Kenapa Penurunan Berat Badan Membantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung?

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kegemukan dan obesitas sebagai akumulasi lemak berlebih sehingga menimbulkan risiko kesehatan. Kategori berat badan berlebih yaitu ketika indeks massa tubuh (IMT) lebih dari 25, sementara kategori obesitas ketika IMT lebih dari 30.

Jumlah orang yang mengalami kelebihan berat badan dan obesitas terus meningkat pada orang dewasa dan anak-anak. WHO menyebutkan, dari tahun 1975 sampai 2016, prevalensi anak-anak dan remaja usia 5 sampai 19 tahun yang mengalami berat badan berlebih dan obesitas meningkat lebih dari 4 kali lipat dari 4 persen menjadi 18 persen secara global.

Berat badan berlebih dan obesitas merupakan faktor risiko utama sejumlah penyakit kronis, diantaranya penyakit jantung dan stroke yang merupakan penyebab utama kematian di dunia. Memiliki berat badan berlebih juga dapat meningkatkan risiko diabetes. Selain itu, tubuh yang menopang berat badan berlebih juga dapat memicu masalah muskuloskeletal termasuk osteoartritis.

Menjaga berat badan dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan. American Heart Association menjelaskan, jika memiliki berat badan berlebih, menurunkan berat badan meskipun hanya 10 pound atau sekitar 4,5 kilogram dapat membantu menurunkan tekanan darah.

Everyday Health menjelaskan, berat badan yang berlebih meningkatkan beban kerja jantung. Beban kerja yang meningkat membuat jantung harus bekerja dengan lebih keras dan seiring waktu dapat meningkatkan risiko gagal jantung.

Menurut Blood Pressure UK, penurunan berat badan membuat jantung tidak harus memompa lebih keras untuk mengalirkan darah. Selain menurunkan tekanan darah, mengurangi berat badan berlebih juga dapat menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan stroke. Bukan itu saja, penurunan berat badan juga membuat tubuh menjadi lebih berenergi.

Berbagai penyebab berat badan berlebih bisa dicegah. Meskipun ada beberapa faktor lain yang ikut mempengaruhi, namun penyebab yang mendasari berat badan berlebih adalah adanya ketidakseimbangan antara jumlah kalori yang dikonsumsi dengan kalori yang dikeluarkan.

WHO menyebutkan, perubahan pola makan dalam beberapa dekade terakhir membuat konsumsi makanan tinggi gula dan lemak menjadi meningkat. Adanya perubahan sifat dan jenis pekerjaan juga menurunkan aktivitas fisik.

Maka dari itu, untuk menurunkan berat badan berlebih dengan mengurangi jumlah kalori dari lemak dan gula yang dikonsumsi, meningkatkan asupan buah, sayur, kacang-kacangan, dan biji-bijian, serta melakukan aktivitas fisik secara rutin. Selain itu, penelitian juga menyebutkan bahwa pemberian ASI eksklusif hingga usia 6 bulan dapat mengurangi risiko bayi mengalami berat badan berlebih.

Menurunkan berat badan dapat membantu menurunkan risiko tekanan darah tinggi dan penyakit lainnya. Untuk menurunkan berat badan, maka perlu mengonsumsi jumlah kalori yang lebih sedikit daripada jumlah kalori yang dibakar.

Meskipun begitu, hindari melakukan diet ketat untuk menurunkan berat badan dengan cepat. Seperti dijelaskan oleh WebMD, penurunan berat badan yang sehat yaitu secara perlahan-lahan dengan menurunkan antara setengah pound hingga satu pound (sekitar 0,22 sampai 0,45 kilogram) dalam satu minggu.

Berat badan yang berlebih meningkatkan beban kerja jantung sehingga risiko penyakit jantung meningkat. Dengan menurunkan berat badan membuat jantung tidak harus memompa lebih keras sehingga dapat menurunkan risiko penyakit jantung.