Setiap tahun, hampir dua juta orang didiagnosis kanker kolorektal di dunia. Banyak pasien menjalani pengangkatan tumor. Meskipun ada kemajuan dalam kemoterapi, radioterapi, dan bedah, kanker dapat kambuh jika sel-sel kanker tersisa.
Angka kejadian kanker usus besar meningkat secara global pada orang di bawah 50 tahun. Meskipun penyebabnya belum jelas, para ilmuwan menduga makanan tidak sehat, obesitas, kurangnya aktivitas fisik, dan toksin yang diproduksi oleh bakteri usus terlibat dalam hal ini. Cara sederhana ini akan mengurangi risiko menyelamatkan banyak nyawa.
Aspirin dosis rendah sebelumnya telah dikaitkan dengan manfaat kesehatan lainnya, termasuk penurunan risiko serangan jantung dan stroke berulang. Di sisi lain, penelitian juga menyoroti hubungan antara aspirin dan peningkatan risiko masalah kesehatan lain, termasuk pendarahan internal.
Referensi
Martling, Anna, Ida Hed Myrberg, Mef Nilbert, Henrik Grönberg, Fredrik Granath, Martin Eklund, Tom Öresland, et al. “Low-Dose Aspirin for PI3K-Altered Localized Colorectal Cancer.” New England Journal of Medicine 393, no. 11 (September 17, 2025): 1051–64.
"Aspirin can have ‘huge effect’ in stopping colorectal cancer returning, study finds". The Guardian. Diakses September 2025.
"A Common Medicine May Stop Colorectal Cancer From Returning". ScienceAlert. Diakses September 2025.