5 Hal yang Harus Diketahui tentang Dermaplanning atau Mencukur Wajah

Jangan melakukannya sendiri di rumah

Apakah kamu sudah tahu tentang dermaplanning? Saat ini, dermaplanning bisa dibilang sedang hits dalam dunia kecantikan. Banyak orang menganggap bahwa dermaplanning bikin kulit wajah mereka terlihat lebih sehat. Bahkan, beberapa orang berani melakukan prosedur ini secara mandiri di rumah, lho.

Nah, sebelum kamu melakukan dermaplanning atau mencukur wajah, baca dulu penjelasannya berikut ini.

1. Apa itu dermaplanning?

5 Hal yang Harus Diketahui tentang Dermaplanning atau Mencukur Wajahspahoustontexas.com

Melansir Self, Jenny Kim, MD, Ph.D., yang merupakan seorang profesor dermatologi, kedokteran, dan nutrisi di David Geffen School of Medicine at UCLA, Amerika Serikat (AS) menjelaskan bahwa dermaplanning adalah kegiatan mencukur wajah dengan pisau bedah.

Hal ini dilakukan untuk menghilangkan epidermis atau lapisan kulit atas dan rambut halus pada wajah. Biasanya, prosedur ini dilakukan oleh dokter spesialis kulit. Namun, akhir-akhir ini alat-alat untuk dermaplanning sudah mulai mudah ditemukan, jadi banyak orang yang akhirnya melakukannya sendiri di rumah.

2. Manfaat melakukan dermaplanning?

5 Hal yang Harus Diketahui tentang Dermaplanning atau Mencukur Wajahfreepik.com/cookie_studio

Melansir Medical News Today, manfaat dari melakukan dermaplanning meliputi:

  • Mengurangi garis-garis halus dan kerutan, bekas jerawat, atau kulit yang rusak akibat sinar matahari
  • Mengembalikan kilau muda pada wajah
  • Menghilangkan rambut halus yang dapat menyebabkan kumpulan minyak dan kotoran tertahan pada wajah

Karena manfaat yang diberikan, tak heran bila banyak orang mencoba dermaplanning di rumah. Mereka menganggap bahwa dermaplanning bukanlah hal yang sulit dilakukan.

Baca Juga: 10 Perawatan Kecantikan Paling Aneh dan Ekstrem di Dunia, Merinding!

3. Apakah dermaplanning memiliki efek samping?

5 Hal yang Harus Diketahui tentang Dermaplanning atau Mencukur Wajahfreepik.com/wavebreakmedia_micro

Beberapa orang masih ragu untuk melakukan dermaplanning karena takut rambut halus yang dicukur akan berubah menjadi lebih lebat atau tebal.

Melansir Prevention, Kavita Mariwalla, MD, seorang dokter spesialis kulit di West Islip, AS, mengatakan bahwa secara teori, setelah melakukan dermaplanning rambut halus pada wajah tidak akan tumbuh menjadi lebih tebal.

Namun, sama seperti penghilangan rambut halus dengan metode laser, bisa saja terjadi kasus tak terduga. Misalnya, warna rambut halus yang dicukur menjadi lebih gelap dan terilhat lebih tebal, terutama di daerah di sekitar cambang dan dagu.

Selain itu, melakukan prosedur dermaplanning harus dengan hati-hati agar tidak melukai kulit.

4. Apakah dermaplanning bisa dilakukan di rumah?

5 Hal yang Harus Diketahui tentang Dermaplanning atau Mencukur Wajahfreepik.com/lifeorstock

Sebagian dari kamu mungkin merasa dermaplanning dapat dilakukan secara mandiri di rumah. Kenyataannya, ini tidak dianjurkan oleh para dokter spesialis kulit.

Tanpa kamu sadari, pisau yang digunakan (banyak yang menggunakan pisau pencukur alis) tidak akan seefektif pisau bedah yang digunakan di klinik kecantikan. Selain itu, bukan tak mungkin kamu bisa melukai kulitmu dan menyebabkan luka, bahkan mungkin bisa mengalami infeksi.

Melansir Self, seorang dermatolog di New Jersey, AS, yang bernama Jeanine Downie, M.D., mengatakan bahwa sudah ada beberapa pasien yang melukai kulit wajahnya sendiri pada saat melakukan dermaplanning. Maka dari itu, agar aman, ia menyarankan untuk melakukannya dengan bantuan dermatolog yang kompeten.

5. Pelajari kondisi kulitmu sebelum melakukan dermaplanning

5 Hal yang Harus Diketahui tentang Dermaplanning atau Mencukur Wajahfreepik.com/wayhomestudio

Sebelum melakukan dermaplanning, jangan lupa untuk mempelajari keadaan kulitmu, karena prosedur ini tidak diperuntukkan untuk semua kondisi kulit.

Melansir Prevention, Melissa Kanchanapoomi Levin, MD, yang merupakan seorang dermatolog di New York, AS, dan pendiri dari Entière Dermatology mengatakan bahwa kondisi kulit yang terbakar oleh sinar matahari (sunburn), memiliki jerawat yang aktif, rosasea, atau punya kondisi kulit seperti eksem atau psoriasis tidak disarankan untuk mencoba dermaplanning.

Melakukan dermaplanning dengan kondisi kulit di atas malah akan memperburuk kondisi kulit yang sudah ada.

Bahkan, Alix J. Charles, MD, seorang dermatolog asal AS juga mengatakan jika kamu memiliki bekas jerawat yang dalam, kamu harus berhati-hati! Kenapa? Karena ada kemungkinan kulit akan lebih mudah mengelupas saat menjalani dermaplanning. Selain itu, pastikan untuk memberi tahu dokter tentang riwayat luka yang pernah terjadi di wajah.

Satu lagi, jangan lupa untuk selalu memaki sunscreen, karena prosedur dermaplanning bisa membuat kulit jadi lebih sensitif. Kamu tidak mau, kan, yang tadinya ingin terlihat lebih glowing tapi yang terjadi malah sebaliknya?

Setelah membaca penjelasan tentang dermplanning tadi, yuk, lebih bijak. Agar lebih aman, jangan melakukannya sendiri di rumah. Datangilah dokter spesialis kulit yang kompeten sebelum melakukan dermaplanning dan cari tahu informasi sebanyak-banyaknya tentang prosedur tersebut, atau apakah kamu benar-benar memerlukannya atau tidak.

Baca Juga: 7 Fakta Unik tentang Rambut Kemaluan Kita, Perlu Dicukur atau Tidak?

Ruth Cikita Photo Verified Writer Ruth Cikita

[kosong]

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya