Tua Tak Bisa Dicegah namun Bisa Diperlambat, Ini Buktinya!

Peremajaan kulit saat usia tua itu bukan hal mustahil

Menjadi tua itu pasti, tetapi memperlambat penuaan itu harus. Manusia, tumbuhan, dan hewan terus mengalami pertumbuhan selama hidupnya hingga mencapai puncak kematangan, lalu menjadi tua pada waktunya.

Menjadi tua berarti menurunnya fungsi-fungsi tubuh, seperti penurunan kemampuan pancaindra, gangguan pada otot dan sendi, memori, keterampilan fisik, dan lain sebagainya.

Sudah banyak kisah orang-orang di dunia yang pada usia senja masih tampak muda, seperti rambut masih hitam, kulit masih kencang, bahkan memiliki tubuh proporsional dengan otot yang menonjol layaknya usia muda. Lalu, apakah mereka tak menua?

Bukannya tidak menua, tetapi mereka adalah contoh orang-orang yang mencintai tubuhnya dengan pola hidup yang sehatm sehingga secara fisik mereka lebih muda daripada usia biologisnya. Inilah bukti bahwa menjadi tua itu pasti, tetapi memperlambat penuaan itu bisa diupayakan.

1. Rambut beruban akan kembali ke warna aslinya jika memang belum waktunya

Tua Tak Bisa Dicegah namun Bisa Diperlambat, Ini Buktinya!ilustrasi mencukur rambut (pexels.com/Engin Akyurt)

Dilansir Scientific American, rambut beruban bisa mendapatkan warnanya kembali dan hal ini adalah studi kasus dalam literatur sains selama beberapa dekade.

Misalnya, dalam makalah tahun 1972 yang ditulis oleh mendiang dokter kulit Stanley Comaish, ia melaporkan pertemuannya dengan seorang pria berusia 38 tahun dengan warna rambut sebagian besar hitam dan putih, tetapi terdapat tiga helai yang ujungnya berwarna putih dan hitam pada sekitar akar. Menurutnya, ini proses perubahan warna rambut yang tidak normal.   

Sebuah penelitian lainnya yang dipublikasikan laman eLife, sekelompok peneliti membuktikan bahwa proses penuaan erat hubungannya dengan kesehatan psikis. Penelitian ini melibatkan relawan dari berbagai usia, etnis, dan jenis kelamin. Menurut Ralf Paus, seorang dermatologis University of Miami, Amerika Serikat (AS), penemuan ini memberikan angin segar tentang peluang mengembalikan uban ke warna aslinya. 

Hingga seorang Martin Picard, seorang ahli psikobiologi mitokondria di Universitas Columbia, AS, merenungkan cara sel menua dan berhipotesis rambut yang memutih lebih dulu adalah yang lebih rentan.

Kemudian, ia dan koleganya melakukan penelitian dengan melibatkan relawan pria dan perempuan berusia antara 9 hingga 65 tahun dari berbagai latar belakang etnis (mayoritas etnis berkulit putih). Mereka menyerahkan satu helai rambut serta rambut putih dan rambut warna asli dari berbagai bagian tubuh, termasuk kulit kepala, wajah, dan area kemaluan. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan proses penuaan rambut hingga menjadi putih terkait dengan tingkat stres. 

Berbagai penelitian lainnya juga mengungkapkan proses ini dapat dibalik, yang artinya rambut yang memutih karena stres bisa kembali menjadi warna aslinya. Salah satunya, melalui penelitian yang dilakukan oleh peneliti Universitas Columbia, seperti dilansir mashable SEA, bahwa peristiwa yang menyenangkan dan menghilangkan stres dapat mengembalikan rambut ke warna aslinya. Bahkan, penelitian ini mengungkapkan rambut yang telah beruban dalam setahun terakhir dapat kembali normal ketika tekanan hidup rendah.

2. Massa otot lansia dapat ditumbuhkan kembali

Tua Tak Bisa Dicegah namun Bisa Diperlambat, Ini Buktinya!ilustrasi lansia olahraga angkat beban (pexels.com/cottonbro studio)

Pada usia 60-an umumnya manusia mengalami penurunan massa otot. Namun, siapa sangka pada usia 60 ke atas manusia dapat membangun kembali massa otot. Bahkan, pada masa ini massa otot dapat ditumbuhkan sebesar dan sekuat usia 40-an, dilansir Baptist Health.

Hanya saja, membangun otot pada usia ini tak semudah waktu usia muda dan membutuhkan usaha lebih keras dan lebih lama, karena faktor usia. 

Berdasarkan penelitian dari UAB Center for Exercise Medicine, Universitas Alabama, AS, pembentukan serat-serat otot dimulai selama latihan pada manusia yang berusia lebih muda. Sementara itu, pada lansia yang sebagian besar massa ototnya telah hilang, maka pembentukannya hanya terjadi pada massa otot yang tersisa walaupun hasilnya sama besarnya dan sama kuatnya dengan usia muda. 

Baca Juga: 11 Manfaat Diet Blue Zone, Bikin Sehat dan Panjang Umur

3. Latihan secara teratur dapat membangun kepadatan mineral tulang, bahkan pada lansia

Tua Tak Bisa Dicegah namun Bisa Diperlambat, Ini Buktinya!ilustrasi lansia olahraga (pexels.com/Anna Shvets)

Dikutip dari Healthcentral, setelah usia 30 tahun, manusia akan kehilangan massa tulang. Tidak seperti saat usia masih sangat muda, jaringan-jaringan tulang akan terus tumbuh dan berkembang hingga usia 18 tahun.

Tulang akan terus mengalami proses remodeling 3–6 bulan sekali, memperbarui jaringan tulang yang rusak. Proses ini akan makin kehilangan keseimbangannya seiring bertambahnya usia, sehingga membuat tulang rapuh dan rentan patah. Kehilangan massa atau kepadatan tulang yang signifikan dapat menyebabkan osteoporosis, yang ditandai dengan hilangnya kekuatan tulang. Ini berarti risiko patah tulang menjadi lebih besar.

Olahraga secara teratur pada prinsipnya membantu tulang untuk beradaptasi dengan membangun kepadatan mineral tulang. Hanya saja, pada usia yang tak muda lagi atau pada orang dengan osteoporosis, proses ini lebih lama dibanding saat seseorang masih muda. 

Maka, hal yang perlu dipertahankan adalah gaya hidup sehat seperti olahraga. Namun, untuk pasien osteoporosis latihan menahan beban adalah yang terbaik untuk menahan laju penyakit. Latihan menahan beban berarti melawan gravitasi, dan tidak harus mengangkat benda-benda yang berat. Berjalan kaki, mendaki, joging, dan menaiki tangga termasuk dalam kategori latihan menahan beban. 

Osteoporosis dapat menyebabkan tulang rentan patah, bahkan untuk kegiatan minor  seperti mengangkat benda, batuk, hingga jatuh saat sedang berdiri. Dilansir Medical News Today, pengobatan osteoporosis bersifat mengurangi risiko patah tulang akibat kehilangan kepadatan tulang, bukan memperbaiki tulang yang telah patah.

Namun, hasil penelitian terbaru nampaknya memberikan angin segar bahwa ketika patah tulang, sel-sel punca (stem cell) memperbaiki cedera dengan membentuk tulang baru atau tulang rawan baru, sebagaimana dilansir Harvard Stem Cell Institute.

Jadi, prinsip kerjanya asam lemak dalam darah memberi sinyal pada sel induk atau sel punca untuk berkembang menjadi sel pembentuk tulang. Namun, jika tidak ada pembuluh darah di dekatnya, maka sel punca akhirnya membentuk tulang rawan. Namun, penelitian ini masih terlalu dini dan butuh penelitian lebih lanjut.

4. Gigi dapat memperbaiki diri asal kondisi kerusakan minimal

Tua Tak Bisa Dicegah namun Bisa Diperlambat, Ini Buktinya!ilustrasi pemeriksaan gigi (pexels.com/Karolina Grabowska)

Percaya apa tidak, gigi dapat memperbaiki dirinya sendiri! Namun, ini tergantung dari kondisi gigi tersebut. Gigi dapat memperbaiki dirinya sendiri jika kondisi kerusakannya minimal, dan proses ini disebut remineralisasi. Mengutip laman Ventura Dentist, gigi dengan retakan di bagian luar dan garis patahan minimal yang tidak menimbulkan rasa sakit dapat pulih dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. 

Untuk membangun kembali enamel pada gigi yang retak diperlukan air liur yang cukup. Kandungan kalsium dan fosfat dalam air liur membantu memulihkan kerusakan akibat asam. Untuk membantu proses ini, pilihan makanan yang baik, seperti makanan non gula, dan menggunakan pasta gigi berfluorida sangat dianjurkan. 

Jadi, dapat disimpulkan proses remineralisasi ini dapat terjadi dengan syarat kondisi kerusakan gigi minimal dan sebelum gigi membusuk.

5. Peremajaan kulit saat usia tua itu mungkin

Tua Tak Bisa Dicegah namun Bisa Diperlambat, Ini Buktinya!ilustrasi awet muda (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Siapa yang tak ingin terlihat awet muda? Semua orang ingin terlihat awet muda dan ini bukan hal yang tak bisa diusahakan. Tentu bukan berarti tidak menua, tetapi menunda penuaan melalui proses remodeling kulit. 

Jika kondisinya, pada kulit wajah sudah ada tanda-tanda penuaan seperti keriput, pori-pori besar, warna kulit tak rata dan lain sebagainya, maka microneedling adalah jawabannya. 

Terapi microneedling dilakukan dengan menusuk kulit  menggunakan beberapa jarum kecil dan steril. Dampak dari terapi ini adalah reorganisasi serat kolagen dan membentuk kolagen baru.

Prinsip kerjanya, sebagaimana dilaporkan dalam Indian Dermatology Online Journal (2016), adalah mengendalikan cedera kulit sehingga menimbulkan cedera mikro tanpa benar-benar merusak epidermis. Cedera mikro ini menyebabkan pendarahan minimal yang kemudian dalam proses penyembuhan luka disertai dengan pelepasan berbagai faktor pertumbuhan. Juga, memecah bekas luka lama pada kulit yang sudah permanen.

Faktor pertumbumbuhan ini misalnya:

  • Platelet derived growth factor (PGF), yaitu protein yang mengatur pertumbuhan dan pembelahan sel.
  • Transforming growth factor alpha dan beta (TGF-α and TGF-β), yaitu faktor pertumbuhan yang terlibat dalam seluruh proses penyembuhan luka.
  • Connective tissue activating protein.
  • Connective tissue growth factor.
  • Fibroblast growth factor.

Latihan wajah merupakan cara lainnya untuk menunda penuaan. Faktanya, kehilangan lemak dan jaringan halus pada wajah adalah faktor penyebab kendur dan kerutan. Prinsip kerja otot di wajah ataupun bagian tubuh lainnya pada dasarnya sama, yaitu otot jika tidak digerakkan akan menjadi kendur dan mengecil. Jadi, ketika otot-otot di wajah tetap dilatih, maka akan menciptakan wajah yang lebih muda.

Studi dalam jurnal JAMA Dermatology (2018) melibatkan 27 perempuan usia antara 40 dan 65 tahun untuk melakukan latihan wajah setiap hari selama 30 menit selama 8 minggu, lalu melanjutkannya setiap hari selama total 20 minggu. Dermatologis kemudian membandingkan foto para sukarelawan sebelum dan sesudah latihan. Hasilnya, ditemukan peningkatan pada volume pipi peserta dan memperkirakan usia mereka 51 tahun pada awal program dan tampak berusia 48 tahun dalam kurun waktu 20 minggu.

Namun, hal yang belum bisa dipastikan adalah berapa lama hasil dari penelitian ini akan bertahan. Nampaknya, latihan wajah harus terus dipertahankan untuk mempertahankan efeknya. Untuk berapa lama? Seberapa sering? Latihan seperti apa yang paling bermanfaat? Untuk menjawab semua pertanyaan ini diperlukan penelitian lebih lanjut.

Menjadi tua memang tidak dapat dicegah, tetapi menundanya masih bisa diupayakan. Menunda penuaan akan membuat tubuh bugar lebih lama juga memperbaiki dan mengembalikan fungsi organ tubuh yang menurun. Dengan demikian, kualitas hidup juga dapat dipertahankan.

Demi bisa menua dengan sehat dan tampak awet muda, mulailah hidup sehat sedini mungkin dengan pola makan sehat, rutin olahraga, tidur cukup, dan mampu mengelola stres dengan baik. Yang tak kalah penting, rutinlah cek kesehatan agar jika ada masalah, maka dokter bisa segera merencanakan pengobatan terbaik.

Baca Juga: 5 Tips Panjang Umur ala Dokter Saraf Usia 101 Tahun

Sari rachmah hidayat Photo Verified Writer Sari rachmah hidayat

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya