Picu Keputihan, Ini 8 Penyebab Umum Infeksi Jamur pada Vagina

Umumnya bukan masalah serius, tetapi bikin gak nyaman

Gatal, tidak nyaman, dan terkadang sakit. Infeksi jamur adalah salah satu masalah yang sering terjadi pada vagina. Data dari WebMD menyebutkan bahwa setidaknya 75 persen perempuan pernah mengalami infeksi jamur sekali dalam hidupnya. 

Walaupun sering kali tak menyebabkan masalah serius, tetapi infeksi jamur vagina harus diwaspadai. Ada beberapa gejala yang biasa timbul. Di antaranya ruam, kemerahan, keluarnya cairan berwarna putih kekuningan yang tidak berbau, bengkak pada vulva, dan terasa sakit.

Ternyata ada beberapa hal yang sering menyebabkan infeksi jamur di vagina. Yuk, kenali agar kamu bisa menghindarinya!

1. Kamu membiarkan area vagina lembap atau basah

Vagina adalah area yang sangat jarang terpapar udara dan sinar matahari. Itulah kenapa area tersebut sering dalam kondisi lembap atau bahkan basah ketika kamu tidak menjaganya dengan baik.

Misalnya ketika kamu jarang mengganti celana dalam, berkeringat, atau tidak menyeka vagina setelah buang air kecil. Kondisi seperti itu justru membuat jamur mudah berkembang biak "di bawah sana". Infeksi pun sulit untuk dihindari. 

2. Penggunaan antibiotik

Picu Keputihan, Ini 8 Penyebab Umum Infeksi Jamur pada Vaginailustrasi antibiotik (pexels.com/Pietro Jeng)

Antibiotik memang menjadi salah satu obat yang bisa menangani infeksi bakteri dan jamur. Namun, layaknya pisau bermata dua, obat tersebut juga bisa berdampak sebaliknya. Kenapa hal ini bisa terjadi?

Dilansir SELF, antibiotik membunuh bakteri tanpa pandang bulu, sehingga bakteri baik yang hidup di vagina pun bisa musnah karenanya. Di sisi lain, mikroorganisme tersebut kita butuhkan untuk mencegah datangnya jamur. Itulah kenapa pemakaian antibiotik yang tidak tepat justru menimbulkan infeksi jamur di vagina. 

Jika ini terjadi padamu, segera hentikan pemakaian antibiotik. Kemudian, segera konsultasikan ke dokter apakah ada jenis obat lain yang bekerja efektif tanpa berisiko timbulkan infeksi. 

3. Peningkatan hormon estrogen

Faktor hormon juga berperan besar dalam memicu infeksi jamur. Ketika hormon estrogen meningkat drastis, perkembangan jamur pun mengikutinya. Hal ini bisa terjadi karena tingginya tingkat estrogen meningkatkan kadar glikogen di area vagina. Zat itulah yang mendorong pertumbuhan jamur. 

Dilansir Mayo Clinic, hormon estrogen yang tinggi biasa dialami ketika perempuan sedang hamil, menyusui, menopause, mengonsumsi pil KB, atau menjalani terapi estrogen. Tingkatkan kewaspadaanmu ketika kamu termasuk dalam kriteria tersebut, ya!

4. Iritasi karena sabun atau detergen

Picu Keputihan, Ini 8 Penyebab Umum Infeksi Jamur pada Vaginailustrasi sabun mandi (pexels.com/Mikhail Nilov)

Sabun, detergen, semua produk yang mengandung bahan kimia dan wewangian tidak disarankan dipakai di area vagina. Sebab, zat yang terkandung di dalamnya berpotensi mengganggu keseimbangan pH di area tersebut. 

Kondisi ini mungkin terjadi karena bahan kimia pada sabun dan detergen bisa membunuh bakteri baik. Akibatnya, bakteri jahat dan jamur pun merajalela di vagina. 

Untuk mencegahnya, sebaiknya kamu mencuci vagina hanya menggunakan air. Jika kamu ingin memakai sabun, gunakanlah produk yang ringan dan tidak mengandung pewangi. Begitu pula dengan detergen untuk mencuci pakaian dalam. 

Baca Juga: Mengenal Cincin Vagina untuk Mencegah HIV

5. Tertular dari pasangan seks

Walaupun bukan termasuk penyakit seksual menular, tetapi infeksi jamur juga bisa didapatkan setelah berhubungan seksual. Terlebih ketika pasanganmu mengidapnya atau kamu sering berganti partner seks.

Saat kamu mengalami kondisi tersebut, akan ada paparan bakteri dan jamur baru serta perubahan pada pH vagina. Akibatnya, infeksi jamur (atau bakteri) bisa terjadi. Nah, saat kamu mengidap gangguan ini, sebaiknya sembuhkan terlebih dahulu sebelum berhubungan seks lagi agar infeksi tidak makin parah. 

6. Douching atau pembersihan vagina

Picu Keputihan, Ini 8 Penyebab Umum Infeksi Jamur pada Vaginailustrasi douche (notesread.com)

Douching merupakan proses pembersihan vagina yang dilakukan dengan cara menyemprotkan cairan ke dalamnya. Namun, dokter dan para ahli menentang tindakan ini karena lebih banyak menimbulkan masalah daripada menyelesaikan masalah.

Proses pembersihan melalui douching dapat merusak pH vagina dan membunuh bakteri baik yang ada di sana. Akibatnya, jamur dan bakteri jahat pun berkembang biak dengan baik sehingga menyebabkan infeksi. 

7. Diabetes

Kamu rentan terhadap infeksi jamur vagina jika menderita diabetes (Journal of Clinical Medicine, 2019).

Sel-sel jamur yang biasanya hidup di vagina dijaga dengan cermat oleh sedikitnya nutrisi yang tersedia di lingkungan asam vagina. Namun, pada perempuan penderita diabetes, cairan vagina mengandung lebih banyak glukosa karena jumlah glukosa yang lebih tinggi dalam darah. Sel-sel ragi diberi nutrisi oleh kelebihan glukosa ini, menyebabkan sel-sel tersebut berkembang biak dan menjadi infeksi jamur.

Gula darah tinggi juga mengganggu fungsi kekebalan tubuh yang membantu mencegah infeksi jamur. Gejala pada perempuan dengan diabetes dapat menunjukkan bahwa kadar glukosa darah tidak terkontrol dengan baik atau adanya infeksi di bagian lain tubuh.

Kehadiran jamur itu sendiri juga menghambat mekanisme pertahanan alami tubuh terhadap infeksi lain, sehingga meningkatkan risiko infeksi tersebut pada penderita diabetes. Infeksi apa pun pada penderita diabetes menimbulkan risiko karena gula darah mungkin jauh lebih tinggi atau lebih rendah dari biasanya sementara tubuh mencoba melawannya.

8. Pengobatan kanker

Picu Keputihan, Ini 8 Penyebab Umum Infeksi Jamur pada Vaginailustrasi obat kemoterapi (unsplash.com/National Cancer Institute)

Infeksi jamur vagina sering kali dianggap sebagai efek samping pengobatan kanker, menurut Centers for Disease Control and Prevention.

Sel darah putih, yang biasanya menjaga jamur yang biasanya ditemukan di vagina dan saluran pencernaan agar tidak tumbuh berlebihan, dapat berkurang dengan pengobatan kemoterapi dan radiasi.

Obat steroid juga dapat mengurangi kemampuan sistem kekebalan untuk menjaga keseimbangan. Antibiotik dosis tinggi yang terkadang digunakan dalam pengobatan kanker juga dapat menyebabkan infeksi jamur.

Dengan mengetahui penyebab dari infeksi vagina di atas, kamu pun tahu apa saja yang harus dilakukan untuk mencegahnya. Mulai dari sering mengganti pakaian dalam, menjaga kebersihan area miss V, meminimalkan penggunaan sabun dan detergen, hingga menghindari douching.

Selain itu, bila kamu mengalami gejala seperti di bawah ini, sebaiknya segera temui dokter:

  • Gatal-gatal di vagina.
  • Pembengkakan di sekitar vagina.
  • Adanya sensasi terbakar saat buang air kecil atau berhubungan seks.
  • Adanya ruam atau kemerahan.
  • Keputihan kental berwarna keabuan atau putih (seperti tekstur keju cottage) atau sesimpel adanya perubahan warna dan bau pada keputihan.

Bila dibiarkan, bukan tak mungkin kondisinya akan makin parah.

Baca Juga: Bolehkah Berhubungan Seks saat Terkena Infeksi Jamur Vagina?

Topik:

  • Izza Namira
  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya