9 Tips Olahraga untuk Penderita Migrain, Lawan dengan Gerak!

Pastikan sumber energi cukup sebelum olahraga

Migrain bisa menjadi tantangan besar bagi mereka yang ingin tetap aktif dan sehat melalui olahraga. Olahraga berat mungkin bisa memicu kambuhnya migrain bagi sebagian orang.

Rutin berolahraga bisa mengurangi frekuensi migrain. Sebuah tinjauan dari 44 literatur mempelajari hubungan antara olahraga dan migrain. Literatur-literatur tersebut menunjukkan hubungan antara latihan fisik dan migrain dari sudut pandang epidemiologis, terapeutik, dan patofisiologis. Hasilnya jelas, olahraga teratur mungkin memiliki efek profilaksis pada frekuensi migrain (The Journal of Headache and Pain, 2018).

Di sisi lain, ada juga bukti bahwa olahraga dapat memicu serangan migrain, tetapi studi mengenai hal ini masih terbatas. Studi kecil di Denmark menemukan bahwa latihan aerobik yang intens seperti lari dan bersepeda di dalam atau luar ruangan dapat menyebabkan sakit kepala. Penelitian kecil lainnya di Swedia yang mengamati efek bersepeda di dalam ruangan juga menemukan bahwa orang yang melaporkan olahraga sebagai pemicu migrain biasanya mengalami frekuensi sakit kepala yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak, dilansir WebMD. Lebih banyak penelitian diperlukan.

Dengan memperhatikan beberapa tips, kamu tetap bisa menjalani gaya hidup aktif tanpa memicu atau memperburuk migrain. Berikut ini tips olahraga yang aman dan nyaman untuk penderita migrain.

1. Pilih aktivitas yang kamu sukai

Dengan memilih jenis olahraga yang kamu sukai, kamu akan lebih mungkin untuk rutin berolahraga karena aktivitas yang kamu nikmati. Beberapa contoh yang bisa kamu pilih termasuk jalan cepat, joging, berenang, atau bersepeda.

Mulailah dengan latihan berdampak rendah yang tidak akan terlalu membebani tubuh. Tidak hanya baik untuk kesehatan fisik, aktivitas ini juga bisa memicu hormon perasaan senang yang disebut endorfin dan enkephalin. 

2. Mulai olahraga secara bertahap

9 Tips Olahraga untuk Penderita Migrain, Lawan dengan Gerak!ilustrasi pemanasan (pexels.com/Nataliya Vaitkevich).

Saat kamu sudah menemukan jenis olahraga yang cocok, kamu bisa menambah intensitas olahraga secara bertahap. Ini bisa dimulai dengan berjalan kaki dan lakukan secara teratur, dilansir Everyday Health.

Jika kamu baru memulai olahraga, batasi latihan intensitas tinggi (high-impact) menjadi satu hari dalam seminggu. Saat kamu sudah merasa terbiasa dan nyaman, kamu bisa menambahkan satu hari lagi untuk latihan intensitas tinggi dalam program olahraga kamu.

Rekomendasinya adalah melakukan latihan aerobik intensitas sedang selama 150 hingga 300 menit dan latihan kekuatan dua hari atau lebih dalam seminggu.

3. Pastikan sumber energi cukup

Karena kadar gula darah akan menurun saat olahraga, penting bagi kamu untuk memiliki sumber energi yang memadai.

American Migraine Foundation (AMF) merekomendasikan makan sekitar 90 menit sebelum berolahraga. Makanan yang direkomendasikan termasuk makanan berprotein, seperti protein bar dan kacang-kacangan.

Kalau mengalami kram, mungkin ini karena kamu makan terlalu dekat dengan waktu berolahraga. Jika jeda antara makan dan olahraga terlalu lama, ini bisa memicu migrain.

4. Penuhi kebutuhan cairan

9 Tips Olahraga untuk Penderita Migrain, Lawan dengan Gerak!Ilustrasi minum air putih (freepik.com/pressfoto)

Orang yang sering mengalami serangan migrain dapat mengalami kekambuhan jika mengalami dehidrasi, khususnya saat berolahraga. Dibutuhkan sekitar 1,8 hingga 2,3 liter cairan untuk menggantikan air yang hilang dalam tubuh kita selama 24 jam.

Lebih banyak cairan akan dibutuhkan jika kamu rutin berolahraga dan tinggal di area dengan iklim yang panas. Studi menemukan bahwa penderita migrain yang minum lebih banyak air mengalami sakit kepala yang tidak terlalu intens (Journal of Evaluation in Clinical Practice, 2015).

Baca Juga: Studi: Ini Waktu Terbaik Olahraga bagi Pasien Diabetes Tipe 2

5. Lakukan pemanasan dan pendinginan

Berolahraga tanpa pemanasan terlebih dahulu bisa memicu migrain. Kamu bisa berjalan kaki selama 5 menit sebelum mulai lari, joging, atau bersepeda.

Jika kamu melakukan latihan ketahanan, cobalah melakukan pemanasan dengan beban ringan terlebih dahulu.

Setelah berolahraga, berjalanlah selama 5 menit atau lakukan peregangan ringan untuk membantu menurunkan detak jantung dan tekanan darah. Ini juga dapat membantu menghilangkan beberapa nyeri otot setelah olahraga yang timbul akibat latihan ketahanan.

6. Jangan sampai kepanasan

9 Tips Olahraga untuk Penderita Migrain, Lawan dengan Gerak!ilustrasi olahraga saat cuaca panas (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Menurut AMF, panas, kelembapan, lampu buatan yang terang, dan sinar matahari yang terik, semuanya dapat meningkatkan risiko serangan migrain. Jadi, penting untuk tidak kepanasan atau overheated saat berolahraga.

Saat cuaca sedang panas, kamu bisa mencoba berolahraga pada pagi hari atau olahraga di tempat yang sejuk untuk menghindari panas dan kelembapan.

7. Postur tubuh harus benar saat olahraga

Postur tubuh yang salah saat berolahraga dapat memberikan tekanan ekstra pada kepala, leher, dan bahu. Hal tersebut bisa memicu migrain saat kamu berolahraga.

Pelatih atau spesialis olahraga dapat membantu kamu memperbaiki postur tubuh. Kamu juga bisa mendapatkan tips dari video latihan online.

8. Cobalah olahraga non aerobik

9 Tips Olahraga untuk Penderita Migrain, Lawan dengan Gerak!ilustrasi yoga (unsplash.com/Zen Bear Yoga)

Meskipun ada banyak manfaat dari olahraga intensitas tinggi, tetapi cobalah untuk mengeksplorasi olahraga non aerobik. Jenis olahraga ini dinilai lebih ramah bagi orang dengan migrain.

Contohnya, yoga termasuk latihan yang baik untuk orang dengan migrain karena mekanismenya bekerja pada nyeri leher, pengurangan stres, dan kecemasan. Stres merupakan salah satu pemicu migrain. 

9. Konsultasi dengan dokter tentang obat migrain

Jika kamu mengonsumsi obat migrain, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter. Tanyakan tentang waktu penggunaan obat dan apakah boleh meminumnya sebelum berolahraga.

Obat tertentu yang digunakan untuk pengobatan migrain dapat memengaruhi detak jantung, tekanan darah, dan aktivitas otot. Hal ini terutama berisiko jika kamu menggunakan obat beta blocker atau calcium channel blocker.

Orang dengan migrain tetap bisa mendapatkan manfaat olahraga dengan memperhatikan beberapa aspek. Kamu bisa mencoba tips di atas. Selain itu, pastikan untuk tidak memaksakan diri jika kamu merasa kelelahan atau migrain kambuh saat berolahraga.

Baca Juga: Efek Pakai Baju Ketat saat Cuaca Panas, Apakah Bahaya?

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya