Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah mata. Yang paling sederhana, bisa memakai kacamata atau lensa kontak. Bukan hanya itu, kita juga bisa mengatasinya dengan operasi LASIK. Operasi mata dengan laser ini biasanya digunakan untuk mengoreksi miopia, hiperopia dan astigmatisme.
Mau tahu lebih banyak seputar operasi LASIK? Dan apakah operasi ini efektif untuk mengatasi masalah pada mata? Temukan jawabannya di bawah ini!
Tahukah kamu, untuk apa operasi laser-assisted in situ keratomileusis (LASIK) dilakukan? Operasi ini dilakukan untuk mengoreksi penglihatan dengan laser dan bertujuan untuk mengatasi miopia, hiperopia dan astigmatisme. Dokter spesialis mata akan memakai laser untuk membentuk kornea mata kembali agar ketajaman visual meningkat.
Menurut Robert Smith, M.D, ahli bedah asal Dallas, mengungkapkan bahwa operasi LASIK hanya memakan waktu 15 menit dari awal hingga selesai, tuturnya di laman Lasik Plus. Ia mengatakan, ahli bedah hanya perlu waktu 3 menit untuk setiap mata. Sebagian besar pasien merasa terkejut karena operasi berlangsung cepat dan bebas dari rasa sakit.
Operasi LASIK memakai teknologi aerospace yang canggih dan bisa melacak pergerakan mata serta memperbaiki penyimpangan mata. Hasilnya, setelah operasi, penglihatan akan lebih tajam serta jarang terjadi lingkaran cahaya yang menyilaukan di malam hari, ujar laman Lasik Plus. Mula-mula, fungsi mata dianalisis dan data diterjemahkan ke dalam perawatan laser yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Berdasarkan survei yang dipublikasikan oleh Saragoussi D dan Saragoussi JJ di Journal Francais d'Ophtalmologie pada September 2004, tingkat kepuasan pasien terhadap operasi LASIK berkisar antara 92-98 persen. Para pasien ini menyebut bahwa ketajaman visual mereka meningkat pasca operasi LASIK dilakukan.
Operasi LASIK punya sisi negatif. Salah satunya adalah membuat mata menjadi kering hingga 3 bulan, ujar laman Michigan Health.
Kondisi ini bisa ditangani dengan meneteskan air mata buatan untuk membuat mata lebih lembap. Selain itu, orang di atas usia 40 tahun tidak disarankan untuk operasi karena mereka mungkin memiliki presbiopia, kondisi di mana lensa mata menjadi kaku dan menghalangi penglihatan jarak dekat.
Memakai kacamata dan lensa kontak akan membuat penglihatan lebih baik, tetapi tidak menyembuhkan. Sementara, LASIK memperbaiki masalah penglihatan, seperti miopia (rabun jauh), hiperopia (rabun dekat) dan astigmatisme (kornea berbentuk tidak teratur), jelas laman LASIK Plus. Operasi ini bisa mengurangi ketergantungan pada kacamata.
Lantas, apa syarat operasi LASIK? Menurut laman Medusa Magazine, setidaknya kita perlu berusia 18 tahun, memiliki kornea yang sehat dan tidak mengalami kecacatan pada mata. Sementara, menurut laman N Vision Center, operasi tidak disarankan ketika dalam kondisi hamil atau menyusui karena bisa mengubah keseimbangan hormon.
Meski menjanjikan berbagai dampak positif pada mata, operasi LASIK tergolong mahal. Menurut eHealthcare Cost, di kota New York, operasi ini memakan biaya US$1.500 sampai US$3.000 per mata atau setara dengan Rp20,8 juta hingga Rp41,7 juta per mata. Sementara, di Indonesia, operasi LASIK memakan biaya mulai dari Rp11 juta per mata.
Nah, itulah 8 fakta menarik seputar operasi LASIK yang perlu kamu ketahui. Kamu lebih memilih operasi atau memakai kacamata?