Heat Exhaustion: Gejala, Penyebab, Penanganan, Pencegahan

Jika tidak ditangani bisa menyebabkan kondisi serius

Heat exhaustion merupakan kondisi yang terjadi ketika tubuh menjadi terlalu panas. Gejala yang muncul mungkin termasuk keringat berlebih dan denyut nadi cepat. 

Penyakit yang berhubungan dengan panas dipicu oleh paparan suhu tinggi, terutama ketika kelembapan menjadi terlalu tinggi dan aktivitas fisik cukup berat. Jika tidak mendapatkan pertolongan segera, heat exhaustion dapat menyebabkan heat stroke, suatu kondisi yang mengancam jiwa. Untungnya, heat exhaustion dapat dicegah.

1. Gejala

Heat Exhaustion: Gejala, Penyebab, Penanganan, Pencegahanilustrasi pingsan (freepik.com/freepik)

Menurut Mayo Clinic, kemungkinan gejala heat exhaustion meliputi:

  • Kulit lembap dan bulu kuduk berdiri.
  • Produksi kerkeringat berlebih.
  • Pingsan.
  • Pusing.
  • Kelelahan.
  • Lemah, denyut nadi cepat.
  • Tekanan darah rendah saat berdiri.
  • Kram otot.
  • Mual.
  • Sakit kepala.

2. Penyebab

Heat Exhaustion: Gejala, Penyebab, Penanganan, Pencegahanilustrasi laki-laki mengalami heat exhaustion (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Biasanya, keringat mendinginkan kulit dan berfungsi seperti pendingin udara untuk seluruh tubuh. Saat kamu aktif bergerak, terutama dalam cuaca panas, tubuh bekerja lebih keras untuk mengatur suhu inti.

Dijelaskan Cleveland Clinic, heat exhaustion terjadi ketika suhu tubuh naik terlalu tinggi dan tubuh tidak dapat mendinginkan dirinya sendiri. Selama melakukan aktivitas fisik, tubuh kehilangan cairan dan elektrolit melalui keringat yang keluar. 

Elektrolit ialah mineral yang membantu tubuh bekerja sebagaimana mestinya. Jika tubuh  kehilangan terlalu banyak cairan dan garam, kamu akan mengalami dehidrasi. Dehidrasi dapat menyebabkan heat exhaustion.

3. Faktor risiko

Heat Exhaustion: Gejala, Penyebab, Penanganan, Pencegahanilustrasi obesitas, salah satu faktor risiko heat exhaustion (freepik.com/racool-studio)

Siapa pun dapat terkena penyakit terkait panas, tetapi faktor-faktor tertentu meningkatkan sensitivitas terhadap panas. Faktor-faktor tersebut termasuk:

  • Usia sangat muda atau sangat tua: Orang-orang di bawah usia 4 tahun dan di atas usia 65 tahun lebih berisiko mengalami heat exhaustion. Ini karena pada anak-anak usia dini, kemampuan tubuh untuk mengatur suhu belum sepenuhnya berkembang. Pada lansia, penyakit dan konsumsi obat-obatan dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk mengendalikan suhu.
  • Konsumsi obat-obatan tertentu: Obat-obatan tertentu dapat memicu heat exhaustion dengan memengaruhi kemampuan tubuh untuk menjaga hidrasi atau merespons panas. Obat-obatan ini, termasuk obat tekanan darah tinggi, masalah jantung, alergi, penenang, dan gejala kejiwaan. 
  • Obesitas: Kelebihan berat badan dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur suhu dan menyebabkan tubuh menahan lebih banyak panas.
  • Perubahan suhu mendadak: Jika kamu tidak terbiasa dengan panas, kamu lebih rentan terhadap penyakit yang berhubungan dengan panas, seperti heat exhaustion.

Baca Juga: Pertolongan Pertama Heat Stroke, Bisa Selamatkan Nyawa

4. Penanganan

Heat Exhaustion: Gejala, Penyebab, Penanganan, Pencegahanilustrasi menggunakan kompres dingin untuk menangani heat exhaustion (freepik.com/diana.grytsku)

Jika kamu atau orang di sekitarmu menunjukkan tanda-tanda heat exhaustion, penting untuk segera mengambil tindakan. Berikut hal yang harus dilakukan:

  • Dinginkan tubuh: Dapatkan tempat yang sejuk sesegera mungkin. Temukan tempat teduh, mandi air dingin, atau duduk di ruangan ber-AC. Kamu juga bisa membasahi waslap dengan air dingin dan meletakkannya di dahi atau belakang leher.
  • Minum: Minum sedikit air atau minuman elektrolit dapat membantu mengatasi heat exhaustion. Minumlah air selama sekitar satu jam, tetapi jangan minum terlalu banyak dan terlalu cepat. Hindari alkohol dan minuman berkafein karena bisa menyebabkan dehidrasi makin parah.
  • Istirahat: Berhenti melakukan semua aktivitas fisik dan duduk atau berbaringlah.

5. Pencegahan

Heat Exhaustion: Gejala, Penyebab, Penanganan, Pencegahanilustrasi minum air putih untuk mencegah heat exhaustion (unsplash.com/engin akyurt)

Ketika indeks panas tinggi, hal terbaik yang bisa kamu lakukan adalah tetap berada di dalam ruangan berAC. Jika kamu harus pergi ke luar ruangan, WebMD menyarankan untuk melakukan langkah-langkah berikut guna mencegah heat exhaustion:

  • Kenakan pakaian yang ringan dan longgar
  • Aplikasikan tabir surya SPF 30 atau lebih.
  • Minum cairan ekstra. Untuk mencegah dehidrasi, minumlah banyak air putih, jus buah, atau jus sayuran setiap hari. Sebab, penyakit yang berhubungan dengan panas juga dapat terjadi akibat berkurangnya kadar mineral dalam tubuh. 
  • Untuk kamu yang aktif berolahraga intensitas sedang hingga tinggi direkomendasikan untuk minum 500 hingga 600 ml cairan dua hingga tiga jam sebelum berolahraga. Selama berolahraga, kamu harus tetap mengonsumsi air setiap 20 menit meskipun tidak merasa haus.
  • Hindari cairan yang mengandung kafein atau alkohol. Sebab, keduanya bersifat diuretik dan dapat menyebabkan kehilangan lebih banyak cairan dan memperburuk heat exhaustion.

6. Komplikasi

Heat Exhaustion: Gejala, Penyebab, Penanganan, Pencegahanilustrasi heat exhaustion (freepik.com/cookie_studio)

Jika heat exhaustion tidak ditangani, ini dapat menyebabkan heat stroke. Heat stroke ialah kondisi yang mengancam jiwa. Ini terjadi saat suhu inti tubuh mencapai 40 derajat Celcius atau lebih. 

Heat stroke memerlukan penanganan medis segera untuk mencegah kerusakan permanen pada otak dan organ vital lainnya. Tanpa penanganan segera, heat stroke dapat mengakibatkan kehilangan nyawa.

Heat exhaustion ialah jenis penyakit panas yang serius. Jika tidak diobati, ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang parah, bahkan kematian. Bagi siapa pun yang mengalami tanda-tanda heat exhaustion, penting untuk beristirahat di tempat yang sejuk dan minum banyak air.

Baca Juga: Kenapa Dehidrasi Dapat Meningkatkan Risiko Penyakit Ginjal?

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya