7 Jenis Vaksin yang Dibutuhkan oleh Perempuan, Penting!

Kamu sudah dapat vaksin yang mana saja?

Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan perempuan, salah satunya dengan vaksinasi. Ada beberapa vaksin yang lebih ditekankan atau bahkan dikhususkan untuk perempuan karena mereka lebih berisiko terhadap kondisi tertentu.

Apa saja vaksinasi yang dibutuhkan oleh perempuan dan apa alasannya? Berikut ini telah kami rangkumkan informasinya buat kamu.

1. Vaksin human papillomavirus (HPV)

Hampir semua kanker serviks disebabkan oleh human papillomavirus (HPV). Dijelaskan The Woman's Clinic, vaksin HPV bekerja paling efektif jika diberikan sebelum kontak seksual pertama. Karenanya, vaksin ini biasanya diberikan pada anak-anak berusia 11 atau 12 tahun.

Akan tetapi, untuk perempuan yang hendak menikah namun belum pernah mendapatkan vaksin HPV, biasanya disarankan untuk mendapatkan vaksin ini sebagai salah satu bagian dari vaksin premarital. Untuk perempuan yang sudah pernah melakukan kontak seksual, vaksin HPV diberikan sebanyak tiga dosis.

Untuk perempuan yang sedang hamil, pemberian vaksin perlu ditunda hingga melahirkan. Begitu pula dengan orang yang sedang sakit berat, vaksinasi HPV perlu ditunda sementara waktu.

2. Vaksin tetanus, difteri, dan pertusis (Tdap)

7 Jenis Vaksin yang Dibutuhkan oleh Perempuan, Penting!Bolehkah Suntik KB saat Haid? (pexels.com/FRANK MERIÑO)

Vaksin Tdap memberi perlindungan terhadap tetanus, difteri, dan pertusis. Masalah kesehatan ini bisa mengancam jiwa. 

Menurut laman HealthShots, pemberian vaksin ini perlu diulangi setiap 10 tahun. Perempuan bisa mendapatkan vaksin Tdap kapan saja selama kehamilan, tetapi waktu yang ideal adalah pada minggu ke 27 hingga 36. Ini akan membantu melindungi ibu dan bayi selama proses persalinan.

3. Flu

Flu merupakan penyakit serius yang dapat menyebabkan demam, menggigil, batuk, sakit tenggorokan, nyeri tubuh, muntah, dan diare. Dikutip dari March of Dimes, terserang flu saat hamil meningkatkan risiko mengalami persalinan prematur.

Bayi yang lahir prematur lebih berisiko memiliki berbagai masalah kesehatan dan mungkin perlu tinggal di rumah sakit lebih lama daripada bayi yang lahir sesuai waktu perkiraan lahir.

Vaksin flu aman diberikan sebelum dan selama kehamilan. Setiap tahun, vaksin flu baru dibuat untuk melindungi dari tiga atau empat virus flu yang menurut para ilmuwan paling umum terjadi selama musim flu yang akan datang.

Baca Juga: Studi: Vaksin COVID-19 Tidak Berdampak Signifikan pada Menstruasi

4. Varicella

7 Jenis Vaksin yang Dibutuhkan oleh Perempuan, Penting!ilustrasi vaksinasi (pexels.com/Nop Viwat)

Perempuan usia subur yang tidak hamil dan belum pernah terkena cacar air harus mendapatkan vaksin varicella. Vaksin ini juga sangat direkomendasikan untuk orang dewasa berusia 50 tahun ke atas.

Vaksin varicella tidak dianjurkan untuk perempuan yang sedang hamil. Untuk perempuan yang akan menjalani program hamil, diskusikan dengan ginekolog tentang skrining kekebalan varicella.

5. Hepatitis B

Hepatitis B merupakan penyakit serius yang disebabkan oleh virus yang menyerang hati. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis B, yang dapat menyebabkan infeksi seumur hidup, sirosis hati, kanker hati, gagal hati, dan kematian.

Vaksin hepatitis B tersedia untuk semua kelompok umur. Perempuan yang  belum mendapatkan vaksin hepatitis B harus divaksinasi selama kehamilan. Pasalnya, dijelaskan dalam laman Medical News Today, virus hepatitis B dapat berpindah dari ibu ke bayi selama persalinan. Bayi yang terinfeksi hepatitis B memiliki kemungkinan 90 persen akan mengalami infeksi seumur hidup.

6. Vaksin MMR

7 Jenis Vaksin yang Dibutuhkan oleh Perempuan, Penting!ilustrasi vaksinasi (unsplash.com/Mufid Majnun)

Vaksin MMR melindungi dari campak, gondok, dan rubella. Ini merupakan virus yang dapat memicu kondisi serius, seperti kerusakan otak, tuli, bahkan kematian.

Vaksin MMR dosis pertama harus diberikan pada anak yang berusia 12 hingga 15 bulan. Kemudian, dosis kedua diberikan saat anak berusia antara usia 4 hingga 6 tahun, dan dosis selanjutnya pada usia 15 tahun.

Perempuan usia subur yang tidak sedang hamil dan tidak memiliki kekebalan terhadap campak, gondok, dan rubella harus mendapatkan setidaknya satu dosis vaksin MMR.

Dijelaskan laman WebMD, setelah mendapatkan vaksin MMR, perempuan harus menunggu setidaknya 4 minggu sebelum hamil. Perempuan yang sedang hamil harus menunda vaksinasi MMR hingga persalinan. Aman bagi ibu menyusui untuk menerima vaksinasi MMR.

7. Vaksin Hib

Haemophilus influenzae tipe b (Hib) merupakan jenis bakteri yang dapat memicu infeksi yang mengancam jiwa. Vaksinasi menjadi cara terbaik untuk menghindari infeksi Hib serius. Bayi dan anak-anak paling berisiko terkena sakit parah sehingga vaksin ini biasanya diberikan sejak bayi hingga usia 1 tahun, dikutip dari National Health Service.

Jika anak tidak divaksinasi saat masih bayi, tanyakan kepada dokter tentang bagaimana mereka bisa mendapatkannya. Umumnya, kamu hanya perlu divaksinasi Hib saat dewasa jika sistem kekebalan tubuh lemah.

Jenis vaksin yang dibutuhkan oleh perempuan mungkin lebih banyak dari daftar di atas. Untuk lebih pastinya, tanyakan vaksin apa saja yang kamu butuhkan sesuai kondisi kamu kepada dokter.

Mendapatkan vaksinasi merupakan cara yang aman dan efektif bagi para perempuan untuk melindungi kesehatan dan mencegah penyebaran penyakit. Jadi, pastikan kamu mendapatkan semua vaksinasi yang penting, ya!

Baca Juga: Apakah Bayi Prematur Boleh Diberi Vaksin? Ini Saran Dokter

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya