TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Penyakit yang Dapat Menular dari Kucing ke Manusia

Cek kesehatan kucing secara berkala, ya

ilustrasi penyakit yang dapat menular dari kucing ke manusia (pexels.com/Yuliya kota)

Kucing termasuk hewan yang banyak dipelihara di Indonesia. Memelihara kucing dapat menjadi salah satu alternatif penghilang stres. 

Selain memberikan pakan, penting juga untuk memperhatikan kesehatan kucing dengan membawanya ke dokter hewan secara berkala. Sebab, terdapat beberapa penyakit pada kucing yang dapat menular ke manusia. Berikut penjelasannya yang dihimpun dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC). 

1. Ringworm

ilustrasi sakit kulit (freepik.com/karlyukav)

Kucing dapat mengalami penyakit kulit ringworm. Meskipun terdapat kata-kata “worm”, tetapi penyakit ini bukan disebabkan oleh cacing melainkan disebabkan oleh jamur.

Hewan dapat terinfeksi ketika menyentuh kulit atau bulu hewan lain yang terinfeksi ringworm. Infeksi juga bisa menyebar ketika menyentuh benda yang terkontaminasi dengan jamur penyebab ringworm.

Manusia juga dapat terinfeksi ringworm ketika menyentuh hewan peliharaan yang terinfeksi. Infeksi tersebut dapat menimbulkan kemerahan hingga rasa gatal pada kulit.

Baca Juga: Cacar Monyet Berpotensi Menular lewat Udara

2. Cacing tambang hewan

ilustrasi gatal (freepik.com/wayhomestudio)

Cacing tambang zoonosis merupakan cacing tambang yang menginfeksi hewan tetapi juga dapat menular ke manusia. Anjing dan kucing dapat terinfeksi beberapa jenis cacing tambang. Telur cacing akan keluar bersama dengan kotoran hewan peliharaan sehingga mencemari tanah.

Manusia dapat terinfeksi ketika berjalan tanpa alas kaki atau duduk di tanah atau pasir yang terkontaminasi. Larva cacing tambang tersebut dapat menembus kulit sehingga menimbulkan kemerahan dan gatal pada kulit.

Meskipun cacing tambang pada hewan jarang menginfeksi usus manusia, tetapi infeksi cacing tambang dari hewan paling sering menimbulkan masalah kulit, yaitu cutaneous larva migrans.

3. Toksoplasmosis

ilustrasi kucing berburu tikus (unsplash.com/ Dorothea OLDANI)

Toksoplasmosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Parasit tersebut bisa ditemukan di tanah, air, daging, hingga kotoran hewan yang terinfeksi terutama kucing. Kucing dapat terinfeksi karena memakan tikus, burung, atau hewan lain yang juga terinfeksi.

Siapa saja dapat tertular toksoplasmosis ketika berkontak dengan kotoran kucing yang mengandung parasit atau mengonsumsi daging atau kerang-kerangan yang belum matang.

Infeksi toksoplasmosis pada ibu hamil atau sesaat sebelum kehamilan, serta mereka yang memiliki masalah pada sistem imun dapat mengalami masalah kesehatan yang lebih serius.

4. Cat scratch disease

ilustrasi kucing (pexels.com/Mikhail Nilov)

Cat scratch disease merupakan infeksi yang disebabkan bakteri Bartonella henselae. Infeksi tersebut ditularkan melalui jilatan, gigitan, atau cakaran kucing yang terinfeksi.

Kucing dapat terinfeksi bakteri Bartonella henselae dari gigitan kutu yang terinfeksi dan kotoran kutu pada luka. Ketika kucing menggaruk atau menggigit kutu, maka kotoran kutu akan menempel pada cakar atau sela-sela gigi kucing. Manusia dapat terinfeksi ketika kucing menggigit atau mencakar dengan kuat hingga merusak kulit. Bakteri juga dapat menyebar ketika kucing yang terinfeksi menjilat luka atau koreng yang sudah ada. Area yang luka mungkin akan terlihat merah, bengkak, hingga nyeri.

Baca Juga: 7 Penyakit Tidak Menular dengan Angka Kematian Tinggi, Waspada!

Verified Writer

Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya