ilustrasi paru-paru (pixabay.com/ymyphoto)
Tidak hanya perubahan secara fisik, merokok juga dapat menyebabkan perubahan fungsi paru-paru. Pada kondisi sehat, udara yang masuk dari hidung dan mulut akan masuk ke saluran pernapasan melalui trakea, bronkus, hingga alveolus di paru-paru. Proses ini akan mengirimkan oksigen ke paru-paru yang kemudian akan diedarkan ke dalam darah.
Di sepanjang saluran napas, terdapat lendir dan silia (struktur seperti rambut kecil dan tipis). Mereka bertugas membersihkan debu atau kotoran yang masuk bersama udara sehingga tidak mengganggu pernapasan. Saat mengembuskan napas, paru-paru akan mengeluarkan karbon dioksida sebagai hasil samping pernapasan.
Pada paru-paru sehat, proses ini akan berlangsung secara seimbang. Sementara itu, pada paru-paru perokok, proses ini dapat terganggu keseimbangannya.
Dijelaskan laman WebMD, peradangan akibat merokok dapat menyebabkan produksi lendir yang berlebih. Produksi lendir yang terlalu banyak ini dapat menimbulkan masalah pernapasan seperti batuk, bronkitis, dan pneumonia. Nikotin dalam asap rokok juga dapat melumpuhkan dan membunuh silia sehingga tidak dapat menyaring debu atau kotoran yang masuk ke paru-paru dengan maksimal.
Merokok adalah salah satu kebiasaan yang dapat merusak paru-paru. Pada orang perokok biasanya akan ditemui perubahan pada paru-paru seperti berwarna hitam, terdapat bercak peradangan, memiliki ukuran yang lebih besar, hingga adanya perubahan pada otot diafragma. Di mana, semua perubahan ini dapat mengganggu sistem pernapasan dan menimbulkan masalah kesehatan.
Referensi
“What are the Differences between a Smoker’s Lungs and Healthy Lungs?. Medical News Today. Diakses Juli 2025.
“The Difference Between Healthy Lungs and Smoker's Lungs”. WebMD. Diakses Juli 2025.
“Smokers’ Lungs vs. Healthy Lungs: Know the Difference”. Healthline. Diakses Juli 2025.
“Lungs: Location, Anatomy, Function & Complications”. Cleveland Clinic. Diakses Juli 2025.
“Hyperinflated Lungs: Causes, Symptoms & Treatment”. Cleveland Clinic. Diakses Juli 2025.