Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sering Mandi Air Hangat di Musim Hujan, Sehat atau Justru Berisiko?

mandi air hangat
ilustrasi mandi air hangat (vecteezy.com/Tonefoto grapher)

Musim hujan sering membuat tubuh cepat dingin sehingga mandi air hangat terasa jauh lebih nyaman, terutama setelah bepergian atau terjebak hujan. Banyak orang menganggap kebiasaan ini aman karena memberikan rasa rileks dan membuat tubuh terasa lebih ringan.

Walau begitu, beberapa orang mulai mempertanyakan apakah mandi air hangat terlalu sering justru bisa memengaruhi kondisi tubuh dengan cara yang tidak terduga. Topik ini semakin sering dibahas karena rutinitas mandi biasanya berubah saat cuaca terus basah dan lembap. Berikut pembahasan mengenai mandi air hangat di musim hujan. Kira-kira bikin tubuh lebih sehat atau justru memiliki risiko yang tidak kita ketahui?

1. Frekuensi mandi air hangat membentuk kebiasaan tubuh

mandi air hangat
ilustrasi mandi air hangat (vecteezy.com/papan saenkutrueang)

Tidak sedikit orang yang merasa tubuh lebih cepat nyaman ketika mandi air hangat setiap hari saat musim hujan. Suhu yang hangat membuat tubuh langsung beradaptasi sehingga mandi air dingin terasa makin sulit dilakukan. Tubuh terbiasa menerima sensasi hangat sehingga respons terhadap udara dingin perlahan menurun. Kebiasaan seperti ini kadang membuat seseorang tidak sadar bahwa tubuhnya jadi kurang fleksibel menghadapi perubahan suhu.

Pada sisi lain, kecenderungan memilih air hangat setiap hari dapat memicu kulit menjadi lebih mudah kering tanpa disadari. Kulit kehilangan pelembap alami lebih cepat ketika terpapar air hangat terlalu sering. Hal tersebut mungkin tidak terlihat dalam waktu singkat, tetapi terasa ketika kulit mulai mengelupas atau gatal. Situasi ini membuat banyak orang baru menyadari bahwa kenyamanan sesaat sebenarnya bisa membawa efek lain pada tubuh.

2. Kebiasaan mengatur suhu air mempengaruhi kondisi kulit

kran shower
ilustrasi kran shower (vecteezy.com/Aleksey Matrenin)

Sebagian orang sering menaikkan suhu air sedikit demi sedikit setiap kali mandi karena ingin mendapatkan rasa hangat yang lebih cepat. Tanpa disadari, suhu air menjadi terlalu tinggi sehingga kulit merasa seperti tertarik atau memerah setelah mandi. Respons ini muncul karena kulit tidak kuat menerima suhu yang terlalu panas meski awalnya terasa menyenangkan. Kondisi tersebut menjadi lebih berisiko ketika dilakukan berulang selama musim hujan.

Di sisi lain, kulit manusia membutuhkan waktu untuk memulihkan kelembapannya setelah mandi air hangat. Jika proses ini terus terganggu, kulit lebih mudah iritasi dan terasa perih ketika terkena sabun atau udara dingin. Banyak orang menyepelekannya sampai akhirnya muncul ruam kecil yang mengganggu aktivitas. Masalah kecil seperti ini sebenarnya dapat dicegah jika suhu air dijaga tetap hangat, bukan panas.

3. Durasi mandi air hangat mengubah reaksi tubuh

mandi air hangat
ilustrasi mandi air hangat (vecteezy.com/Tonefoto grapher)

Kamu mungkin pernah merasa mandi air hangat lebih lama saat cuaca dingin karena tubuh ingin menikmati sensasinya. Kebiasaan ini membuat seseorang tidak sadar bahwa durasi mandi per hari semakin panjang. Padahal, mandi terlalu lama bisa membuat tubuh lemas setelah keluar kamar mandi karena suhu tubuh berubah terlalu cepat. Perubahan tersebut memengaruhi kenyamanan tubuh dalam beberapa menit pertama setelah mandi.

Selain itu, mandi air hangat terlalu lama bisa membuat kulit terasa lebih rapuh ketika dikeringkan dengan handuk. Gesekan kecil pun bisa memicu rasa perih karena kulit kehilangan lapisan pelindungnya. Situasi ini semakin terasa ketika udara sedang lembap, yang membuat kulit susah kembali ke kondisi semula. Jika terus terjadi, kulit menjadi lebih sensitif tanpa kamu sadari.

4. Perbedaan kondisi tubuh menentukan efek air hangat

mandi air hangat
ilustrasi mandi air hangat (vecteezy.com/Tonefoto grapher)

Saat musim hujan, tidak semua orang merasakan efek yang sama setelah mandi air hangat. Beberapa orang merasa lebih segar, tetapi sebagian lainnya justru merasa pusing atau ringan di kepala. Hal ini sering muncul ketika tubuh sedang lelah atau kurang makan sebelum mandi. Suhu hangat membuat pembuluh darah melebar sehingga tubuh terasa ringan secara tiba-tiba.

Reaksi seperti ini tidak selalu berbahaya, tetapi cukup mengganggu ketika muncul dalam aktivitas sehari-hari. Kondisi tubuh yang tidak stabil membuat mandi air hangat menjadi kurang nyaman dibanding sebelumnya. Tubuh butuh waktu untuk menyesuaikan suhu sehingga proses mandi sebaiknya tidak terlalu mendadak. Dengan mengatur intensitas dan waktu mandi, reaksi ini bisa diminimalkan.

5. Kebiasaan perawatan setelah mandi menentukan keamanan air hangat

memakai body lotion setelah mandi
ilustrasi memakai body lotion setelah mandi (vecteezy.com/Jirawat Plekhongthu)

Kondisi kulit setelah mandi air hangat lebih rentan kering sehingga perlu dirawat dengan benar. Banyak orang langsung mengenakan pakaian tanpa menunggu kulit benar-benar siap sehingga muncul rasa gatal atau perih. Kebiasaan ini membuat kulit semakin tidak nyaman ketika bergesekan dengan kain. Apalagi saat musim hujan, pakaian yang sedikit lembap bisa memperparah sensasi tersebut.

Perawatan sederhana setelah mandi seperti mengaplikasikan pelembap sebenarnya cukup membantu menjaga kulit tetap tenang. Langkah ini mencegah kulit menjadi terlalu kesat setelah terpapar air hangat. Jika dilakukan secara rutin, kulit tetap terasa nyaman meski kamu mandi air hangat lebih sering. Pendekatan praktis seperti ini membuat tubuh tetap aman tanpa harus menghindari air hangat sepenuhnya.

Mandi air hangat saat musim hujan memang memberi rasa nyaman, tetapi tetap perlu disesuaikan dengan kondisi tubuh dan cara merawat kulit setelahnya. Kebiasaan kecil justru sering menentukan apakah tubuh tetap aman atau malah mudah bermasalah. Dari semua penyesuaian ini, kira-kira mana yang paling ingin kamu coba lebih dulu?

Referensi

“Benefit of Taking Warm Shower in The Rainy Season” Ariston. Diakses pada Desember 2025

“How essential is hot water bath during the rainy season?” Ghana Web. Diakses pada Desember 2025

“Health precautions to take during monsoon” NIMBA. Diakses pada Desember 2025

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us

Latest in Health

See More

Sering Mandi Air Hangat di Musim Hujan, Sehat atau Justru Berisiko?

06 Des 2025, 20:36 WIBHealth