3 Jenis Gagal Jantung, Semuanya Harus Diwaspadai

Gagal jantung berarti jantung tidak mampu memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik. Biasanya ini terjadi karena jantung menjadi terlalu lemah atau kaku. Penyakit ini dapat terjadi pada semua usia, tetapi paling sering terjadi pada lansia.
Gagal jantung bukan berarti jantung berhenti bekerja. Artinya, diperlukan dukungan untuk membantunya bekerja lebih baik.
Gagal jantung adalah kondisi jangka panjang yang cenderung memburuk seiring waktu. Penyakit ini biasanya tidak dapat disembuhkan, tetapi gejalanya sering kali bisa dikendalikan selama bertahun-tahun.
Ada beberapa tipe anatomi gagal jantung, yaitu gagal jantung sisi kiri, gagal jantung sisi kanan, dan gagal jantung biventrikular.
Ada juga kemungkinan terjadinya lebih dari satu jenis gagal jantung.
Mari mengenali jenis gagal jantung satu per satu.
1. Gagal jantung sisi kiri
Sisi kiri jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Pada kasus gagal jantung sisi kiri, ventrikel kiri (juga dikenal sebagai bilik kiri bawah) tidak memompa darah seperti biasanya tidak tidak dapat terisi darah dengan baik.
Gagal jantung sisi kiri adalah jenis gagal jantung yang paling umum terjadi.
Dilansir Baptist Health, gejala gagal jantung sisi kiri dapat meliputi:
- Nyeri dada.
- Intoleransi olahraga.
- Detak jantung cepat atau tidak teratur.
- Batuk kronis atau mengi.
- Kelelahan.
- Edema (pembengkakan pada jaringan, seperti di pergelangan kaki atau pergelangan tangan).
- Sesak napas.
- Pertambahan berat badan yang cepat.
- Kelemahan.
Walaupun tidak bisa disembuhkan, tetapi ada pengobatan untuk membantu mengatasinya. Perawatan biasanya disesuaikan berdasarkan penyebabnya. Menurut Cleveland Clinic, perawatan untuk gagal jantung sisi kiri meliputi:
- Melakukan perubahan gaya hidup, seperti memperbanyak aktivitas fisik dan mengonsumsi makanan yang menyehatkan jantung.
- Mengurangi asupan garam untuk membantu menghindari atau mengurangi penumpukan cairan dalam tubuh.
- Mengonsumsi obat-obatan seperti ACE inhibitor, SGLT2 inhibitor, beta-blocker, dan diuretik. Ada banyak jenis obat yang digunakan untuk gagal jantung sisi kiri.
- Operasi untuk membantu memperbaiki arteri yang tersumbat atau katup jantung yang sempit atau bocor.
2. Gagal jantung sisi kanan

Mengutip dari situs University of Michigan Health, gagal jantung sisi kiri sering menjadi penyebab gagal jantung sisi kanan. Namun, ini juga bisa disebabkan oleh kondisi lain, termasuk penyakit paru-paru tertentu seperti penyakit paru obstruktif kronis atau hipertensi pulmonal.
Gejala gagal jantung kanan mirip dengan gagal jantung kiri, meski bisa lebih parah. Gejala-gejala ini meliputi:
- Kelemahan dan kelelahan.
- Sesak napas, bahkan setelah melakukan aktivitas singkat.
- Edema, yaitu pembengkakan di kaki, pergelangan kaki, perut, dan/atau dada.
- Nyeri dan/atau ketidaknyamanan dada.
Selain itu, gagal jantung sisi kanan dapat menimbulkan gejala yang berhubungan dengan akumulasi cairan tubuh yang tidak normal atau berlebihan pada organ perut, dan dapat menyebabkan retensi cairan lebih banyak dibandingkan yang biasanya terlihat pada gagal jantung sisi kiri. Gejala-gejala ini meliputi:
- Asites, yaitu perut kembung akibat penumpukan cairan.
- Nafsu makan yang buruk.
- Mual dan muntah.
- Pembengkakan di punggung bawah.
- Hati yang bengkak dan nyeri.
Pengobatan gagal jantung sisi kanan akan tergantung penyebabnya. Menurut American Heart Association, pengobatan umumnya antara lain:
- Perbaikan bedah jika disebabkan oleh penyakit katup jantung.
- Penggunaan obat-obatan.
- Perubahan gaya hidup seperti diet rendah lemak/rendah sodium dan olahraga aerobik ringan.
- Transplantasi jantung untuk kasus yang parah.
Seperti halnya gagal jantung kiri, gagal jantung kanan juga tidak bisa disembuhkan. Namun, tersedia berbagai perawatan untuk membantu mengelolanya.
3. Gagal jantung biventrikular
Gagal jantung lebih sering terjadi pada sisi kiri jantung namun kemudian dapat meluas ke sisi kanan. Istilah gagal jantung biventrikular digunakan untuk menggambarkan gagal jantung yang terjadi di sisi kiri dan kanan jantung, dilansir National Library of Medicine.
Gejalanya meliputi kelelahan, sesak napas, dan bengkak.
Bentuk perawatannya termasuk obat-obatan, pembedahan, dan perubahan gaya hidup.
4. Gagal jantung kongestif

Gagal jantung kongestif bukanlah jenis gagal jantung yang terpisah, tetapi merupakan istilah deskriptif yang dapat digunakan untuk salah satu dari tiga jenis gagal jantung yang telah dibahas di atas.
Jika gejala utama gagal jantung jenis apa pun disebabkan oleh penumpukan cairan berlebihan, yang menyebabkan gejala akumulasi cairan tubuh berlebihan pada paru-paru dan edema, kemungkinan besar dokter akan menyebutnya sebagai gagal jantung kongestif.
Pengobatannya bisa berupa:
- Pemberian obat-obatan seperti ACE inhibitor, diuretik, dan vasolidator.
- Operasi untuk mengganti katup jantung atau membuka arteri yang tersumbat.
- Menerapkan diet rendah sodium dan menghindari atau membatasi kafein.
Dokter mungkin memantau dan mengobati kondisi lain yang berhubungan dengan gagal jantung kongestif, termasuk sleep apnea, dilansir Johns Hopkins Medicine.
Gagal jantung terjadi ketika jantung tidak mampu memompa cukup darah ke seluruh tubuh. Ini biasanya merupakan kondisi kronis yang perlu perawatan berkelanjutan untuk mencegah komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup. Perawatan dini sangat penting untuk mencegah kasus gagal jantung serius.