Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Diabetes adalah gangguan metabolisme tubuh di mana kadar gula darah di atas normal. Diabetes yang tidak mendapat pengobatan dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah kesehatan yang lebih serius pada berbagai organ seperti mata hingga jantung.
Kamu mungkin penasaran bagaimana diabetes dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan. Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
1. Neuropati diabetik
ilustrasi neuropati (pixabay.com/Milius007) Menurut keterangan dari American Diabetes Association, neuropati diabetik adalah kerusakan yang terjadi pada saraf. Neuropati merupakan komplikasi yang serius pada diabetes. Kadar gula darah yang tinggi dalam jangka waktu lama akan membuat saraf menjadi rusak.
Biasanya, kerusakan awal terjadi pada saraf pada kaki, sehingga keluhan yang dirasakan seperti kesemutan di kaki. Jika tidak segera diatasi, maka keluhan akan makin parah, yaitu kaki menjadi mati rasa. Kaki yang mati rasa ini bisa berbahaya karena penderitanya tidak akan merasakan bila terjadi luka pada kaki, sehingga rentan terhadap infeksi.
Orang-orang dengan diabetes yang mengalami kesemutan, nyeri, mati rasa, dan kelemahan pada otot kaki dan tangan sangat disarankan untuk konsultasi ke dokter untuk mendapat penanganan yang sesuai.
Baca Juga: Gangguan Tidur dan Psikis Dongkrak Risiko Diabetes Tipe 2
2. Masalah pada kulit
ilustrasi kulit (pexels.com/Tima Miroshnichenko) Kadar gula darah yang tinggi dapat memengaruhi semua organ pada tubuh, termasuk kulit. Walaupun juga dapat terjadi pada semua orang, tetapi permasalahan kulit lebih sering muncul pada orang-orang dengan diabetes.
Masalah kulit yang dimaksud bisa termasuk infeksi bakteri, infeksi jamur, dan gatal-gatal. Itu semua disebabkan oleh sirkulasi darah yang menurun pada kondisi diabetes, sehingga kemampuan sel darah putih melawan infeksi juga menurun, mengutip Healthline.
3. Masalah pada mata
ilustrasi mata (pexels.com/Victor Freitas) Orang-orang dengan diabetes memiliki risiko tinggi mengalami komplikasi pada mata, seperti glaukoma, katarak, retinopati, dan lain-lain.
Berbagai komplikasi pada mata tersebut disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi dalam jangka waktu lama, yang lama-lama merusak mata. Dengan melakukan kontrol mata rutin, risiko permasalahan pada mata yang berat bisa diminimalkan.
4. Gagal ginjal
ilustrasi ginjal (unsplash.com/Robina Weermeijer) Pada kondisi normal, ginjal akan membuang zat-zat yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh dan dikeluarkan bersama dengan urine. Zat yang masih berguna, seperti protein, tidak dapat keluar dari filter pada ginjal karena partikelnya terlalu besar dan akan kembali ke pembuluh darah.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Pada kondisi diabetes, kadar gula darah yang tinggi dalam jangka waktu lama akan merusak struktur ginjal. Filter pada ginjal akan rusak, sehingga zat yang masih berguna seperti protein akan lolos dan keluar bersama urine.
Jika tidak ditangani, maka kemampuan ginjal dalam menyaring akan menurun, mengakibatkan zat yang harusnya keluar bersama urine akan tetap berada di darah.
5. Stroke
ilustrasi stroke (pixabay.com/VSRao) Mengutip laman Stroke Association, kadar gula darah yang terlalu tinggi dapat merusak pembuluh darah. Pembuluh darah yang semula elastis dapat menjadi kaku dan dapat menyebabkan penumpukan plak.
Plak yang menumpuk di pembuluh darah akan mengakibatkan aliran darah tidak lancar. Aliran darah yang terhambat pada otak akan menyebabkan terjadinyastroke.
Risiko terjadinya stroke pada orang dengan diabetes 1,5 kali lebih tinggi dibanding orang-orang tanpa penyakit gula ini. Risiko stroke bisa diturunkan dengan mengendalikan kadar gula darah, tekanan darah, kadar kolesterol, serta menjaga pola hidup tetap sehat.
6. Penyakit kardiovaskular
ilustrasi jantung koroner (pixabay.com/Pexels) Adanya kondisi diabetes meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung atau stroke dua kali lebih tinggi dibanding orang-orang tanpa diabetes. Diabetes melitus menjadi salah satu faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskular.
Pembuluh darah yang normal dapat mengalirkan darah ke seluruh tubuh tanpa ada hambatan. Namun, adanya plak pada pembuluh darah akan menghambat aliran darah.
Terhambatnya aliran darah akan mengakibatkan jantung tidak mendapat suplai oksigen secara cukup. Jika sel jantung kekurangan oksigen, maka akan mengakibatkan terjadinya penyakit jantung koroner, seperti dilansir CDC.
Baca Juga: Cegah Penyakit Ginjal Kronis akibat Diabetes dengan Diagnosis Dini