Pertolongan Pertama Anak Sakit Perut yang Perlu Kamu Ketahui

Sambil terus pantau kondisi anak, ya!

Anak-anak sering mengeluh sakit perut. Ini adalah salah satu alasan paling umum orang tua membawa anak-anak mereka ke dokter atau unit gawat darurat rumah sakit. Menentukan penyebab sakit perut anak harus dilakukan oleh dokter lewat pemeriksaan dan beberapa tes jika dibutuhkan.

Banyak anak dengan sakit perut membaik dalam beberapa jam atau hari tanpa pengobatan khusus dan sering kali tidak ditemukan penyebabnya. Terkadang, penyebabnya menjadi lebih jelas seiring waktu dan pengobatan dapat dimulai. Jika rasa sakit atau masalah lain terus berlanjut, temui dokter.

Kabar baiknya, banyak obat sakit perut yang bisa ditemukan di rumah dalam banyak kasus. Mulai dari jenis makanan atau minuman tertentu, bantal pemanas, dan lain-lain. Berikut ini langkah-langkah pertolongan pertama anak sakit perut yang perlu diketahui oleh orang tua, serta kapan harus mempertimbangkan untuk menghubungi dokter untuk panduan lebih lanjut.

Penyebab anak sakit perut

Dilansir Better Health Channel, ada banyak masalah kesehatan yang dapat menyebabkan anak sakit perut. Ini bisa meliputi:

  • Masalah pada usus seperti konstipasi, kolik, atau sindrom iritasi usus besar.
  • Infeksi seperti gastroenteritis, infeksi ginjal atau saluran kemih, atau infeksi di bagian tubuh lainnya seperti telinga atau dada.
  • Masalah terkait makanan seperti makan terlalu banyak, keracunan makanan, atau alergi makanan.
  • Masalah yang tidak berkaitan dengan perut, seperti migrain atau ketegangan otot.
  • Masalah bedah seperti radang usus buntuk, obstruksi usus, atau intususepsi.
  • Nyeri menstruasi. Beberapa anak perempuan bisa mengalami nyeri sebelum menstruasi pertama dimulai.
  • Keracunan, seperti gigitan laba-laba, makan sabun, atau asap.

Pertolongan pertama anak sakit perut

Pertolongan Pertama Anak Sakit Perut yang Perlu Kamu KetahuiIlustrasi anak sakit perut (freepik.com/freepik)

Tak perlu langsung panik karena tidak semua sakit perut pada anak berbahaya. Akan tetapi, orang tua atau pengasuh harus jeli dan harus menghubungi bantuan yang tepat pada waktu yang tepat. Awasi anak dengan cermat terutama selama masa pemulihan hingga anak menjadi lebih baik. Anak remaja mungkin tidak ingin diganggu namun tetap harus diawasi.

Berikut ini pertolongan pertama anak sakit perut yang perlu diketahui oleh orang tua dan pengasuh yang diterangkan dalam laman eMedicineHealth:

  • Istirahat: Seorang anak dengan nyeri perut aktif sering mendapat manfaat dari istirahat. Berbaring telungkup dapat membantu meredakan nyeri akibat gas, tetapi posisi optimal adalah yang dirasa paling baik bagi anak.
  • Diet: Orang dapat bertahan hidup lama tanpa makanan padat namun harus tetap mengonsumsi cairan. Dehidrasi butuh waktu untuk berkembang, jadi memaksakan cairan tidak selalu diperlukan. Anak yang muntah aktif tidak akan mampu menahan cairan dalam jumlah banyak. Dokter menyarankan pemberian dalam jumlah kecil (1–2 ons) sekaligus (biasanya setiap 15–20 menit) sampai anak bisa minum lebih banyak. Hindari cairan berwarna, berkarbonasi, berkafein, berlemak, atau terlalu asin atau bergula (seperti minuman cola hitam, teh, kopi, susu, minuman olahraga, dan jus buah).
  • Cairan: Jangan memberikan air putih atau susu yang direbus pada bayi, karena dapat menyebabkan masalah serius pada kandungan garam dalam tubuhnya. Selain itu, susu lebih sulit dicerna oleh perut yang sakit. Dokter merekomendasikan berbagai cairan dehidrasi, misalnya oralit. Usahakan agar bayi kembali menyusu seperti biasanya sesegera mungkin. Pilihan yang baik untuk anak yang lebih besar adalah minuman jahe atau kaldu sup sederhana. Hindari susu, jus buah, minuman berkarbonasi tinggi, kopi, dan minuman olahraga pada anak yang diare, karena perut mungkin tidak dapat menoleransi cairan tersebut. Jika anak yang lebih besar meminta minuman ringan, hindari minuman yang mengandung kafein. Menghilangkan buih minuman berkarbonasi bisa membuat minuman tersebut lebih dapat ditoleransi oleh anak yang sakit.
  • Makanan padat: Anak akan memberi tahu orang atau pengasuh kapan waktunya kembali mengonsumsi makanan padat. Mulailah dengan perlahan. Pertama-tama cobalah roti panggang atau biskuit, lalu lanjutkan ke makanan biasa sesuai toleransi anak terhadap pemberian makanan tersebut. Pisang, saus apel, roti panggang biasa, atau nasi juga merupakan makanan yang cocok untuk diperkenalkan setelah diet cairan.
  • Pengobatan: Gunakan asetaminofen untuk mengendalikan demam jika diperbolehkan oleh dokter. Kebanyakan dokter menghindari aspirin pada anak-anak. Hindari antibiotik kecuali diresepkan oleh dokter. Dokter tidak merekomendasikan obat-obatan herbal atau pengobatan rumahan lainnya. Jika kamu menggunakannya dan kemudian menemui dokter, pastikan untuk memberi tahu dokter apa yang kamu berikan kepada anak karena informasi tersebut dapat memengaruhi rekomendasi pengobatan.

Baca Juga: 4 Tips Menjaga Sistem Imun Anak dari Dokter, Hati-Hati ISPA!

Pertolongan pertama pada bayi yang sakit perut

Pertolongan Pertama Anak Sakit Perut yang Perlu Kamu Ketahuiilustrasi bayi menangis (pexels.com/Antoni Shkraba)

Dilansir Healthline, jika bayi mengalami sakit perut, orang atau pengasuh bisa memberikan pertolongan pertama rumahan ini.

  • Gerakkan kaki bayi seperti mengayuh sepeda. Untuk meredakan sakit perut karena gas, gerakkan kaki bayi maju mundur dengan lembut. Gerakan ini melibatkan otot-otot perut, yang membantu gas keluar.
  • Tinjau pola makan bayi. Jika curiga apa yang dimakan bayi menyebabkan masalah pencernaan, bicarakan dengan dokter anak tentang kemungkinan alergi atau sensitivitas. Dokter mungkin merekomendasikan diet eliminasi atau pengujian klinis untuk menyelesaikan masalah.
  • Tinjau pola makan kamu. Dengan bimbingan dokter atau ahli diet, kamu bisa menyelidiki apakah sesuatu dalam pola makan ibu menyusui berpindah melalui ASI dan mengiritasi perut bayi.
  • Mengatasi masalah pemberian makan. Selain makanan yang dimakan ibu saat menyusui, tindakan menyusui itu sendiri juga bisa menjadi penyebab tersembunyi masalah perut bayi. Jika ibu kesulitan mengatasi kelebihan suplai ASI, bayi mungkin menelan terlalu banyak udara saat menyusu, sehingga menyebabkan gas berlebih. Cobalah untuk menemui konsultan laktasi untuk panduan lebih lanjut.
  • Pertimbangkan untuk memberikan susu formula lain. Kalau kamu memberi makan bayi dengan susu formula, kamu mungkin perlu menggantinya. Beberapa susu formula dibuat khusus untuk perut sensitif. Bicarakan ini dengan dokter anak. Alternatif lainnya, coba gunakan air hangat saat mencampur botol bayi. Hal ini dapat membantu formula larut tanpa perlu dikocok, yang dapat menimbulkan gelembung udara yang berujung pada gas.
  • Berikan serat. Makanan padat yang dimakan bayi yang lebih besar mempunyai dampak serius pada waktu transit pencernaan, bisa baik maupun buruk. Saat bayi sembelit, fokuslah pada makanan kaya serat pada waktu makan dan camilan. Buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan polong-polongan adalah pilihan yang bagus. Jangan lupa jaga hidrasi bayi untuk membantu pencernaannya lancar.
  • Buat bayi serdawa. Beberapa bayi banyak serdawa, tetapi ada pula yang tidak. Bagi anak-anak yang butuh sedikit usaha ekstra untuk mengeluarkan udara, pertimbangkan untuk menyesuaikan strategi untuk membuat bayi serdawa. Cobalah membuat bayi serdawa saat sedang menyusu atau dalam posisi lain untuk memicu gelembung udara keluar.
  • Jaga bayi tetap tegak setelah menyusu. Kamu mungkin pernah mendengar anjuran bagi orang dewasa penderita GERD untuk tetap tegak setelah makan. Prinsip yang sama juga berlaku untuk bayi penderita GERD. Menjaga bayi tetap duduk (atau bersandar) setelah menyusu memungkinkan gravitasi melakukan tugasnya membawa makanan ke saluran pencernaan. Hindari membiarkan si kecil berbaring selama kurang lebih 30 menit setelah menyusu.

Kapan harus mencari pertolongan medis saat anak sakit perut?

Pertolongan Pertama Anak Sakit Perut yang Perlu Kamu Ketahuiilustrasi anak-anak sakit (freepik.com/DCStudio)

Sakit perut pada anak biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, menurut Children's Health, jika anak mengalami salah satu gejala berikut, segera bawa anak ke dokter anak untuk mengetahui penyebab sakit perut anak:

  • Sembelit yang makin sering terjadi.
  • Sakit perut berulang tanpa penyebab yang jelas.
  • Darah pada tinja.
  • Diare.
  • Demam dan batuk.
  • Sakit saat buang air kecil.
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
  • Terlihat atau bertingkah sakit.
  • Rasa sakit yang membangunkan anak dari tidurnya atau mulai memengaruhi kehidupannya sehari-hari.
  • Penyakit kuning.

Dokter anak bisa membantu menentukan apakah anak perlu pertolongan medis segera.

Apabila anak mengalami sakit perut dan disertai salah satu dari gejala di bawah ini, segera cari pertolongan darurat atau bawa anak ke unit gawat darurat:

  • Sakit parah di perut.
  • Kehilangan kesadaran, kelelahan, atau tampak sakit.
  • Sulit bernapas.
  • Dehidrasi.
  • Darah pada muntahan atau muntahan berwarna hijau.

Sakit perut adalah masalah kesehatan yang sering dialami oleh bayi dan anak-anak. Kabar baiknya, ada beberapa langkah pertolongan pertama anak sakit perut yang bisa dilakukan di rumah. Akan tetapi, orang tua maupun pengasuh tetap harus memantau kondisi anak, tahu kapan sakit perut pada anak menandakan sesuatu yang serius, dan kapar harus mencari perhatian medis.

Baca Juga: 7 Pertolongan Pertama Anak Demam Malam Hari, Efektif!

Topik:

  • Rihanna Bunga
  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya