Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Pemanis Buatan Sukralosa Aman untuk Ibu Hamil dan Menyusui?

ilustrasi minum susu ibu hamil (pexels.com/Pavel Danilyuk)
Intinya sih...
  • Sukralosa masuk dalam kelompok Bahan Tambahan Pangan (BTP).
  • Sebagian besar sukralosa yang dikonsumsi tidak sepenuhnya diserap oleh tubuh dan dibuang melalui ekskresi.
  • Sukralosa yang terdapat dalam produk aman dikonsumsi ibu hamil dan menyusui, asal produk tersebut sudah mendapat izin dari BPOM.

Belakangan ini, di media sosial X ramai diperbincangkan kandungan sukralosa dalam susu khusus untuk ibu hamil dan menyusui. Banyak yang mempertanyakan apakah pemanis buatan ini aman bagi ibu dan bayi.

Di tengah pro dan kontra yang berkembang, penting untuk memahami apa itu sukralosa, bagaimana tubuh memprosesnya, serta apa kata ahli mengenai keamanannya bagi ibu hamil dan menyusui.

Aman dikonsumsi

Menurut ahli gizi Dr. Arif Sabta Aji, S.Gz., MQM, sukralosa masuk dalam kelompok Bahan Tambahan Pangan (BTP) sehingga aman dikonsumsi oleh ibu hamil maupun menyusui.

"Sukralosa bersifat sebagai pemanis buatan yang rendah kalori dan terbuat dari sukrosa. Sukralosa memiliki rasa yang 650 kali lebih manis daripada gula pasir," jelasnya kepada IDN Times.

Sukralosa juga tidak menyebabkan gangguan terhadap kesuburan hingga sistem kekebalan tubuh. Selain itu, pemanis ini juga tidak meningkatkan kadar gula.

"Sejauh sudah tercantum dan dapat BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) sebenarnya produk tersebut aman dikonsumsi," ujar Arif.

Tentang sukralosa

ilustrasi pemanis buatan (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Sukralosa dicampur dengan pemanis bebas kalori lainnya, seperti dekstrosa dan maltodekstrin, untuk mengurangi rasa manis yang berlebihan.

Sebagian besar sukralosa yang dikonsumsi tidak sepenuhnya diserap oleh tubuh dan dibuang melalui ekskresi. Sekitar 8 sampai 20 persen sukralosa masuk ke dalam darah dan dibuang melalui urine tanpa metabolisme. Dalam kasus ibu hamil, sukralosa akan melewati plasenta.

Tingkat konsumsi harian ditetapkan hingga 15 mg per hari. Arif menambahkan bahwa ibu hamil dan menyusui baiknya mengikuti anjuran konsumsi pada masing-masing produk.

Orang yang mengonsumsi obat, anak-anak, hingga bayi tidak dilarang untuk menggunakan sukralosa.

Pemanis buatan ini juga tidak menunjukkan adanya aktivitas karsinogenik, bahkan ketika tingkat paparannya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan takaran normal.

Efek samping

Walaupun aman, tetapi konsumsi sukralosa yang berlebihan selama kehamilan akan meningkatkan risiko bayi mengalami kelebihan berat badan.

"Jika ibu memiliki kondisi khusus seperti diabetes gestasional, perlu diperhatikan secara khusus karena kondisi ini sensitif terhadap asupan gula yang berlebih," Arif memperingatkan.

Penggunaan rutin dalam jangka waktu yang lebih lama akan membuatnya tersimpan di dalam tubuh sehingga dapat menimbulkan efek yang berbahaya. Berikut efeknya secara umum:

  • Saluran pencernaan

Berbagai penelitian dilakukan untuk mempelajari efek sukralosa dalam saluran pencernaan. Akumulasinya di sana dapat memengaruhi metabolisme dan komposisi mikroflora usus.

Flora usus sendiri menjalankan berbagai fungsi yang meliputi fermentasi, modulasi respons imun, sintesis vitamin, penghambatan patogen metabolisme obat, dan penyerapan magnesium serta kalsium.

  • Obat menjadi tidak efektif

Konsumsi sukralosa dapat mengurangi penyerapan obat terapeutik tertentu sehingga mengurangi efektivitasnya, termasuk obat kanker dan penyakit jantung.

  • Masalah pencernaan

Berbagai penelitian telah mengindikasikan bahwa pemanis yang diekstrak secara kimiawi dapat mengganggu kelancaran pencernaan karena menyebabkan kembung, diare, dan timbulnya gas.

Bakteri baik dalam usus yang memastikan kelancaran proses pencernaan dapat digantikan oleh bakteri jahat akibat penumpukan sukralosa dalam saluran pencernaan. Kondisi ini dapat meningkatkan kadar air dan gas nitrogen dalam usus besar yang pada gilirannya berpotensi menyebabkan diare.

Sukralosa yang terdapat dalam produk aman dikonsumsi ibu hamil dan menyusui, asal produk tersebut sudah mendapat izin dari BPOM. Namun, konsumsinya tetap tidak boleh terlalu banyak. Individu dengan kondisi khusus sebaiknya berkonsultasi dengan dokter mengenai penggunaan sukralosa.

Referensi

"Artificial Sweeteners and Pregnancy". American Pregnancy Association. Diakses Januari 2025.
"Are Artificial Sweeteners and Sugar Substitutes Safe During Pregnancy?". What to expect. Diakses Januari 2025.
"Substances of Concern during Pregnancy". Brigham and Women's Hospital. Diakses Januari 2025.
"Which artificial sweeteners are safe during pregnancy?". Babycenter. Diakses Januari 2025.
"Sucralose: Safety and Evidence". News Medical. Diakses Januari 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Misrohatun H
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us