Sebuah Penelitian Temukan Mikroplastik pada Produk Protein di AS

Mikroplastik didefinisikan sebagai potongan sampah plastik yang berukuran sangat kecil akibat penguraian limbah industri. Ada juga plastik yang “sengaja dibuat” dengan ukuran kecil, seperti microbeads di dalam scrub wajah.
Namun, studi yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Pollution pada tahun 2024 menemukan bahwa 16 produk protein Amerika Serikat (AS) terkontaminasi mikroplastik. Dari mana asalnya?
1. Ditemukan pada aneka produk protein, seperti ikan, udang, hingga daging olahan

Mikroplastik yang ada pada 16 produk protein AS berukuran 45 mikrometer (μm) atau lebih besar. Jenis produknya bervariasi, dari seafood, daging olahan, hingga tahu dan plant-based food lainnya.
Sampel produk tersebut dikumpulkan pada April 2022 dari dua supermarket konvensional dan satu toko kelontong khusus produk organik dan alami di Portland, Oregon.
Tetapi, produk yang diproses secara intensif mengandung lebih banyak mikroplastik dibanding makanan segar. Contohnya adalah udang yang dilapisi tepung roti, fish stick, dan nugget dari ayam atau bahan nabati.
2. Makin panjang proses pengolahan makanan, makin banyak bersentuhan dengan manusia atau mesin

Menurut para peneliti yang terlibat, kontaminasi mikroplastik pada produk protein tidak ada kaitannya dengan dari mana protein tersebut berasal. Tetapi, lebih ke kompleks atau tidaknya proses pengolahan produk protein.
Makin panjang proses pengolahan, makin besar kemungkinan makanan bersentuhan dengan manusia atau peralatan produksi (misalnya, ban berjalan atau pakaian pekerja). Kemungkinan terkontaminasi mikroplastik pun lebih tinggi.
3. Dampak mikroplastik bagi kesehatan

Karena ukurannya yang sangat kecil dan seringkali tidak kasat mata, mikroplastik dianggap remeh bagi sebagian orang. Padahal, mikroplastik bisa melepaskan zat-zat pengganggu endokrin, menurunkan kesehatan reproduksi, serta berkontribusi pada kenaikan berat badan, resistansi insulin, dan perkembangan kanker.
Para peneliti menganalisis sampel darah dari 22 orang dan 17 di antaranya mengandung partikel plastik (Environment International, 2022). Jenis plastik yang paling banyak ditemukan adalah polietilena tereftalat atau PET (digunakan untuk membuat botol minuman), lalu polistiren (untuk mengemas produk) dan polietilen (untuk membuat kantong plastik).