Apakah Malaria Mematikan? Ini Penjelasan dan Tingkat Kematiannya

Pada 2022, Indonesia menjadi salah satu negara endemis malaria dengan jumlah kasus 443.530. Berdasarkan informasi yang dirilis oleh Kemenkes RI, dari ratusan ribu kasus tersebut sebanyak 89 persennya berasal dari Provinsi Papua. Diketahui, penyakit malaria memang kerap menyerang masyarakat yang berada di Indonesia bagian timur.
Penyebaran penyakit malaria ini melalui gigitan nyamuk. Seseorang yang digigit oleh nyamuk malaria secara otomatis akan terserang penyakit malaria. Lalu, apakah penyakit malaria mematikan? Untuk meningkatkan perhatian kita terhadap penyakit malaria pada Hari Malaria Sedunia yang diperingati setiap tanggal 25 April, yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut!
1. Apa itu Malaria?

Malaria adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Mengutip dari laman Kemenkes RI, nyamuk yang membawa penyakit malaria adalah nyamuk Anopheles dari keluarga Culicidae. Seseorang akan terkena penyakit malaria setelah digigit oleh nyamuk Anopheles yang membawa parasit.
Mengejutkannya, parasit penyebab malaria tidak hanya ada satu, melainkan empat. Jenis parasit tersebut ialah Plasmodium yang terdiri dari Plasmodium falciparum, Plasmodium malariae, Plasmodium vivax, dan Plasmodium ovale. Parasit tersebut akan menetap di organ hati sebelum akhirnya menyerang sel darah merah dan menyebabkan penyakit malaria.
2. Bagaimana gejala dari penyakit malaria?

Gejala paling umum yang dirasakan seseorang ketika diserang malaria ialah menggigil disertai demam dan keringat. Untuk lebih jelasnya, mengutip dari National Health Service (NHS) UK, gejala-gejala penyakit malaria:
- suhu tinggi, berkeringat, dan menggigil;
- sakit kepala dan merasa bingung;
- merasa sangat lelah dan mengantuk (terutama pada anak-anak);
- merasa sakit, seperti sakit perut dan diare;
- selera makan menghilang;
- nyeri otot;
- kulit kuning atau bagian mata memutih;
- sakit tenggorokan, batuk, dan kesulitan bernapas.
Gejala-gejala di atas mulai dirasakan atau muncul sekitar 10 hari hingga 4 minggu setelah pertama kali terinfeksi. Kadang, penderita mulai merasakan gejala dalam 7 hari setelah tergigit nyamuk.
3. Berapa lama durasi seseorang terjangkit malaria?

Dilansir laman Kemenkes RI, penyakit malaria terbagi menjadi dua, yaitu biasa dan berat. Penyakit malaria biasa umumnya tidak menyebabkan komplikasi parah. Itu biasanya hanya menimbulkan gejala utama lantaran tidak ada organ vital yang terdampak. Gejala penyakit malaria biasa umumnya bertahan selama 6—10 jam.
Sementara, penyakit malaria berat adalah penyakit malaria yang menimbulkan komplikasi. Pada umumnya, penyebab dari kondisi tersebut adalah parasit Plasmodium falciparum. Dengan pengobatan yang tepat, gejala malaria biasanya bisa hilang dalam waktu 2 minggu. Tanpa pengobatan yang tepat, serangan malaria akan terus muncul kembali secara berkala dalam waktu yang lama hingga menimbulkan kematian.
4. Berapa tingkat kematiannya?

Penyakit malaria telah menjadi penyakit mematikan di Afrika. Dilansir Medicines for Malaria Venture, diprakirakan lebih dari seribu anak di seluruh dunia meninggal karena malaria setiap harinya. Adapun, utamanya di Afrika. Mengutip dari World Health Organization (WHO), berkaca dari kasus malaria di seluruh dunia, tingkat kematian untuk kasus malaria yang disebabkan oleh Plasmodium falciparum berkisar antara 0,01 persen hingga 0,40 persen. Sementara, untuk kasus yang disebabkan oleh Plasmodium vivax, tingkat kematiannya antara 0,01 persen sampai 0,06 persen.
5. Berapa tingkat kesembuhannya?

Pada umumnya, penyakit malaria dapat sangat mematikan apabila tidak ditangani secara tepat. Jika ditangani dengan pengobatan yang tepat, tingkat kesembuhan malaria yakni 95 hingga 100 persen. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, seseorang yang terjangkit malaria bisa sembuh dalam waktu dua minggu apabila ditangani dengan tepat.
Malaria adalah penyakit yang cepat menyebar di wilayah tropis. Di Indonesia sendiri, penyakit malaria kerap menyebar dengan cepat di wilayah timur. Banyaknya kasus kematian akibat penyakit malaria diketahui lantaran wilayah-wilayah endemisnya tinggi tidak memiliki fasilitas dan sanitasi yang memadai. Penanganan yang terbatas ini membuat penyakit malaria menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia, terutama terhadap anak-anak.
Referensi
“Malaria”. Kementerian Kesehatan RI. Diakses April 2025.
“Mengenal Malaria, Penyakit Mematikan Dunia”. Kementerian Kesehatan RI. Diakses April 2025.
“Malaria Case Fatality Rate”. World Health Organization (WHO). Diakses April 2025.
“Peta Kasus Malaria Indonesia”. Kementerian Kesehatan RI. Diakses April 2025.
“Malaria”. NHS. Diakses April 2025.