Tim medis yang dikerahkan Pemprov Sulsel membantu penanganan warga terdampak banjir di Aceh Tamiang. (Dok. Pemprov Sulsel)
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati, terutama di tengah bencana. Berikut langkah-langkah praktis yang bisa diterapkan jika memungkinkan:
Mandilah dengan air bersih yang aman setelah beraktivitas atau keluar dari area banjir. Pastikan membersihkan area kewanitaan dari depan ke belakang untuk mengurangi perpindahan bakteri dari anus ke uretra. Ini merupakan langkah penting di tengah sanitasi yang buruk.
Bukan hanya untuk kenyamanan, minum air yang cukup membantu mengurangi kemungkinan bakteri menempel di saluran kemih. Hidrasi yang baik merupakan strategi pencegahan utama ISK.
Jika air bersih sulit diperoleh, pertimbangkan penggunaan sanitasi portabel yang aman. Pastikan juga tempat mandi dan toilet di pengungsian tidak bercampur dengan air banjir. Perubahan kecil seperti ini signifikan bagi ibu hamil.
Walaupun apa pun bisa serba sulit di tengah banjir, cari momen untuk pemeriksaan antenatal care ketika ada bantuan medis masuk. Pemeriksaan rutin tetap penting untuk skrining ISK meski tidak bergejala.
ISK adalah kondisi medis yang umum, tetapi saat kehamilan dan terutama di tengah atau pascabanjir, ini menjadi perhatian besar. Kombinasi perubahan anatomi tubuh ibu hamil dan faktor lingkungan pascabanjir menciptakan lingkungan yang menyuburkan risiko ISK.
Gejala ISK yang tampak kecil pun dapat berkembang menjadi komplikasi serius bagi ibu dan janin. Kenali tanda-tandanya, cari air bersih yang aman, dan jika memungkinkan lakukan pemeriksaan urine. Pencegahan melalui kebersihan diri yang baik dan hidrasi optimal adalah langkah sederhana yang sangat berharga dalam situasi krisis.
Referensi
Edy Fakhrizal, "Infeksi Saluran Kemih pada Kehamilan: Prevalensi dan Faktor-Faktor yang Memengaruhinya." Jurnal Ilmu Kedokteran (JIK) 11, no. 1 (Maret 2017): 19–24.
Ling Yan et al., “The Association Between Urinary Tract Infection During Pregnancy and Preeclampsia,” Medicine 97, no. 36 (September 1, 2018): e12192, https://doi.org/10.1097/md.0000000000012192.
Vera Iriani Abdullah and Fitra Duhita, “Edukasi dan Deteksi Dini Infeksi Saluran Kemih pada Ibu Hamil.” JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) 7, no. 3 (June 3, 2023): 2653, https://doi.org/10.31764/jmm.v7i3.14949.
None Alfina Syakira Mahardika, None Jusuf Sulaeman Effendi, and None Indri Budiarti, “Scoping Review: Hubungan Infeksi Saluran Kemih Dengan Ketuban Pecah Dini Preterm,” Bandung Conference Series Medical Science 5, no. 1 (February 2, 2025): 643–48, https://doi.org/10.29313/bcsms.v5i1.16989.
Anatte Karmon and Eyal Sheiner, “The Relationship Between Urinary Tract Infection During Pregnancy and Preeclampsia: Causal, Confounded or Spurious?,” Archives of Gynecology and Obstetrics 277, no. 6 (April 1, 2008): 479–81, https://doi.org/10.1007/s00404-008-0643-2.
Aazam Taghavi Zahedkalaei et al., “Association Between Urinary Tract Infection in the First Trimester and Risk of Preeclampsia: A Case–Control Study,” International Journal of Women S Health Volume 12 (July 1, 2020): 521–26, https://doi.org/10.2147/ijwh.s256943.
Sarah Rae Easter et al., “Urinary Tract Infection During Pregnancy, Angiogenic Factor Profiles, and Risk of Preeclampsia,” American Journal of Obstetrics and Gynecology 214, no. 3 (October 13, 2015): 387.e1-387.e7, https://doi.org/10.1016/j.ajog.2015.09.101.
Yveline Ansaldi and Begoña Martinez De Tejada Weber, “Urinary Tract Infections in Pregnancy,” Clinical Microbiology and Infection 29, no. 10 (August 27, 2022): 1249–53, https://doi.org/10.1016/j.cmi.2022.08.015.
“Urinary Tract Infection and Adverse Outcome of Pregnancy,” PubMed, 2007, https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/18410708/.