Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Fakta Pedikulosis, Invasi Kutu pada Rambut Manusia

Kutu kepala manusia jantan, Pediculus humanus capitis. (commons.wikimedia.org/Gilles San Martin)
Intinya sih...
  • Kutu rambut disebabkan oleh spesies Pediculus humanus capitis dan lebih sering menyerang anak daripada orang dewasa.
  • Tanda dan gejala kutu rambut meliputi gatal, kutu di kulit kepala, telur kutu pada batang rambut, dan luka pada kulit kepala.

Waktu kecil dulu, kamu pernah punya kutu rambut gak sih? Terbayang kulit kepala yang gatal akibat kutu ini berjalan-jalan di atasnya, bikin geli!

Dalam dunia medis, serangan kutu rambut ini disebut pedikulosis. Ini merupakan masalah kesehatan masyarakat yang umum di dunia, terutama di kalangan anak usia sekolah. Secara global, prevalensi di antara kelompok ini diperkirakan sekitar 19 persen.

Di Indonesia, prevalensi kutu rambut bervariasi di berbagai daerah dan populasi. Sebuah penelitian di Kota Palembang menemukan bahwa 15 persen anak usia sekolah mengalami infestasi kutu rambut. Penelitian lain di Sulawesi Utara melaporkan prevalensi yang lebih tinggi, dengan 68,7 persen anak sekolah dasar mengalami infestasi kutu rambut.

Lantas, bagaimana cara kutu rambut hinggap dan beranak-pinak di rambut manusia? Dan bagaimana cara menyingkirkan kutu tersebut?

1. Sebutan pedikulosis tidak terbatas pada kutu rambut saja

Sebelum beranjak lebih jauh, mari mengenal seputar pedikulosis terlebih dahulu. Secara garis besar, pedikulosis adalah serangan kutu pada bagian tubuh manusia, khususnya yang berambut.

Kutu ini bisa berwujud telur, larva, atau kutu dewasa. Kutu ini terbagi menjadi beberapa spesies dan mendiami bagian tubuh yang berbeda-beda.

Kutu rambut disebabkan oleh spesies bernama Pediculus humanus capitis, sedangkan kutu kepiting (Pthirus pubis) sering ditemukan di kemaluan. Ada pula kutu tubuh (Pediculus humanus humanus) yang kerap ditemukan di pakaian. Kesamaan di antara ketiganya adalah sama-sama mengonsumsi darah manusia untuk hidup.

2. Sering dialami oleh anak-anak usia sekolah

ilustrasi infestasi kutu rambut (commons.wikimedia.org/Gustav Riehl und Leo von Zumbusch)

Anak-anak lebih sering mengalami pedikulosis dibanding orang dewasa.

Tinjauan sistematis dan metaanalisis yang berfokus pada anak-anak sekolah dasar di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah menemukan bahwa infestasi kutu rambut tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat, yang secara signifikan memengaruhi kesejahteraan dan kinerja akademis populasi yang rentan ini.

Di negara-negara maju, prevalensi di kalangan anak sekolah dasar diperkirakan antara 2 persen dan 10 persen. Namun, angka yang lebih tinggi telah dilaporkan dalam studi-studi tertentu, seperti 13,6 persen di Meksiko, 26,6 persen di Yordania, 23,32 persen di Thailand, dan 26,4 persen di Nigeria.

Temuan ini menggarisbawahi tingginya kerentanan anak-anak, terutama mereka yang berusia sekolah dasar, terhadap serangan kutu rambut dibandingkan dengan orang dewasa.

3. Mengapa anak-anak lebih mudah terkena pedikulosis?

Apa yang menyebabkan anak-anak lebih mudah terkena pedikulosis daripada orang dewasa?

Rupanya, ini karena anak-anak lebih banyak berbaur dengan sesamanya dan tanpa sadar telah tertular kutu dari temannya. Saat sedang bermain, bersekolah atau beraktivitas, dan penggunaan barang-barang pribadi seperti sisir dan topi secara bersama-sama, kutu bisa berpindah dari satu anak ke anak lain.

Bahkan, anak-anak bisa terjangkiti kutu rambut beberapa kali dalam setahun. Ini akibat tertular dari teman-temannya yang belum sembuh.

FYI, pedikulosis lebih banyak terjadi pada anak perempuan dibanding laki-laki. Ini karena rambut anak perempuan yang lebih panjang dan ditinggali lebih banyak kutu.

4. Gejala pedikulosis

ilustrasi ibu menyisir rambut anak perempuan (pexels.com/Nicola Barts)

Tanda dan gejala umum kutu rambut meliputi:

  • Gatal. Gejala kutu rambut yang paling umum adalah gatal di kulit kepala, leher, dan telinga. Ini merupakan reaksi alergi terhadap gigitan kutu. Ketika seseorang terkena kutu rambut untuk pertama kalinya, rasa gatal mungkin tidak muncul selama 4 hingga 6 minggu.
  • Kutu di kulit kepala. Kamu mungkin dapat melihat kutu, tetapi kutu sering kali sulit dikenali karena ukurannya kecil, menghindari cahaya, dan bergerak cepat.
  • Telur kutu pada batang rambut. Telur kutu menempel pada batang rambut dan mungkin sulit dilihat karena ukurannya sangat kecil. Telur kutu paling mudah dikenali di sekitar telinga dan garis rambut di leher. Telur kutu yang kosong mungkin lebih mudah dikenali karena warnanya lebih terang dan lebih jauh dari kulit kepala. Namun, keberadaan telur kutu tidak berarti ada kutu yang hidup.
  • Luka pada kulit kepala, leher, dan bahu. Menggaruk dapat menyebabkan benjolan kecil berwarna merah yang terkadang dapat terinfeksi bakteri.

5. Cara penularan kutu rambut

Kutu rambut merangkak, tetapi tidak dapat melompat atau terbang. Kutu rambut sering menyebar dari satu orang ke orang lain melalui kontak langsung kepala ke kepala, sering kali dalam satu keluarga atau di antara anak-anak yang memiliki kontak dekat di sekolah atau tempat bermain.

Kutu rambut jarang menyebar tanpa kontak langsung. Namun, serangga tersebut dapat menyebar dari satu orang ke orang lain melalui barang-barang pribadi, seperti:

  • Topi dan syal.
  • Sikat dan sisir.
  • Aksesoris rambut.
  • Headphone.
  • Bantal, handuk, dan kain pelapis.

Kutu rambut juga dapat menyebar saat pakaian disimpan bersama-sama. Misalnya, topi atau syal yang digantung di kait yang sama atau disimpan di loker sekolah yang sama dapat menjadi sarana penyebaran kutu.

Hewan peliharaan, seperti anjing dan kucing, tidak berperan dalam penyebaran kutu rambut.

6. Cara membunuh kutu rambut

ilustrasi sisir kutu rambut (commons.wikimedia.org/Deutsche Pediculosis Gesellschaft e.V.)

Merasa geli dan jijik dengan kutu rambut? Tenang, kamu bisa membunuhnya dengan beberapa cara!

Kamu bisa memakai losion atau sampo yang mengandung bahan aktif piperonyl butoxide dan permethrin lotion dengan kadar 1 persen. Untuk permethrin lotion bisa digunakan pada bayi berusia di atas 2 bulan. Sementara itu, piperonyl butoxide bisa dipakai untuk anak-anak di atas usia 2 tahun. Kedua bahan ini mengandung pestisida.

Jika ingin yang tak mengandung pestisida, kamu bisa pakai pembasmi kutu dengan kandungan dimethicone.

7. Cara mencegah terkena pedikulosis

Kamu bisa mencegah pedikulosis dengan beberapa cara. Misalnya, jangan berbagi benda yang menyentuh kepala, seperti sisir, handuk, bantal dan topi. Lalu, minimalkan kontak antar kepala dengan seseorang yang memiliki kutu. Psst, ternyata berpelukan bisa menularkan kutu! 

Selain itu, berbagi ruang dan barang bersama bisa menyebabkan kutu berkembang biak dan menular. Waspadai lemari, loker, laci dan gantungan baju, karena rawan membuat kutu berpindah. Apabila sudah terlanjur tertular, segera lakukan cara untuk membunuh kutu, larva, dan telurnya.

Itulah fakta mengenai pedikulosis yang perlu kamu ketahui. Terapkan tips di atas agar tidak tertular, ya!

Referensi

Fu, YT., Yao, C., Deng, YP. et al. "Human pediculosis, a global public health problem." Infect Dis Poverty 11, 58 (2022). https://doi.org/10.1186/s40249-022-00986-w.
Herlina Wungouw et al., “Prevalence of Pediculosis Capitis and Associated Factors Among Primary School Children at Kawiley Village North Sulawesi, Indonesia,” Scholars Journal of Applied Medical Sciences 8, no. 11 (November 11, 2020): 2478–82, https://doi.org/10.36347/sjams.2020.v08i11.008.
Rico Januar Sitorus, Chairil Anwar, and Novatria Chairil, “Epidemiology of Pediculosis Capitis of Foster Children in Orphanages Palembang, Indonesia,” Advances in Health Sciences Research 25 (2020): 202–207, https://doi.org/10.2991/ahsr.k.200207.051.
Delie, A.M., Melese, M., Limenh, L.W. et al. "Prevalence and associated factors of head lice infestation among primary school children in low- and middle-income countries: systematic review and meta-analysis." BMC Public Health 24, 2181 (2024). https://doi.org/10.1186/s12889-024-19712-2.
Abbasali Dehghani Tafti et al., “The Effect of Educational Program on the Prevention of Pediculosis in Primary School Fifth Grade Students: An Application of the Health Belief Model,” Social Behavior Research & Health 2, no. 1 (2018): 134–143 (PDF).
"Suitable for 0-18 years - Head lice." Raising Children Network. Diakses Februari 2025.
"Head lice." Mayo Clinic. Diakses Februari 2025.
"Lice Treatment." WebMD. Diakses Februari 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bayu D. Wicaksono
Nena Zakiah
3+
Bayu D. Wicaksono
EditorBayu D. Wicaksono
Follow Us