6 Fungsi Ginjal untuk Kesehatanmu yang Perlu Diketahui

Ginjal memiliki fungsi untuk membuang cairan berlebih dari tubuh. Cairan berlebih tersebut akan dikeluarkan dalam bentuk urine.

Mengutip penjelasan Mayo Clinic, warna urine normal dapat bervariasi, tergantung dari jumlah air yang diminum. Ketika seseorng minum banyak air, maka cairan yang berlebih akan mengencerkan pigmen kuning di urine sehingga warna urine tampak lebih bening. Sebaliknya, ketika seseorang sedikit minum, maka warna urine menjadi lebih pekat.

Dilansir National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, ginjal yang sehat akan menyaring darah dan membersihkan darah dari zat yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh. Sementara zat yang masih diperlukan akan dikembalikan lagi ke darah.

Berbagai komponen yang tidak diperlukan oleh tubuh dan cairan berlebih selanjutnya akan ditampung di kandung kemih sebelum dikeluarkan dalam bentuk urine. Menambahkan penjelasan Medical News Today, beberapa senyawa yang dikeluarkan ginjal yaitu urea, asam urat, obat dan metabolitnya, dan lainnya.

Ketika ginjal mengalami kerusakan, maka cairan berlebih dan produk yang tidak terpakai akan menumpuk di dalam tubuh. Jika tidak ditangani, racun yang tidak dapat dikeluarkan dari tubuh tersebut dapat membahayakan tubuh dan dapat berakibat fatal, seperti dijelaskan WebMD.

Elektrolit merupakan bahan kimia yang secara alami terdapat dalam cairan tubuh. Agar tubuh dapat menjalankan fungsinya dengan normal, kadar elektrolit harus dalam jumlah tertentu.

Ginjal dapat menjaga keseimbangan kadar elektrolit. Menjaga keseimbangan elektrolit sangat penting agar tubuh dapat berfungsi dengan baik. Verywell Health melansir, ketika ginjal tidak berfungsi dengan baik dapat mengakibatkan kadar elektrolit terganggu.  

Menurut Medical News Today, pH normal tubuh berada dalam rentang 7,35 sampai 7,45. Ketika kadar pH lebih asam atau lebih basa, maka kondisi tersebut dapat membahayakan tubuh.

Maka dari itu, keseimbangan asam basa atau pH harus dijaga agar tidak membahayakan tubuh. Organ tubuh yang bertugas untuk menjaga pH tubuh tetap stabil yaitu ginjal dan paru-paru. Ginjal mengatur keseimbangan asam basa dengan cara menyerap kembali dan memproduksi bikarbonat, sehingga dapat membantu menetralkan asam.

Selain mengeluarkan cairan berlebih dan membuang racun, ginjal juga mampu memproduksi hormon yang penting agar tubuh dapat menjalankan fungsi normalnya, misalnya hormon eritropoietin (EPO). EPO memberi sinyal ke sumsum tulang agar menghasilkan sel darah merah.

Ketika mengalami kerusakan, berbagai fungsi ginjal dapat menurun, termasuk produksi hormon EPO. Menurunnya produksi hormon EPO mengakibatkan tubuh menghasilkan lebih sedikit sel darah merah.

Hormon lainnya yang dihasilkan oleh ginjal yaitu renin dan kalsitriol. Renin membantu mengatur tekanan darah, sementara kalsitriol membantu mengatur metabolisme kalsium.

Vitamin D sangat penting untuk sejumlah fungsi tubuh. Dalam keadaan normal pola makan, vitamin D bentuknya tidak aktif dan perlu sedikit diubah oleh ginjal sebelum bisa bekerja di dalam tubuh. Bentuk vitamin D yang "diaktifkan" ini penting untuk penyerapan kalsium oleh usus, struktur normal tulang, dan fungsi otot yang efektif, seperti dijelaskan oleh National Health Service.

Pada orang dengan gangguan fungsi ginjal, sering kali terjadi penurunan kalsium darah dan jumlah vitamin D yang tidak memadai, mengakibatkan kelemahan otot dan
pelunakan tulang (osteomalasia atau rakitis).

Ginjal memiliki berbagai fungsi. Ketika terjadi gangguan pada ginjal, maka berbagai fungsi tersebut dapat menurun dan berdampak signifikan bagi kesehatan kita.