Cek di Sini! Inilah 5 Kondisi yang Bikin Kamu Rawan Kena Batu Empedu 

Menurut sebuah studi dalam jurnal "Biochimica et Biophysica Acta (BBA) - Molecular and Cell Biology of Lipids" tahun 2009, beda dengan batu ginjal yang lebih banyak menyerang laki-laki, perempuan lebih berisiko memiliki batu empedu 2-3 kali lebih besar.

Kondisi tersebut berkaitan dengan tingginya kadar estrogen pada perempuan. Salah satu efek estrogen adalah meningkatkan pengeluaran kolesterol ke dalam cairan empedu. Kolesterol yang tinggi membuat cairan empedu lebih pekat dan memudahkan terbentuknya batu.

Fertile di sini maksudnya adalah kehamilan.

Menurut sebuah studi dalam jurnal "Paediatric and Perinatal Epidemiology" tahun 2017, batu empedu lebih sering dialami selama kehamilan karena penurunan motilitas kantong empedu dan peningkatan saturasi kolesterol empedu. Akibatnya, aliran cairan empedu kurang lancar, yang mana ini mempermudah terbentuknya batu empedu.

Selain itu, ibu hamil mengalami berbagai perubahan hormonal, salah satunya adalah meningkatnya hormon estrogen. Seperti yang dijelaskan pada poin sebelumnya, tingginya kadar estrogen dapat memenuhi terbentuknya batu empedu.

Perempuan usia 40-an mulai memasuki masa perimenopause. Pada masa ini, terjadi peningkatkan kadar estrogen.

Meski begitu, pada laki-laki pada usia 40-an juga banyak yang mengalami batu empedu. Kondisi ini terkait dengan perubahan pola hidup, seperti berkurangnya aktivitas fisik yang berkontribusi pada kegemukan.

Kondisi berat badan berlebih, apalagi sampai obesitas, menyebabkan peningkatan risiko terjadinya banyak penyakit. Satu di antaranya adalah batu empedu.

Kondisi kegemukan ini berhubungan dengan tingginya kadar kolesterol dalam tubuh. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kolesterol tinggi mempermudah pembentukan batu empedu. Diperkirakan 80 persen batu empedu terbentuk dari kolesterol.

Faktor keturunan atau genetik ternyata juga berpengaruh pada terjadinya batu empedu. Bila orang tua kamu punya masalah dengan batu empedu, kamu harus lebih waspada. Pasalnya, diperkirakan lebih dari 30 persen kasus batu empedu terkait dengan faktor keturunan.

Nah, itulah faktor-faktor yang bisa bikin kamu rentan mengalami batu empedu. Terkait hal ini, ada kabar baik dan kabar buruk.

Kabar buruknya, sebagian besar faktor tidak bisa dimodifikasi. Kabar baiknya, hanya sebagian kecil batu empedu yang menimbulkan keluhan dan memerlukan penanganan atau terapi khusus.

Nyeri yang ringan biasanya akan hilang sendiri. Namun, bila ada gejala sakit perut mendadak di sebelah kanan atas atau tengah perut, mengalami demam, mual, atau muntah, serta terjadi perubahan buang air besar dan buang air kecil, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Karena, itu bisa merupakan tanda infeksi serius yang butuh penanganan segera.