Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pro Kontra Konsumsi Sushi saat Sahur, Apakah Baik untuk Tubuh?

ilustrasi sushi (pexels.com/Shameel mukkath)

Sushi adalah sajian khas Jepang yang digemari banyak orang karena rasanya yang lezat dan kandungan nutrisinya yang tinggi. Saat sahur, beberapa orang mungkin tergoda untuk menyantap sushi karena ringan dan praktis.

Namun, ada juga beberapa orang yang ragu, apakah sushi cukup mengenyangkan dan baik untuk tubuh selama menjalankan ibadah puasa? Sebelum menjadikannya menu sahur, ada baiknya kamu memahami pro dan kontranya terlebih dahulu.

Nah, dalam artikel ini akan dijelaskan beberapa alasan pro dan kontra mengonsumsi sushi saat sahur apakah sudah menjadi pilihan yang tepat. Penasaran? Yuk, simak alasan lengkapnya di bawah ini ya!

1. Sebagai sumber protein dan omega-3 bagi tubuh

ilustrasi sushi (pexels.com/Diego Pontes)

Sajian sushi umumnya menggunakan berbagai jenis seafood sebagai sumber protein. Beberapa protein yang kerap digunakan adalah ikan salmon, tuna, udang, cumi, telur ikan, belut, ubur-ubur, kepiting, dan masih banyak lagi.

Sumber protein yang berkualitas tinggi ini sangat dibutuhkan tubuh saat menjalankan ibadah puasa. Selain itu, kandungan omega-3 dalam ikan dapat mendukung pertumbuhan otot dan daya tahan tubuh selama tubuh kekurangan asupan energi saat berpuasa.

2. Mengandung karbohidrat yang bisa memberi energi

ilustrasi sushi (pexels.com/Shameel mukkath)

Tak hanya ada protein, dalam sajian sushi juga terdapat sumber karbohidrat seperti nasi. Nasi sushi ini biasanya diletakkan di bawah fillet ikan atau dibalut dengan topping. Karbohidrat ini berperan sebagai bahan bakar utama bagi tubuh agar tetap berenergi selama berpuasa.

Cuka yang ditambahkan dalam nasi sushi juga dapat mengontrol kadar gula darah tubuh selama berpuasa sehingga energi lebih stabil sepanjang hari. Namun, karena sushi umumnya menggunakan nasi putih, kandungan seratnya lebih rendah. Jadi pastikan untuk menambahkan serat yang cukup.

3. Kaya akan nutrisi dan mudah dicerna tubuh

ilustrasi sushi (pexels.com/Schena Maria Karlec)

Sushi mengandung berbagai nutrisi penting yang bermanfaat bagi tubuh terutama jika dikonsumsi saat sahur. Ikan sebagai sumber protein, nasi sebagai sumber karbohidrat, dan sayur sebagai sumber serat menjadikan sajian ini sangat sehat dan kaya nutirsi.

Selain bernutrisi, sushi juga mudah dicerna karena mengandung bahan-bahan yang ringan dan tidak membebani sistem pencernaan. Dengan kombinasi yang tepat, sushi bisa menjadi menu sahur yang bergizi, lezat, dan tetap nyaman di perut.

4. Kurang mengenyangkan untuk ibadah puasa

ilustrasi sushi (pexels.com/ Yang Hao)

Sushi cenderung kurang mengenyangkan untuk dikonsumsi dalam jangka panjang karena kandungan serat dan lemaknya yang rendah. Hal ini bisa menyebabkan rasa lapar datang dengan cepat terutama saat tubuh tidak diberikan asupan makanan selama berpuasa.

Selain itu, sushi juga biasanya disajikan dalam porsi kecil sehingga jumlah kalori yang dikonsumsi mungkin tak terlalu mencukupi. Untuk membuat sushi lebih mengenyangkan sebagai menu sahur, kamu bisa menambahkan sumber protein ekstra seperti telur, edamame, atau alpukat.

5. Mengandung garam tinggi yang bisa memicu haus

ilustrasi sushi (pexels.com/ Ivan Samkov)

Sushi seringnya dikonsumsi dengan kecap asin dan saus lainnya yang mengandung kadar garam tinggi. Belum lagi sushi kekinian dengan berbagai macam tambahan topping saus seperti mayones dan mentai yang sangat tinggi natrium dan bisa memicu rasa haus selama berpuasa. 

Natrium berlebihan dapat mengganggu keseimbangan cairan tubuh, menyebabkan dehidrasi lebih cepat di siang hari. Jika kamu tetap ingin mengkonsumsi sushi sebagai menu sahur, sebaiknya pilih sushi dengan kombinasi isian seperti mentimun atau alpukat bisa membantu mengurangi efek haus karena kandungan air yang tinggi.

6. Bisa mengandung bakteri jika tidak disimpan dengan benar

ilustrasi sushi (pexels.com/Alex P)

Sushi jenis sashimi dan nigiri yang berbahan ikan mentah, berisiko mengandung bakteri atau parasit jika tidak disimpan dengan benar. Ikan mentah yang tidak segar dapat menjadi tempat berkembangnya bakteri seperti Salmonella atau Listeria, yang berbahaya bagi pencernaan sehingga dapat mengganggu kesehatan selama berpuasa.

Untuk menghindari risiko ini, pastikan sushi disimpan di lemari pendingin dan dikonsumsi dalam waktu yang singkat setelah disiapkan. Atau jika ingin lebih aman, kamu bisa memilih sushi dengan bahan matang seperti tamago, sayuran, atau seafood yang telah dimasak atau digoreng terlebih dahulu.

Dengan beberapa alasan pro dan kontra di atas, kamu bisa menimbang lagi apakah sajian sushi cocok dijadikan sebagai menu sahur yang baik atau tidak. Jika kamu tetap ingin mengkonsumsi sushi sebagai menu sahur, perhatikan kandungan garam, bahan yang digunakan, dan cara penyimpanan yang tepat ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Firda Fortuna Nasich
EditorFirda Fortuna Nasich
Follow Us