Meningitis Kriptokokus, Infeksi Serius yang Disebabkan oleh Jamur

Infeksi pada selaput otak dan sumsum tulang belakang

Meningitis merupakan peradangan pada meninges atau selaput yang berfungsi melindungi dan menutupi otak serta sumsum tulang belakang. Penyebab meningitis beragam, mulai dari kuman bakteri, virus, dan jamur.

Meningitis kriptokokus sendiri adalah jenis meningitis yang disebabkan oleh jamur Cryptococcus. Ada dua jenis jamur yang dapat menyebabkan meningitis kriptokokus, yaitu Cryptococcus neoformans (C. neoformans) dan Cryptococcus gattii (C. gattii). 

Penyakit ini jarang menyerang orang sehat pada umumnya, tetapi akan lebih sering mengenai orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat kondisi medis tertentu.

Berikut ini adalah penjelasan seputar penyebab, gejala, faktor risiko, diagnosis, dan pengobatan meningitis kriptokokus.

1. Gejala meningitis kriptokokus

Meningitis Kriptokokus, Infeksi Serius yang Disebabkan oleh Jamurfreepik.com/cookie_studio

Cryptococcus adalah jenis jamur yang sering ditemukan di kotoran burung atau di tanah. Seperti yang telah disinggung sebelumnya, meningitis kriptokokus jarang menyerang orang sehat. Namun, penyakit ini rentan menyerang orang-orang dengan imun yang lemah akibat kondisi medis tertentu, seperti HIV, AIDS, atau sirosis.

Studi dalam British Medical Bulletin tahun 2004 mengungkapkan, sekitar 10 sampai 30 persen orang dengan meningitis kriptokokus terkait HIV meninggal dunia karena penyakit tersebut. 

Gejala gejala meningitis kriptokokus sering berkembang secara bertahap setelah terpapar jamur, mulai dari beberapa hari hingga beberapa minggu. Gejala yang dapat ditunjukkan berupa:

  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Demam
  • Mual
  • Muntah
  • Halusinasi
  • Kebingungan
  • Leher mengalami kekakuan
  • Peka berlebih pada cahaya
  • Penglihatan kabur
  • Perubahan kepribadian

Perlu diwaspadai, jika meningitis kriptokokus tidak segera mendapatkan pengobatan dan perawatan yang tepat, gejalanya bisa memburuk. Pasien bisa mengalami gangguan pendengaran, munculnya cairan di otak, hingga koma.

2. Penyebab meningitis kriptokokus

Meningitis Kriptokokus, Infeksi Serius yang Disebabkan oleh Jamurmicrobiology.ubc.ca

C. neoformans menjadi penyebab sebagian besar kasus meningitis kriptokokus. Jamur ini biasanya ditemukan di tanah yang mengandung kotoran burung.

Sementara itu, C. gattii tidak ditemukan pada kotoran burung. Jamur ini sering dikaitkan dengan pohon eukaliptus yang tumbuh di puing-puing sekitar pangkal pohonnya.

C. gattii lebih mungkin menginfeksi orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat daripada C. neoformans, tetapi kondisi ini jarang terjadi.

Baca Juga: Penyebab Meninggalnya Glenn Fredly, Ini 8 Cara Mencegah Meningitis

3. Faktor risiko meningitis kriptokokus

Meningitis Kriptokokus, Infeksi Serius yang Disebabkan oleh Jamurfreepik.com/jcomp

Kasus meningitis kriptokokus tergolong relatif jarang terjadi pada orang sehat. Sementara, orang yang lebih berisiko mengembangkan penyakit ini sering kali mengalami kondisi medis tertentu seperti:

Meningitis kriptokokus paling mungkin terjadi pada orang dengan jumlah sel CD4 atau sel-T rendah. Sel CD4 atau sel-T merupakan jenis limfosit atau sel darah putih yang berperan penting terhadap sistem kekebalan tubuh.

Orang dengan HIV/AIDS sering kali memiliki jumlah CD4 rendah, sehingga lebih mungkin mengembangkan meningitis kriptokokus.

4. Diagnosis meningitis kriptokokus

Meningitis Kriptokokus, Infeksi Serius yang Disebabkan oleh Jamurfreepik.com/freepik

Dalam rangka menegakkan proses diagnosis meningitis kriptokokus, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan fisik. Dokter berfokus pada gejala yang memiliki korelasi dengan meningitis kriptokokus pada pasiennya.

Dokter dapat melakukan prosedur medis berupa lumbal pungsi untuk mengambil cairan serebrospinal melalui jarum yang dimasukkan pada celah di antara dua tulang belakang (spinal tap). Kemungkinan prosedur lain yang juga diberlakukan adalah tes darah yang selanjutnya dapat diujikan di laboratorium untuk membantu proses identifikasi.

5. Pengobatan dan perawatan meningitis kriptokokus

Meningitis Kriptokokus, Infeksi Serius yang Disebabkan oleh Jamurpexels.com/RF._.studio

Setelah diagnosis ditegakkan, selanjutnya yakni menetapkan jenis pengobatan dan perawatan yang tepat bagi pasien. Dokter biasanya akan meresepkan obat antijamur. Obat antijamur yang umum digunakan meliputi:

  • Flukonazol
  • Itrakonazol
  • Flusitosin
  • Amfoterisin B

Tidak jarang dokter juga menggunakan kombinasi obat flukonazol dan amfoterisin B. Keduanya dapat diberikan secara intravena atau infus dalam kurun waktu tertentu.

Pada saat proses pengobatan, pasien harus terus dipantau mengingat kedua obat tersebut dapat menimbulkan efek samping serius, salah satunya kerusakan ginjal.

Dokter mungkin akan memberikan penyesuaian obat-obatan setelah pasien dinyatakan tidak menunjukkan tanda-tanda meningitis kriptokokus pada pemeriksaan cairan tulang belakang. Hal ini diberlakukan untuk mengurangi risiko masalah ginjal.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), kasus infeksi oleh C. neoformans diperkirakan terjadi sekitar 0,4 sampai 1,3 per 100.000 orang pada populasi umum yang sehat setiap tahunnya di negara tersebut.

Infeksi meningitis kriptokokus juga cenderung kambuh setelah pengobatan dilakukan. Oleh karena itu, kebanyakan orang yang pernah terdiagnosis penyakit ini akan minum obat antijamur untuk mencegah kambuh terjadi.

Demikianlah beberapa fakta medis seputar penyebab, gejala, faktor risiko, diagnosis, dan pengobatan meningitis kriptokokus. Semoga bermanfaat!

Baca Juga: Picu Keputihan, Ini 7 Penyebab Umum Infeksi Jamur pada Vagina

Indriyani Photo Verified Writer Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya