Vaping bisa menyebabkan perubahan warna gigi, membuat senyum tampak lebih kusam. Enamel, lapisan terluar gigi, berfungsi sebagai pelindung sekaligus titik masuk bagi pigmen yang menyebabkan noda dari makanan, minuman, dan produk vape.
Paparan jangka panjang terhadap nikotin, VG, dan PG dalam vape bisa membuat enamel lebih berpori. Hal ini memungkinkan pigmen penyebab noda lebih mudah menempel dan sulit dihilangkan.
Meskipun vaping cenderung menyebabkan lebih sedikit noda dibandingkan rokok konvensional, tetap saja bisa membuat gigi, tambalan, mahkota, dan restorasi gigi lainnya menjadi menguning seiring waktu.
Proses menguning ini bisa terjadi lebih cepat dan parah jika tidak didukung dengan kebersihan mulut yang baik.
Meskipun vaping sering dianggap sebagai alternatif yang lebih aman dibandingkan rokok konvensional, tetapi dampaknya terhadap kesehatan gigi dan gusi tidak bisa diabaikan. Risiko gigi berlubang hingga perubahan warna gigi menjadi ancaman nyata akibat bahan-bahan dalam cairan vape.
Referensi
Jerzyński, Tomasz, Gerry V. Stimson, Harry Shapiro, and Grzegorz Król. “Estimation of the Global Number of E-Cigarette Users in 2020.” Harm Reduction Journal 18, no. 1 (October 23, 2021).
Irusa, Karina F., Matthew Finkelman, Britta Magnuson, Terence Donovan, and Steven E. Eisen. “A Comparison of the Caries Risk between Patients Who Use Vapes or Electronic Cigarettes and Those Who Do Not.” The Journal of the American Dental Association 153, no. 12 (November 23, 2022).
Malhotra, Ranjan, Anoop Kapoor, Vishakha Grover, and Sumit Kaushal. “Nicotine and Periodontal Tissues.” Journal of Indian Society of Periodontology 14, no. 1 (January 1, 2010): 72.
Pintado‐Palomino, Karen, Cecilia Vilela Vasconcelos Barros De Almeida, Christiano Oliveira‐Santos, et al. “The Effect of Electronic Cigarettes on Dental Enamel Color.” Journal of Esthetic and Restorative Dentistry 31, no. 2 (October 27, 2018).