Menjadi orangtua yang baru memiliki bayi tentu harus selalu memperhatikan kondisi kesehatan mereka. Salah satu yang tak boleh luput dari perhatian adalah kotoran atau feses yang dikeluarkan oleh bayi.
Terlebih, salah satu cara mengetahui kondisi kesehatan bayi adalah melalui warna feses mereka setiap harinya. Nah, agar kamu lebih memahaminya, berikut arti dari warna feses bayi dirangkum dari Medical News Today dan Cleveland Clinic.
Feses bayi yang sedang minum air susu ibu (ASI) biasanya akan cenderung berwarna oranye, kuning, atau kecokelatan. Ini adalah kondisi kotoran bayi yang normal. Sedangkan untuk bayi yang diberi susu formula, kotoran yang dihasilkan biasanya berwarna cokelat muda. Kotoran mereka cenderung lebih berbau dibandingkan bayi yang mengonsumsi ASI.
Akan tetapi, jika berwarna kuning cerah, berair, dan frekuensinya lebih sering, ada kemungkinan si kecil sedang diare. Terlebih jika ini terjadi selama beberapa hari. Jika sudah demikian, ada baiknya untuk segera periksakan ke dokter anak untuk penanganan lebih lanjut.
Pada saat bayi berusia 4 hingga 6 bulan, biasanya orangtua mulai memberikan makanan padat pendamping ASI. Contohnya seperti bubur kacang polong, bayam, brokoli, kacang-kacangan, serta sayuran lainnya. Asupan yang banyak mengandung zat besi inilah yang menyebabkan feses mereka berwarna kehijauan.
Di sisi lain, para orangtua perlu berhati-hati saat pup si kecil berwarna hijau dengan disertai lendir. Sebab, bisa jadi buah hati sedang mengalami flu perut, alergi, serta intoleransi makanan. Hal ini bisa dikonsultasikan secara lebih lanjut pada dokter anak.
Biasanya bayi yang baru lahir akan mengeluarkan kotoran berwarna hitam. Hal ini bisa berlangsung dalam 2 hari dan itu normal. Feses pertama bayi berwarna hitam yang disebut dengan meconium ini mengandung sel kulit, bilirubin, sel darah merah, dan lendir. Namun, jika setelah 2 hari feses bayi masih berwarna hitam, periksakan mereka ke dokter.
Bila dalam keseharian, kamu melihat kotoran si kecil berwarna hitam secara keseluruhan atau sekadar bercak di dalamnya, ini menandakan bayi mencerna darah saat mengonsumsi ASI. Kemungkinan lain adalah terjadi perdarahan pada sistem pencernaan bayi. Bila kondisi ini berlangsung dalam waktu yang lama, ada baiknya untuk konsultasi. Dengan begitu, kamu bisa memastikan adakah masalah yang lebih serius atau tidak.
Jika mendapati feses bayi berwarna putih atau abu-abu, hal ini bisa menjadi pertanda bahwa produksi bilirubin tidak maksimal. Bilirubin adalah zat pigmen yang diproduksi dari pemecahan sel darah merah yang sudah tua. Zat ini pula yang membantu hati mengeluarkan zat sisa.
Hal ini dapat menandakan bahwa bayi kesulitan dalam mencerna makanan dengan baik. Kotoran bayi yang berwarna putih atau abu-abu serta berkapur bisa menjadi tanda gangguan pencernaan pada hati atau kantong empedu. Untuk hal yang tergolong serius ini, segera konsultasikan pada dokter, ya.
Feses bayi bisa berwarna merah karena sesuatu yang dia makan atau minum, misalnya buah naga merah atau tomat. Kemungkinan lain adalah adanya darah pada kotorannya. Kondisi ini bisa disebabkan oleh infeksi bakteri pada usus pada saluran pencernaannya.
Darah pada kotoran bayi juga bisa menjadi tanda alergi terhadap protein susu. Jika kamu mendapati ciri demikian meski tidak diberi makanan berwarna merah, lebih baik konsultasikan pada dokter anak karena ini bukanlah tanda dari feses bayi yang sehat.
Hanya warna hitam, merah, putih atau abu yang perlu lebih diperhatikan. Untuk lebih memastikan, sebaiknya jangan tunda untuk mengonsultasikan kondisi bayi kepada sang ahli, yaitu dokter anak.