Mitos yang Sering Beredar Seputar Gigi Berlubang, Cek Faktanya!

Penyakit satu ini kalau kambuh memang bikin emosi, deh

Gigi berlubang merupakan penyakit rongga mulut yang disebabkan oleh aktivitas bakteri Streptococcus mutans. Saat kambuh, saraf pada gigi berlubang mengirimkan efek nyeri yang bisa bikin kita gak mood melakukan apa pun. 

Walau merupakan masalah yang banyak dialami masyarakat, kita jadi kerap mendengar hal-hal nyeleneh seputar gigi berlubang. Seperti misalnya, anggapan bahwa ibu hamil yang punya gigi berlubang gak boleh melakukan cabut gigi dan masih banyak lainnya. Tentu rumor ini berpotensi untuk menyesatkan jika terus dipercaya.

Untuk itu yuk, langsung saja, cek fakta dari beberapa mitos mengenai gigi berlubang. Baca selengkapanya, ya!

1. Mitos 1: Faktor genetik membawa pengaruh besar pada gigi berlubang

Mitos yang Sering Beredar Seputar Gigi Berlubang, Cek Faktanya!ilustrasi ibu dan anak (unsplash.com/Fernanda Greppe)

Gak jarang kita mendengar cerita beberapa anggota keluarga yang sama-sama punya masalah gigi berlubang. Lalu muncul anggapan jika kondisi ini disebabkan karena faktor genetik.

Faktanya, penelitian dari Genetic and Early-Life Environmental Influences on Dental Caries Risk: A Twin Study (2019) menyebut jika gigi berlubang pada anak, lebih disebabkan oleh gaya hidup kurang sehat dari sang ibu semasa kehamilannya. Jadi hal ini tidak ada hubungannya dengan warisan genetik.

Gigi anak mulai terbentuk sejak dalam kandungan, lho. Karena itu, ibu hamil harus memperhatikan pola makannya. Untuk itu, perbanyaklah konsumsi makanan tinggi kalsium agar struktur gigi anak lebih kuat. Jangan lupa, rutin periksakan gigi agar tetap sehat.

2. Mitos 2: Cabut gigi berlubang pada ibu hamil bisa membahayakan keselamatan janin

Mitos yang Sering Beredar Seputar Gigi Berlubang, Cek Faktanya!ilustrasi ibu hamil (unsplash.com/Juan Encalada)

Mitos satu ini berseliweran juga di sekitar kita. Itulah kenapa banyak ibu hamil yang merasa khawatir akan prosedur cabut gigi dan lebih memilih untuk menahan rasa sakitnya hingga setelah melahirkan.

Faktanya, prosedur cabut gigi berlubang aman bagi ibu hamil dan janin. Dilansir MouthHealthy by American Dental Association, penggunaan anestesi atau obat bius saat cabut gigi gak menyebabkan cacat pada janin, lahir prematur, maupun meningkatkan risiko keguguran. Begitu pula dengan pemeriksaan sinar X.

Namun, cabut gigi berlubang saat hamil tetap harus dilakukan sesuai arahan dokter, ya. Hal ini dilakukan agar prosedur tersebut gak merembet ke masalah kesehatan lainnya. Pastikan konsultasi dulu sebelum melakukannya.

3. Mitos 3: Gigi berlubang gak bakal berpengaruh ke gigi lainnya

Mitos yang Sering Beredar Seputar Gigi Berlubang, Cek Faktanya!ilustrasi susunan gigi (unsplash.com/Diana Polekhina)

Kalau salah satu gigi kamu berlubang dan mulai tampak menghitam, sebaiknya waspada. Salah besar jika kamu masih anteng-anteng saja dan menganggap bahwa masalah ini gak akan menyebar ke gigi lain.

Prairie Dental Group melansir bahwa gigi berlubang memang gak selalu menyebar, tapi kondisi ini bisa berdampak buruk pada sekitarnya. Sebab, gigi yang berlubang tandanya telah terinfeksi bakteri dan menyimpan timbunan makanan. Bila dibiarkan sampai keropos, bakteri pun akan menyebar ke yang gigi lainnya. Karena itu, penting untuk mengambil tindakan yang cepat sebelum terlambat. 

Baca Juga: 5 Penyebab Gigi Berlubang Meski Sudah Dirawat

4. Mitos 4: Gigi berlubang lebih baik langsung dicabut daripada ditambal

Mitos yang Sering Beredar Seputar Gigi Berlubang, Cek Faktanya!ilustrasi perawatan gigi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Saat nyeri akibat gigi berlubang kambuh, rasanya ingin segera mencabutnya agar kita tak merasakan sakit lagi. Namun, rupanya gak semua kasus gigi berlubang bisa langsung dicabut, lho. Ada kalanya, penambalan jadi pencegahan utama.

Menurut keterangan dari Klement Family Dental, jika lubang baru terjadi di area email dan dentin (gigi berlubang minor), dokter biasanya menyarankan untuk menambalnya saja. Tindakan tersebut dilakukan lantaran infeksi yang timbul masih bisa dicegah.

Sementara prosedur cabut, dilansir RSGM Maranatha, merupakan solusi terakhir bila infeksi sudah mencapai pulpa atau saraf dan gigi gak bisa diselamatkan lagi. Untuk mengetahuinya, perlu dilakukan diagnosis lebih lanjut oleh dokter.

5. Mitos 5: Hanya makanan manis dan soda yang bikin gigi berlubang

Mitos yang Sering Beredar Seputar Gigi Berlubang, Cek Faktanya!ilustrasi makan kue (unsplash.com/Icons8 Team)

Yup, memang betul konsumsi makanan manis terlalu banyak gak sehat buat gigi. Akan tetapi, masih banyak jenis makanan dan minuman lain yang berkontribusi menjadi pemicu masalah tersebut.

Dilansir Healthline, rongga mulut yang gak dijaga kebersihannya menyisakan zat makanan dan air liur yang membentuk plak. Bakteri Streptococcus mutans mengubah sisa makanan menjadi asam pada plak. Asam inilah yang lama-kelamaan mengikis lapisan terluar gigi atau email hingga membentuk rongga kecil.

So, perhatikan juga makanan dan minuman yang kita konsumsi, ya. Yang paling benar adalah rajin menyikat gigi minimal dua kali sehari dan pastikan tidak ada sisa makanan yang menempel. Selain itu, periksakan gigi secara rutin agar masalah-masalah bisa terdeteksi sedini mungkin.

Sekarang sudah paham, kan, kalau mitos gigi berlubang di sekitar kita seperti yang telah disebutkan di atas memang keliru secara medis. Jangan malas untuk cek fakta sebelum mencerna informasi tentang gigi berlubang ya, apalagi yang masih dirasa meragukan.

Baca Juga: 7 Obat Alami Sakit Gigi, Coba Deh Gigit Kantung Teh Peppermint

Langgeng Irma Salugiasih Photo Verified Writer Langgeng Irma Salugiasih

Halo!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya