6 Dampak Suplemen Vitamin D bagi Tubuh, Bisa Baik Bisa Buruk

Sangat penting memahami risiko dan takaran yang tepat

Tubuh kita membutuhkan vitamin D. Vitamin ini membantu mengatur penyerapan kalsium dan fosfor dalam tulang, membantu sel-sel berkomunikasi satu sama lain, dan membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh. Pemenuhannya bisa dibantu dengan paparan sinar matahari, berapa makanan dan minuman, atau lewat suplemen.

Akan tetapi, apakah asupan tambahan vitamin D lewat suplemen menawarkan manfaat yang lebih besar? Penting untuk mendiskusikan ini dengan dokter mengenai suplemen vitamin D karena kadarnya dalam darah bisa dengan mudah naik ke tingkat berbahaya yang malah bisa berdampak negatif pada kesehatan.

Berikut ini dampak suplementasi vitamin D bagi kesehatan kita, bisa baik bisa pula buruk, lo!

1. Mencegah dan mengurangi depresi

6 Dampak Suplemen Vitamin D bagi Tubuh, Bisa Baik Bisa Burukilustrasi perempuan tengah bahagia (pexels.com/ElinaSazonova)

Meskipun suplementasi vitamin D masih membutuhkan penelitian yang lebih banyak dan lebih mendalam, tetapi sudah banyak penelitian mengenai hubungan antara vitamin D dan depresi.

Salah satunya, sebuah metaanalisis dalam The British Journal of Psychiatry tahun 2018 menemukan bahwa partisipan studi dengan depresi juga memiliki kadar vitamin D yang rendah. Analisis yang sama juga menemukan bahwa, secara statistik, orang-orang dengan kadar vitamin D yang rendah lebih berisiko mengalami depresi.

Para peneliti percaya bahwa vitamin D penting untuk fungsi otak yang sehat, tingkat nutrisi yang tidak mencukupi dapat berperan dalam depresi dan penyakit mental lainnya. Studi dalam Journal of Chemical Neuroanatomy tahun 2005 mengidentifikasi reseptor vitamin D di area otak yang sama berkaitan dengan depresi.

2. Mendukung sistem imun jadi lebih optimal

6 Dampak Suplemen Vitamin D bagi Tubuh, Bisa Baik Bisa Burukilustrasi seseorang sedang flu(pexels.com/EdwardJenner)

Vitamin D diperlukan untuk fungsi sistem kekebalan tubuh yang baik, yang merupakan garda terdepan tubuh terhadap infeksi dan penyakit. 

Vitamin ini memainkan peran penting dalam meningkatkan respons imun. Ini memiliki sifat antiinflamasi dan imunoregulasi, dan sangat penting untuk aktivasi pertahanan sistem kekebalan tubuh, menurut studi dalam Central European Journal of Immunology tahun 2018.

Vitamin D dikenal untuk meningkatkan fungsi sel kekebalan, termasuk sel T dan makrofag, yang melindungi tubuh dari patogen. Ini tertuang dalam laporan di jurnal Immunology tahun 2011.

Penelitian dalam Journal of Investigative Medicine tahun 2011 menyebut bahwa vitamin D sangat penting untuk fungsi kekebalan tubuh, sehingga kadarnya yang rendah telah dikaitkan dengan peningkatan kerentanan terhadap infeksi, penyakit, dan gangguan terkait kekebalan.

Sebagai contoh, kadar vitamin D yang rendah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit pernapasan, termasuk tuberkulosis, asma, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), serta infeksi saluran pernapasan akibat virus dan bakteri.

Dilansir Healthline, kekurangan vitamin D telah dikaitkan dengan penurunan fungsi paru-paru, yang dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi pernapasan. Inilah kenapa vitamin D populer dikonsumsi saat pandemi COVID-19.

Baca Juga: Bisa Bikin Lemas, Ini 5 Alasan Pentingnya Memenuhi Kebutuhan Vitamin C

3. Dapat membantu mengontrol tekanan darah?

6 Dampak Suplemen Vitamin D bagi Tubuh, Bisa Baik Bisa Burukilustrasi memeriksa tekanan darah (pexels.com/cottonbro)

Sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam Current Protein & Peptide Science menyoroti bahwa kekurangan vitamin D dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular yang terkait dengan hipertensi, dan bahkan kekurangan vitamin D yang singkat dapat meningkatkan tekanan darah yang cukup berdampak negatif pada kesehatan.

Dilansir Cleveland Clinic, banyak produsen vitamin D yang mengklaim bahwa vitamin tersebut bisa membantu menurunkan tekanan darah. Akan tetapi, jangan langsung percaya. 

Dikatakan bahwa meskipun ada klaim dari industri nutrisi dan tenaga nonmedis tentang kemampuan vitamin D dalam menurunkan tekanan darah, tetapi tidak ada penelitian ilmiah berkualitas yang bisa mengonfirmasi manfaat ini.

Faktanya, sebuah penelitian yang melibatkan 25.871 peserta yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine tahun 2019 menyimpulkan bahwa vitamin D tidak menghasilkan insiden kardiovaskular yang lebih rendah jika dibandingkan dengan peserta yang diberi plasebo.

4. Untuk takaran normal dapat menjaga kadar kalsium darah

6 Dampak Suplemen Vitamin D bagi Tubuh, Bisa Baik Bisa BurukIlustrasi cek darah (pexels.com/PhotoMIXCompany)

Vitamin D memang memainkan peran integral dalam pengaturan tekanan darah, tetapi ini adalah proses yang rumit. Terlalu banyak asupan vitamin D malah dikatakan dapat menyebabkan kelebihan kalsium atau hiperkalsemia. Ini tertuang dalam laporan di jurnal Endocrine Reviews tahun 2016.

Dengan gejala seperti mual dan muntah, kelemahan, kebingungan, dan nyeri otot, hiperkalsemia mungkin tidak terdengar merugikan, namun, penelitian dalam Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism tahun 2011 menyebut, bisa diperlukan waktu berbulan-bulan untuk kadar kalsium bisa berkurang untuk kembali normal.

Secara teori, kadar yang terlalu tinggi berpotensi menyebabkan endapan kalsium berakhir di dinding pembuluh darah, di katup jantung, dan bahkan di hati dan ginjal. Jadi, baiknya tidak mengonsumsi vitamin D sebagai cara untuk menurunkan tekanan darah. Diskusikan ini dengan dokter.

5. Konsumsi berlebihan bisa memengaruhi vitamin K

6 Dampak Suplemen Vitamin D bagi Tubuh, Bisa Baik Bisa Burukilustrasi tulang manusia (pexels.com/MARTPRODUCTION)

Bicara tentang metabolisme kalsium, vitamin D dan K bekerja bersama-sama, keduanya memiliki peran penting. Akan tetapi, ada kekhawatiran bahwa tingginya asupan vitamin D dapat menyebabkan kalsifikasi dan penyakit jantung pada orang-orang yang kadar vitamin K dalam tubuhnya rendah.

Selain itu, menurut penelitian dalam Medical Hypotheses tahun 2017, asupan vitamin D yang berlebihan dapat menyebabkan rendahnya kadar vitamin K, vitamin lain yang berperan penting dalam kesehatan tulang.

Vitamin K membantu dalam regulasi osteocalcin, hormon yang berperan dalam pengapuran tulang, memungkinkan tulang untuk membangun kekuatan dan kekakuan. Dengan penurunan kadar vitamin K dalam tubuh karena asupan vitamin D yang berlebihan, maka tulang dapat terkena dampak negatif.

6. Masalah pada ginjal

6 Dampak Suplemen Vitamin D bagi Tubuh, Bisa Baik Bisa BurukIlustrasi ginjal yang bermasalah (preferredvasculargroup.com)

Asupan vitamin D yang berlebihan sering menyebabkan masalah atau cedera pada ginjal.

Berdasarkan satu studi kasus dalam Journal of Nephrology tahun 2003, seorang laki-laki dirawat di rumah sakit karena gagal ginjal, peningkatan kadar kalsium darah, dan gejala lain yang terjadi setelah ia menerima suntikan vitamin D yang diresepkan dokternya.

Selain itu, cukup banyak pula penelitian yang telah melaporkan cedera ginjal sedang hingga berat pada orang yang mengembangkan toksisitas vitamin D.

Dalam satu penelitian pada 62 orang yang menerima suntikan vitamin D dosis tinggi, setiap orang mengalami gagal ginjal–entah mereka memiliki ginjal yang sehat atau sudah punya penyakit ginjal, menurut laporan dalam jurnal Clinical Nephrology tahun 2016.

Demikianlah beberapa dampak yang bisa dialami tubuh saat mengonsumsi suplemen vitamin D. Sebetulnya kebutuhan hariannya bisa tercukupi lewat sinar matahari dan mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung vitamin D. Bila ingin menambahkan asupannya lewat suplemen, amannya konsultasikan dulu ke dokter, ya.

Baca Juga: Benar-benar Ada? Ini 6 Fakta tentang Vitamin U yang Jarang Diketahui

Basri W Pakpahan Photo Verified Writer Basri W Pakpahan

Menulis untuk Memperbaiki Diri

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya