Tes Fungsi Ginjal: Jenis, Tujuan, Prosedur, Hasil

Tes yang dapat mengidentifikasi masalah pada ginjal

Kita mempunyai dua ginjal. Dua organ ini berukuran sekepalan tangan dan ada di kedua sisi tulang punggung, di atas pinggang. Ginjal menyaring dan membersihkan darah, mengeluarkan produk limbah, dan membuat urine.

Apabila dokter mencurigai ginjal bermasalah atau tidak berfungsi secara semestinya, kamu mungkin direkomendasikan untuk menjalani tes fungsi ginjal. Ini merupakan tes yang dapat mengidentifikasi masalah pada ginjal.

1. Kapan tes fungsi ginjal diperlukan?

Beberapa kondisi, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi (hipertensi), memengaruhi kerja ginjal. Jika memiliki salah satu dari kondisi itu, dokter dapat menggunakan tes fungsi ginjal untuk membantu memantau kondisinya.

Kamu mungkin juga perlu tes fungsi ginjal apabila memiliki gejala yang mengindikasikan kemungkinan masalah ginjal. Gejala-gejala ini bisa termasuk:

  • Adanya darah dalam urine (hematuria).
  • Sakit saat buang air kecil (disuria).
  • Sering buang air kecil.
  • Masalah dengan memulai buang air kecil.

2. Jenis

Tes Fungsi Ginjal: Jenis, Tujuan, Prosedur, Hasililustrasi tes darah untuk tes fungsi ginjal (pexels.com/Los Muertos Crew)

Untuk memeriksa kesehatan ginjal, dokter biasanya menguji urine dan darah. 

Tes urine

Salah satu tanda awal penyakit ginjal adalah ketika protein bocor ke dalam urine (disebut proteinuria). Untuk memeriksa protein dalam urine, dokter akan memesan tes urine. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), ada dua jenis tes urine yang dapat memeriksa kadar protein:

  • Tes urine dengan strip (dipstick): Tes ini sering dilakukan sebagai bagian dari urinalisis secara keseluruhan, tetapi juga dapat dilakukan sebagai tes cepat untuk mencari albumin (protein yang diproduksi oleh hati) dalam urine. Ini tidak memberikan pengukuran albumin yang tepat, tetapi memberi tahu dokter apakah kadarnya normal. Strip ditempatkan dalam sampel urine. Jika kadarnya di atas normal, strip akan berubah warna. Jika memiliki kadar albumin yang tidak normal, dokter mungkin ingin melakukan tes lebih lanjut.

  • Rasio albumin-kreatinin urine atau urine albumin-to-creatinine ratio (UACR): Tes ini mengukur jumlah albumin dan membandingkannya dengan jumlah kreatinin (produk limbah yang berasal dari keausan normal otot dalam tubuh) dalam urine. Tes UACR memungkinkan dokter mengetahui berapa banyak albumin yang masuk ke urine selama 24 jam. Hasil tes albumin urine 30 atau lebih mungkin berarti ada penyakit ginjal.

Penting untuk diketahui bahwa:

  • Tes dapat diulang satu atau dua kali untuk mengonfirmasi hasil.
  • Jika kamu memang memiliki penyakit ginjal, jumlah albumin dalam urine membantu dokter mengetahui pengobatan jenis pengobatan terbaik.
  • Tingkat albumin urine yang tetap sama atau turun berarti pengobatan berhasil.

Tes darah

Karena ginjal membuang limbah, racun, dan cairan ekstra dari darah, dokter juga akan menggunakan tes darah untuk memeriksa fungsi ginjal. Tes darah akan menunjukkan seberapa baik ginjal bekerja dan seberapa cepat limbah dibuang. Berikut adalah beberapa tes darah yang digunakan:

  • Kreatinin serum: Tes ini mengukur jumlah kreatinin dalam darah. Jika ginjal tidak bekerja sebagaimana mestinya, kadar kreatinin serum naik. Tingkat normalnya pada seseorang akan tergantung pada jenis kelamin, usia, dan jumlah massa otot tubuh. Biasanya kadar kreatinin lebih dari 1,2 untuk perempuan dan lebih dari 1,4 untuk laki-laki mungkin merupakan tanda bahwa ginjal tidak bekerja sebagaimana mestinya. Jika hasil tes kreatinin serum lebih tinggi dari biasanya, dokter mungkin ingin menjalankan tes lain.

  • Laju filtrasi glomerulus atau glomerular filtration rate (GFR): GFR adalah ukuran seberapa baik ginjal membuang limbah, racun, dan cairan ekstra dari darah. Tingkat kreatinin serum, usia, dan jenis kelamin digunakan untuk menghitung jumlah GFR. Seperti tes ginjal lainnya, angka GFR normal akan tergantung pada usia dan jenis kelamin. Jika GFR rendah, ginjal kemungkinan tidak dengan baik. Saat penyakit ginjal berkembang, GFR turun. Hasil tes dapat berarti sebagai berikut:

    • Jika memiliki angka GFR 60 atau lebih bersamaan dengan tes albumin urine normal, ini berada dalam kisaran normal. Namun, tetap bicarakan dengan dokter tentang kapan harus diperiksa lagi.

    • Jika memiliki angka GFR kurang dari 60, itu mungkin berarti kamu memiliki penyakit ginjal. Bicarakan dengan dokter tentang pilihan pengobatan terbaik.

    • Jika memiliki angka GFR kurang dari 15, itu mungkin berarti gagal ginjal. Jika hasil menunjukkan gagal ginjal, kamu mungkin memerlukan dialisis atau transplantasi ginjal. Apabila tingkat GFR kurang dari 20 secara konsisten selama periode 6 hingga 12 bulan, sebagai tindakan pencegahan, dokter mungkin mempertimbangkan transplantasi ginjal.
  • Nitrogen urea darah (BUN): Tes ini mengukur jumlah nitrogen urea dalam darah. Nitrogen urea adalah produk limbah yang dibuat tubuh dari pemecahan protein dalam makanan yang kamu makan. Ginjal yang sehat menyaring nitrogen urea dari darah dan meninggalkan tubuh melalui urine. Proses ini membantu menjaga level BUN dalam kisaran normal. Tingkat normal urea nitrogen akan tergantung pada usia dan kondisi kesehatan lain yang mungkin kamu miliki, tetapi biasanya berkisar antara 7 hingga 20. Jika kadarnya lebih tinggi dari normal, ini mungkin tanda ginjal tidak berfungsi sebaik mungkin. Saat penyakit ginjal berkembang, tingkat BUN naik. Jika tingkat BUN menunjukkan tanda-tanda penyakit ginjal, dokter akan menggunakan hasil tes BUN bersama hasil tes lainnya untuk memutuskan rencana perawatan yang paling sesuai.

Tes lainnya

Dokter mungkin juga ingin memantau tekanan darah atau merekomendasikan tes lain, seperti pencitraan atau biopsi, untuk memeriksa masalah ginjal.

  • Tekanan darah: Karena tekanan darah tinggi adalah penyebab utama penyakit ginjal dan gagal ginjal, dokter akan ingin memantau tekanan darah. Mengelola tekanan darah tinggi, gula darah, dan kadar kolesterol—semua faktor yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke—sangat penting jika kamu menderita penyakit ginjal kronis.
  • Pencitraan: Tes ini digunakan untuk mendapatkan gambaran ginjal untuk mencari masalah atau kerusakan. Tes pencitraan memungkinkan dokter untuk melihat seberapa baik darah mengalir ke ginjal atau jika ada penyumbatan atau penyempitan di pembuluh darah.
  • Biopsi ginjal: Biopsi ginjal adalah prosedur saat sepotong kecil jaringan ginjal diangkat dan diperiksa di bawah mikroskop untuk mencari tanda-tanda kerusakan atau penyakit. Ini dilakukan dengan memasukkan jarum tipis melalui kulit.

Baca Juga: Kadar Kreatinin yang Tinggi Dapat Merusak Ginjal, Waspadai Ya!

3. Prosedur

Tes fungsi ginjal biasanya memerlukan sampel urine 24 jam dan tes darah.

Sampel urine 24 jam

Sampel urine 24 jam adalah tes kreatinin clearance. Ini memberi dokter gambaran tentang berapa banyak kreatinin yang dikeluarkan tubuh selama satu hari.

Saat memulai tes, kamu akan buang air kecil di toilet seperti biasa ketika bangun. Selama sisa hari dan malam, kamu akan buang air kecil dalam wadah khusus yang disediakan oleh dokter. Jaga wadah tetap tertutup dan didinginkan selama proses pengumpulan. Pastikan untuk memberi label wadah dengan jelas dan beri tahu anggota keluarga lainnya mengapa sampel tersebut ada di kulkas.

Pada pagi hari kedua, buang air kecil ke dalam wadah saat bangun tidur. Ini melengkapi proses pengumpulan 24 jam.

Ikuti instruksi dokter tentang di mana harus mengantarkan sampel. Kamu mungkin perlu mengantarnya ke klinik dokter atau laboratorium.

Sampel darah

Tes BUN dan kreatinin serum memerlukan sampel darah yang diambil di laboratorium atau di klinik atau rumah sakit.

Teknisi yang mengambil darah pertama-tama mengikatkan karet gelang di sekitar lengan atas. Ini membuat pembuluh darah menonjol. Teknisi kemudian membersihkan area di atas vena. Mereka menyelipkan jarum berlubang melalui kulit dan masuk ke pembuluh darah. Darah akan mengalir kembali ke tabung reaksi yang akan dikirim untuk dianalisis.

Kamu mungkin merasakan cubitan atau tusukan tajam saat jarum masuk ke lengan. Teknisi akan memasang kain kasa dan perban di atas tempat tusukan setelah tes. Area di sekitar tusukan dapat mengalami memar selama beberapa hari ke depan. Namun, kamu seharusnya tidak merasakan sakit yang parah atau berkepanjangan.

4. Hasil

Tes Fungsi Ginjal: Jenis, Tujuan, Prosedur, Hasililustrasi pemeriksaan ginjal oleh dokter (freepik.com/stefamerpik)

Seberapa cepat kamu menerima hasil tes fungsi ginjal akan bervariasi. Terkadang, dokter mendiskusikan hasil tes pada hari yang sama. Atau, penyedia layanan kesehatan dapat mengirim tes ke lab, dan kamu menerima hasilnya dalam beberapa hari.

Hasil tes fungsi ginjal dapat memberi tahu apakah ginjal berfungsi normal atau tidak. Sebagian besar tes fungsi mencari dua pengukuran:

  • GFR kurang dari 60 dapat mengindikasikan penyakit ginjal.
  • Rasio UACR lebih dari 30 miligram per gram bisa menjadi tanda peringatan penyakit ginjal.

Jika tes menunjukkan hasil yang tidak normal, dokter akan menindaklanjuti dengan pilihan pengobatan. Kamu mungkin akan diresepkan obat untuk mengontrol tekanan darah, atau kamu dapat menindaklanjuti kondisi dengan ahli nefrologi atau spesialis ginjal.

Apabila hasil tes tidak biasa, dokter kemungkinan akan memesan tes fungsi ginjal lebih sering di masa mendatang. Pengujian rutin membantu dokter dalam melacak kesehatan dan kondisi yang mendasarinya.

5. Jagalah kesehatan ginjal

Menjaga kesehatan ginjal penting untuk kesehatan secara keseluruhan dan kesejahteraan umum. Dengan menjaga kesehatan ginjal, tubuh akan menyaring dan membuang limbah dengan baik dan menghasilkan hormon untuk membantu tubuh berfungsi dengan baik.

Tips menjaga kesehatan ginjal:

  • Rutin beraktivitas fisik.
  • Mengontrol kadar gula darah, khususnya pada pasien diabetes.
  • Mengontrol tekanan darah, terutama pada pasien hipertensi.
  • Memonitor berat badan dan menerapkan pola makan sehat bergizi seimbang.
  • Memastikan untuk mencukupi kebutuhan cairan.
  • Tidak merokok.
  • Bijaklah dalam menggunakan obat-obatan yang dijual bebas.
  • Lakukan tes fungsi ginjal jika kamu berisiko (usia 60 ke atas, lahir dengan berat badan rendah, memiliki penyakit kardiovaskular atau ada anggota keluarga dengan penyakit tersebut, riwayat hipertensi dalam keluarga, obesitas, dan curiga memiliki kerusakan ginjal).

Tes fungsi ginjal memeriksa seberapa baik ginjal bekerja. Kondisi seperti diabetes atau tekanan darah tinggi dapat mempengaruhi fungsi ginjal. Kamu mungkin juga memerlukan tes fungsi ginjal untuk mendiagnosis atau menyingkirkan infeksi. Tes fungsi ginjal termasuk tes darah atau tes urine. Biasanya, hasilnya akan keluar pada hari yang sama atau dalam beberapa hari.

Tes fungsi ginjal rutin adalah cara yang baik untuk mengetahui kesehatan ginjal dan mengecek apabila ada perubahan. Mengatasi kerusakan apa pun dapat membantu memperlambat atau mencegah kerusakan di masa mendatang.

Baca Juga: 5 Aturan Pola Makan untuk Menjaga Kesehatan Ginjal, Terapkan!

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya