami gangguan stres pasca trauma (PTSD) bisa mengatasi kondisinya tersebut dengan hewan peliharaan. Efeknya bisa mengurangi kecemasan hingga depresi akibat trauma.

Terdapat penelitian yang menguji 80 perempuan untuk menonton film yang traumatis. Perempuan yang menonton bersama anjingnya dilaporkan memiliki tingkat kecemasan yang lebih rendah daripada mereka yang menonton video sendirian atau bersama boneka anjing.

Itulah 9 manfaat kesehatan yang bisa kamu dapat dari "pet effect", bisa dirasakan fisik maupun mental. Bagaimana, tertarik ingin punya hewan peliharaan? Bila ya, jangan sampai ini cuma keinginan sesaat, karena bagaimanapun memelihara hewan butuh komitmen besar.