Jantung bengkak atau kardiomegali, adalah kondisi jantung membesar karena berbagai masalah yang mendasarinya. Pembengkakan ini biasanya merupakan tanda masalah kesehatan lain, bukan penyakit itu sendiri.
Diagnosis dan perawatan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi dari pembengkakan jantung. Berikut adalah beberapa tanda utama pembengkakan jantung yang harus kamu waspadai.
Salah satu gejala awal dan paling umum dari pembengkakan jantung adalah kesulitan bernapas. Jantung yang membesar kesulitan memompa darah secara efisien, yang menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru, membuat pernapasan menjadi lebih sulit.
Sesak napas mungkin terasa paling parah setelah aktivitas fisik atau saat berbaring.
Jantung yang bengkak dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur. Hal ini dapat dirasakan sebagai sensasi jantung berdebar-debar, palpitasi, atau bahkan detak jantung yang cepat. Beberapa orang mungkin juga mengalami detak jantung yang terlewat.
Irama jantung yang tidak teratur ini terjadi karena sinyal listrik yang mengendalikan pola detak jantung terganggu oleh pembesaran tersebut.
Kemampuan jantung yang berkurang untuk memompa darah dapat menyebabkan aliran darah ke organ dan otot tubuh tidak mencukupi, sehingga menyebabkan kelelahan. Bahkan aktivitas rutin pun dapat melelahkan.
Selain itu, rasa lelah mungkin tidak hilang meskipun kamu sudah mendapatkan istirahat yang cukup.
Karena sirkulasi darah yang buruk, cairan dapat terkumpul di berbagai bagian tubuh, sehingga menyebabkan pembengkakan atau yang dikenal sebagai edema.
Edema terutama terlihat di kaki, pergelangan kaki, dan telapak kaki.
Dalam kasus yang lebih parah, perut dan bahkan pembuluh darah di leher juga dapat membengkak.
Beberapa orang dengan pembengkakan jantung juga mengalami nyeri dada, yang mungkin terasa seperti tekanan atau sesak. Hal ini terjadi ketika jantung tidak mendapatkan cukup oksigen karena aliran darah yang buruk.
Nyeri dada terasa terutama selama aktivitas fisik atau stres emosional.
Pusing atau sakit kepala ringan bisa jadi gejala lain dari pembengkakan jantung. Ini karena pembengkakan jantung menyebabkan berkurangnya pasokan darah ke otak.
Dalam kasus yang lebih parah, pingsan mungkin terjadi, terutama jika detak jantung tidak teratur menjadi berbahaya.
Intoleransi olahraga merupakan tanda penting dari jantung yang bengkak. Orang dengan kondisi ini mungkin merasa sulit untuk melakukan aktivitas fisik yang sebelumnya dapat mereka lakukan dengan mudah.
Hal itu terjadi karena jantung tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi peningkatan kebutuhan tubuh selama berolahraga.
Jika kamu mengalami salah satu atau beberapa gejala ini, penting untuk mencari perhatian medis. Pembengkakan jantung dapat dideteksi melalui tes pencitraan seperti sinar-X, ekokardiogram, dan MRI.
Diagnosis dan pengobatan dini dapat membantu mencegah komplikasi yang lebih parah seperti gagal jantung, pembekuan darah, atau serangan jantung mendadak.
Pembengkakan jantung sering kali disebabkan oleh kondisi seperti tekanan darah tinggi, penyakit arteri koroner, gangguan katup jantung, atau kardiomiopati. Mengelola masalah kesehatan yang mendasari ini sangat penting untuk meningkatkan kesehatan jantung.
Referensi
"Enlarged Heart (Cardiomegaly)." Cleveland Clinic. Diakses Oktober 2024.
"Enlarged heart." Mayo Clinic. Diakses Oktober 2024.
"How Long Can Someone Live With an Enlarged Heart?" Verywell Health. Diakses Oktober 2024.
"Mild Cardiomegaly (Enlarged Heart) Causes and Treatments." Verywell Health. Diakses Oktober 2024.