IDAI Laporkan 100-an Kasus Gangguan Ginjal Akut Misterius Anak

Hingga saat ini penyebabnya masih belum diketahui

Ginjal merupakan organ yang memiliki beragam fungsi, beberapa di antaranya adalah membuang cairan berlebihan dan membuang racun dari dalam tubuh. Selain itu, ginjal juga dapat mengatur tekanan darah, mengatur keseimbangan elektrolit, menyeimbangkan pH dalam tubuh, dan memproduksi hormon-hormon tertentu. Apabila ginjal mengalami masalah, maka berbagai fungsi tersebut akan terganggu. 

Baru-baru ini, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjelaskan adanya kasus gangguan ginjal akut misterius yang terjadi pada anak-anak.

1. Gangguan ginjal akut misterius pada anak

IDAI Laporkan 100-an Kasus Gangguan Ginjal Akut Misterius Anakilustrasi ginjal (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Gangguan ginjal akut ketika terjadi sesuatu sehingga menyebabkan penurunan fungsi ginjal yang tiba-tiba. Anak-anak yang mengalami kondisi gangguan ginjal akut misterius lebih banyak terjadi pada usia di bawah 6 tahun. 

Dokter Henny Adriani, SpA(K), menjelaskan bahwa kasusnya di seluruh Indonesia cukup banyak, yaitu sekitar 100 lebih sejak bulan Januari. Namun, dalam dua bulan terakhir terjadi lonjakan kasus gangguan ginjal akut lebih banyak daripada yang biasa ditemukan.

2. Gejala gangguan ginjal akut misterius pada anak

IDAI Laporkan 100-an Kasus Gangguan Ginjal Akut Misterius Anakilustrasi anak diare (pexels.com/William Fortunato)

Dokter Henny melanjutkan, bahwa anak-anak biasanya datang dengan riwayat demam dan diare. Sebagian anak ada yang disertai gejala saluran napas, misalnya batuk pilek dan ada juga yang tidak disertai dengan gejala tersebut. Namun, sebagian besar mengalami demam dan diare.

Gejalanya dimulai dari jumlah kencingnya yang menurun drastis secara tiba-tiba, kemudian tidak keluar kencingnya sama sekali. Selain itu, perjalanan penyakitnya cepat dan terjadi gangguan ginjal akut secara mendadak.

Baca Juga: Tes Fungsi Ginjal: Jenis, Tujuan, Prosedur, Hasil

3. Penyebab masih belum diketahui

IDAI Laporkan 100-an Kasus Gangguan Ginjal Akut Misterius Anakilustrasi penyebab penyakit misterius (pexels.com/Monstera)

Dokter Henny menjelaskan dalam kanal Youtube IDAI_TV dengan tajuk Gangguan Ginjal Misterius pada Anak, bahwa sampai saat ini masih dalam proses investigasi apa yang menjadi penyebab gangguan ginjal akut misterius tersebut.

Menurutnya, anak-anak seharusnya belum punya kekebalan terhadap COVID-19 karena belum diimunisasi, kecuali pernah terinfeksi COVID-19 sebelumnya. Jadi, apabila antibodi positif, artinya kemungkinan sudah pernah mengalami COVID-19 tapi tidak bergejala atau bergejala namun tidak terdeteksi.

Selain itu, sebagian besar anak-anak punya bukti terhadap infeksi COVID-19, baik yang saat ini sedang terjadi maupun yang pernah terjadi sebelumnya. Namun, pihak IDAI masih belum bisa mengonfirmasi hubungannya dengan kasus gangguan ginjal akut misterius.

4. Penting untuk memperhatikan urine anak

IDAI Laporkan 100-an Kasus Gangguan Ginjal Akut Misterius Anakilustrasi berkemih (unsplash.com/Giorgio Trovato)

Produk utama pembuangan ginjal yaitu urine. Apabila ada kelainan di urine akan mencerminkan kondisi yang terjadi di ginjal. Misalnya, apabila kurang minum maka warna urine makin pekat.

Orang tua perlu memastikan anak mendapatkan cairan yang cukup dan harus rajin membuka popoknya untuk mengetahui apakah jumlah urine berkurang daripada biasanya. Jika anak sudah bisa berkemih sendiri, harus memastikan sudah berapa kali anak ke kamar mandi untuk memantau jumlah kencingnya. Ketika jumlah urinenya berkurang, maka harus segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat.

Dari tingkat kejernihan urine juga dapat mencerminkan kondisi ginjal. Misalnya, ketika ada infeksi saluran kemih, biasanya warna urine anak terlihat lebih keruh.

Selain itu, apabila warna urine anak berubah, misalnya menjadi kemerahan juga harus diwaspadai. Ketika terjadi infeksi saluran kemih, kadang ada sel darah merah yang tercampur di dalam urine. Apabila mengetahui warna urine berubah dari warna yang biasanya, maka patut diwaspadai dan segera periksakan ke dokter atau ke pusat kesehatan terdekat.

5. Hal yang harus diwaspadai oleh orang tua

IDAI Laporkan 100-an Kasus Gangguan Ginjal Akut Misterius Anakilustrasi anak-anak sakit (freepik.com/pvproductions)

Dokter Henny mengimbau kepada orang tua, apabila memiliki anak terutama usia di bawah usia 6 tahun yang mengalami demam, diare, mengalami gangguan saluran napas, atau muntah, agar memperhatikan produksi urine dari anak. Gejala awal dari gangguan ginjal akut sendiri yang perlu diwaspadai adalah produksi urine. Maka dari itu, perlu diperhatikan apakah jumlah urine anak berkurang atau frekuensi berkemihnya berkurang.

Kemudian, orang tua juga perlu memperhatikan warna urinenya, dan yang terakhir segera membawa ke layanan kesehatan terdekat apabila mencurigai anak mengalami gejala-gejala tersebut. Dengan begitu, anak bisa cepat ditindaklanjuti oleh tenaga kesehatan di rumah sakit.

Sejak bulan Januari telah ditemukan kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak dan terjadi peningkatan kasus dalam dua bulan terakhir. Orang tua perlu memperhatikan jumlah, frekuensi, dan warna urine anak. Waspadai apabila terjadi perubahan yang tidak biasa pada urine anak disertai demam, diare, gangguan saluran napas, atau muntah dan segera membawanya ke dokter atau layanan kesehatan terdekat.

Baca Juga: Studi Kaitkan Infeksi Otak pada Pasien COVID-19 Anak

Dewi Purwati Photo Verified Writer Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya