Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jarang Diketahui! 8 Efek Samping Mengonsumsi Minyak Ikan Dosis Tinggi

default-image.png
Default Image IDN

Seperti yang telah kita tahu, minyak ikan dapat menyehatkan, mencegah, serta membantu penanganan beberapa jenis penyakit. Minyak ikan dapat diperoleh dengan mengonsumsi ikan atau dalam bentuk suplemen.

Minyak ikan menjadi spesial karena mengandung omega-3, yaitu asam lemak esensial yang diperlukan untuk kesehatan, tapi tidak diproduksi secara alami oleh tubuh. Meski demikian, asupan yang berlebihan atau dosis tinggi bisa memberikan efek samping bagi tubuh.

Berikut ini adalah beberapa potensi efek samping yang bisa terjadi bila terlalu banyak mengonsumsi minyak ikan atau asam lemak omega-3 secara berlebihan.

1. Menurunkan tekanan darah

freepik.com/senivpetro

Studi dalam Journal of Research in Pharmacy Practice tahun 2015 melibatkan 90 orang yang menjalani dialisis menemukan, konsumsi 3 gram omega-3 per hari secara signifikan dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik dibandingkan dengan plasebo.

Demikian pula analisis terhadap 31 penelitian yang diterbitkan jurnal Circulation tahun 1993 melaporkan bahwa konsumsi minyak ikan secara efektif menurunkan tekanan darah, terutama bagi yang memiliki tekanan darah tinggi atau kadar kolesterol tinggi.

Walaupun efek tersebut bermanfaat bagi orang-orang dengan hipertensi, tetapi bisa jadi masalah serius bila kamu memiliki tekanan darah rendah atau hipotensi.

2. Meningkatkan kadar gula darah

ilustrasi diabetes (freepik.com/jcomp)

Asam lemak omega-3 dalam jumlah tinggi dapat meningkatkan kadar gula darah pada orang-orang dengan diabetes.

Berdasarkan laporan penelitian dalam jurnal Diabetes Care tahun 1989, konsumsi 8 gram omega-3 per hari dapat menyebabkan peningkatan 22 persen kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2 selama periode delapan minggu.

Ini karena omega-3 dalam dosis besar dapat merangsang produksi glukosa, yang bisa berkontribusi pada tingginya kadar gula darah jangka panjang. Namun, efek ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

3. Meningkatkan risiko pendarahan

default-image.png
Default Image IDN

Konsumsi minyak ikan dalam dosis tinggi juga dikatakan dapat menghambat pembentukan gumpalan darah. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko perdarahan dan menyebabkan gejala seperti mimisan maupun gusi berdarah.

Berdasarkan studi dalam The Journal of Pediatrics tahun 1990, konsumsi minyak ikan dikaitkan dengan risiko mimisan yang lebih tinggi. Dilaporkan bahwa 72 persen remaja yang mengonsumsi 1-5 gram minyak ikan setiap hari mengalami mimisan sebagai efek samping.

4. Toksisitas vitamin A

freepik.com/diana.grytsku

Melansir Healthline, jenis tertentu suplemen asam lemak omega-3 seperti minyak hati ikan kod tinggi vitamin A, dapat beracun jika dikonsumsi dalam jumlah besar.

Selain itu, toksisitas vitamin A dapat menyebabkan efek samping seperti pusing, mual, nyeri sendi, dan iritasi kulit. Bahkan, dalam jangka panjang juga dapat menyebabkan kerusakan hati dan gagal ginjal dalam kasus parah.

5. Refluks asam

ilustrasi mual (freepik.com/jcomp)

Merujuk pada studi dalam jurnal Advanced Biomedical Research tahun 2016, gejala refluks asam seperti serdawa, mual, dan ketidaknyamanan di perut adalah efek samping umum dari konsumsi minyak ikan. Ini karena sebagian besar kandungan lemaknya yang tinggi. Selain itu, dilaporkan juga bahwa lemak bisa memicu gangguan pencernaan.

Maka dari itu, mematuhi dosis sedang dan mengonsumsi suplemen dengan makanan sering kali dapat secara efektif mengurangi refluks asam dan meredakan gejala. Selain itu, membagi dosis menjadi beberapa porsi kecil sepanjang hari bisa membantu menghilangkan gangguan pencernaan.

Bila kamu memiliki masalah pencernaan, baiknya bicarakan dengan dokter sebelum mengonsumsinya.

6. Menyebabkan diare

ilustrasi buang air besar (freepik.com/jcomp)

Diare adalah salah satu efek samping paling umum yang berkaitan dengan konsumsi minyak ikan dalam dosis tinggi. Selain minyak ikan, suplemen omega-3 jenis lain seperti minyak biji rami juga dapat menyebabkan diare jika dikonsumsi secara berlebihan.

Bila kamu mengalami diare setelah mengonsumsi omega-3, pastikan untuk mengonsumsinya saat makan dan pertimbangkan untuk menurunkan dosis untuk mengetahui apakah gejalanya menetap. Akan lebih baik lagi untuk mengonsultasikannya ke dokter.

7. Memengaruhi kualitas tidur

freepik.com/jcomp

Meskipun dosis sedang minyak ikan dapat meningkatkan kualitas tidur, tetapi bila dosis yang dikonsumsi terlalu tinggi malah bisa mengganggu tidur dan berkontribusi pada insomnia.

Studi yang diterbitkan dalam Oxford Medical Case Reports tahun 2015 melaporkan bahwa dosis tinggi minyak ikan memperburuk gejala insomnia dan kecemasan bagi pasien dengan riwayat depresi. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami seberapa besar dosis yang dapat memengaruhi kualitas tidur.

8. Meningkatkan risiko stroke

default-image.png
Default Image IDN

Asupan asam lemak omega-3 yang tinggi dapat meningkatkan risiko stroke hemoragik, yaitu pecahnya salah satu arteri dalam otak yang memicu perdarahan di sekitar organ tersebut, sehingga aliran darah pada sebagian otak berkurang atau terputus. Tanpa pasokan oksigen yang dibawa sel darah, sel otak bisa cepat mati, sehingga fungsi otak bisa terganggu secara permanen.

Sebuah uji coba terhadap hewan yang dimuat dalam jurnal Experimental Neurology tahun 2005 menunjukkan bahwa asupan omega-3 yang tinggi dapat mengurangi kemampuan darah untuk menggumpal dan meningkatkan risiko stroke hemoragik.

Meski begitu, studi lebih lanjut terhadap manusia perlu dilakukan untuk menentukan bagaimana omega-3 dapat berdampak pada risiko stroke hemoragik.

Itulah yang bisa terjadi bila kamu mengonsumsi minyak ikan atau omega-3 secara berlebihan. Makanya, konsumsilah dalam dosis wajar sesuai petunjuk atau konsultasikan terlebih dulu dengan dokter, khususnya bila ada kondisi medis tertentu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us