Kenapa Bau Bensin Bisa Bikin Mual? Ini Alasannya!

- Bensin mengandung 150 bahan kimia, termasuk BTEX dan aditif lainnya.
- Menghirup uap bensin dapat menyebabkan mual, sakit kepala, iritasi hidung, tenggorokan, dan masalah pernapasan.
- Paparan bensin dapat merusak sistem saraf pusat dan organ tubuh serta menimbulkan berbagai gejala kesehatan yang serius.
Pernah merasa pusing atau mual saat mencium bau bensin? Reaksi ini sebenarnya cukup umum dan berkaitan dengan kandungan kimia dalam bensin.
Apa yang membuat bau bensin memicu rasa mual? Temukan jawabannya di bawah ini.
Apa itu bensin?
Bensin terbuat dari minyak mentah olahan dan merupakan cairan berwarna cokelat pucat atau merah muda dengan bau yang kuat.
Bensin mudah menguap, sangat mudah terbakar, dan dapat membentuk campuran yang mudah meledak di udara.
Bensin pada umumnya mengandung sekitar 150 bahan kimia, termasuk benzena, toluena, etilbenzena, dan xilena, yang juga dikenal sebagai senyawa BTEX.
Bensin juga mengandung bahan kimia seperti pelumas, zat antikarat, dan zat antibeku yang ditambahkan untuk meningkatkan performa mobil. Bahan kimia ini biasanya jumlahnya hanya sedikit.
Sebelum tahun 1980-an, timbal umumnya digunakan dalam bensin sebagai zat antiketuk. Penggunaan timbal telah dihentikan karena polusi udara dan kemungkinan efek kesehatan yang merugikan.
Beberapa bensin juga mengandung etanol, yang terbuat dari jagung. Etanol membantu mobil berjalan lebih efisien dan menghasilkan lebih sedikit polusi.
Aditif yang paling umum digunakan dalam bensin adalah metil tersier-butil eter (MTBE). Zat ini ditambahkan untuk meningkatkan kadar oktan dan oksigen serta mengurangi emisi polusi.
Kenapa bau bensin bisa menyebabkan mual?

Menghirup uap bensin dapat menyebabkan mual karena adanya hidrokarbon dan zat aditif beracun seperti BTEX. Saat terhirup, senyawa organik yang mudah menguap ini dapat mengiritasi sistem pernapasan dan memengaruhi sistem saraf pusat, yang mengakibatkan gejala seperti pusing, sakit kepala, dan mual.
Bahkan sejumlah kecil uap bensin dapat menyebabkan iritasi hidung dan tenggorokan, sakit kepala, pusing, mual, muntah, kebingungan, dan kesulitan bernapas.
Selain itu, paparan asap bensin yang berkepanjangan atau berulang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius, termasuk kerusakan saraf dan masalah pernapasan.
Sangat penting untuk meminimalkan paparan dengan memastikan ventilasi yang tepat saat menangani bensin dan segera mencari udara segar jika gejala muncul.
Waspadai gejala keracunan bensin
Paparan bensin dapat mengurangi fungsi sistem saraf pusat dan merusak organ. Gejala keracunan bensin bergantung pada beberapa faktor, seperti:
- Apakah kamu menyentuh, menelan, atau menghirup bensin.
- Berapa banyak dan durasi paparan bensin.
- Usia, berat badan, dan jenis kelamin.
- Apakah terpapar bahan kimia lain atau tidak.
Gejala menghirup bensin
Menghirup uap bensin dapat mengiritasi jaringan paru-paru yang sensitif, dan sejumlah bahan kimia dapat masuk ke aliran darah. Setelah masuk ke aliran darah, beberapa bahan kimia ini dapat menyulitkan tubuh untuk memindahkan oksigen ke seluruh jaringan tubuh, yang menyebabkan jaringan sehat mati.
Beberapa gejala yang umum terjadi setelah terpapar uap bensin meliputi:
- Pusing atau rasa ingin pingsan.
- Sakit kepala.
- Wajah memerah.
- Batuk atau mengi.
- Terhuyung-huyung.
- Bicara tidak jelas.
- Penglihatan buram.
- Lemah.
- Kesulitan bernapas.
- Kejang.
- Koma.
- Aritmia.
- Gagal jantung.
Gejala paparan bensin pada kulit
Terkena sedikit bensin pada kulit dalam waktu singkat biasanya tidak berbahaya. Kulit tidak mudah menyerap bahan kimia dalam bensin. Namun, jika bensin menempel pada kulit atau pakaian selama beberapa jam, bensin dapat masuk ke kulit.
Beberapa gejala paparan bensin pada kulit dan mata meliputi:
- Iritasi kulit ringan.
- Peradangan pada kulit.
- Kulit pecah-pecah, melepuh, atau mengelupas.
- Keluarnya cairan seperti nanah.
- Luka bakar derajat pertama dan kedua.
- Kehilangan penglihatan sementara, nyeri mata, dan keluarnya cairan dari mata.
Gejala menelan bensin
Saluran pencernaan tidak menyerap bensin semudah paru-paru, tetapi menelan bensin tetap bisa berakibat fatal.
Pada orang dewasa, 20–50 gram bensin, yang kurang dari 2 ons, dapat menyebabkan keracunan parah, dan sekitar 350 gram (12 ons) dapat membunuh seseorang yang beratnya 70 kilogram. Pada anak-anak, konsumsi 10–15 gram (hingga setengah ons) bensin bisa berakibat fatal.
Beberapa gejala menelan bensin antara lain:
- Muntah.
- Heartburn.
- Mengantuk
- Vertigo
- Bicara tidak jelas.
- Wajah memerah
- Terhuyung-huyung.
- Lemah.
- Penglihatan buram.
- Kebingungan.
- Kejang-kejang.
- Kehilangan kesadaran.
- Pendarahan paru-paru dan organ dalam.
- Gagal jantung.
Ketika menelan bensin, kamu juga dapat mengalami kerusakan paru-paru jika bensin di perut berpindah ke paru-paru saat kamu muntah.
Itulah penjelasan lengkap tentang kenapa bau bensin bisa membuat mual. Mulai sekarang, lebih waspada, ya!
Referensi
"How does gasoline exposure affect a person's health?" Medical News Today. Diakses Maret 2025.
"Gasoline". Illinois Department of Public Health. Diakses Maret 2025.
"Gasoline and Health." Healthline. Diakses Maret 2025.