Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Duduk di Dekat Jendela Bisa Bantu Kontrol Gula Darah, lho!

Seorang perempuan duduk di dekat jendela.
ilustrasi seorang perempuan duduk di dekat jendela (pixabay.com/StockSnap)
Intinya sih...
  • Paparan cahaya matahari alami membantu menjaga kestabilan gula darah pada orang dengan diabetes tipe 2.
  • Sinar alami membantu menyelaraskan jam biologis tubuh dan metabolisme.
  • Kebiasaan sederhana ini berpotensi melengkapi pengobatan diabetes yang sudah ada.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Cahaya matahari selama ini dikenal sebagai pengangkat suasana hati dan membantu produksi vitamin D. Namun, manfaatnya ternyata lebih dari itu, termasuk dalam mengatur metabolisme tubuh.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Cell Metabolism menunjukkan cahaya alami berperan penting dalam menjaga kadar gula darah tetap sehat, terutama pada orang dengan diabetes tipe 2.

Masalahnya, gaya hidup modern membuat banyak orang menghabiskan sekitar 80–90 persen waktunya di dalam ruangan, di bawah cahaya buatan. Padahal, tubuh manusia bekerja mengikuti ritme sirkadian, yaitu jam biologis 24 jam yang mengatur berbagai proses penting, mulai dari pencernaan hingga suhu tubuh.

Ritme ini sangat dipengaruhi oleh cahaya. Kurangnya paparan sinar alami dapat mengacaukan sinkronisasi jam biologis, yang dalam jangka panjang meningkatkan risiko gangguan metabolik, termasuk diabetes tipe 2.

Memangnya apa yang terjadi saat duduk dekat jendela?

Untuk memahami dampaknya secara langsung, para peneliti melibatkan 13 orang dengan diabetes tipe 2 dalam sebuah eksperimen ruang penelitian menyerupai kantor yang dikontrol secara ketat dan terkontrol. Para peserta menjalani dua periode berbeda, masing-masing selama 4,5 hari.

Pada satu periode, mereka bekerja di meja yang menghadap jendela besar dari pagi hingga sore. Pada periode lainnya, ruangan yang sama digunakan, tetapi jendela ditutup dan hanya mengandalkan lampu kantor standar. Pola makan, waktu olahraga, dan konsumsi obat dibuat sama dalam kedua kondisi.

Hasilnya menarik. Rata-rata kadar gula darah memang tampak serupa, tetapi saat terpapar cahaya alami, peserta menghabiskan lebih banyak waktu dalam rentang gula darah normal. Metabolisme tubuh pun berubah: lebih banyak lemak yang dibakar sebagai energi, sementara penggunaan karbohidrat berkurang.

Pemeriksaan lanjutan pada jaringan otot menunjukkan bahwa gen-gen yang mengatur jam biologis sel bekerja lebih selaras dengan waktu siang-malam ketika tubuh mendapat sinyal dari cahaya alami. Otot menjadi lebih “tepat waktu” dalam memproses nutrisi.

Langkah mudah untuk mendukung pengelolaan diabetes

Seseorang duduk sendirian dekat jendela menatap keluar.
ilustrasi duduk sendirian dekat jendela menatap keluar (freepik/ freepik)

Walaupun melibatkan jumlah peserta yang relatif kecil, tetapi temuan ini memberikan gambaran bahwa paparan cahaya matahari alami dapat membantu meredam lonjakan dan fluktuasi gula darah—masalah yang sering dialami oleh orang dengan diabetes tipe 2.

Pendekatan ini bukan pengganti obat atau terapi medis, melainkan pelengkap yang sederhana dan alami. Duduk di dekat jendela, bekerja dengan pencahayaan alami, atau mengatur rutinitas agar lebih banyak terpapar sinar matahari siang bisa menjadi langkah sederhana dengan dampak nyata.

Para peneliti menyimpulkan, cahaya alami memiliki efek metabolik positif dan berpotensi mendukung pengelolaan penyakit metabolik. Sebuah pengingat bahwa solusi kesehatan tidak selalu harus rumit, melainkan ada di depan mata dan jarang disadari.

Referensi

Jan-Frieder Harmsen et al., “Natural Daylight During Office Hours Improves Glucose Control and Whole-body Substrate Metabolism,” Cell Metabolism, December 1, 2025, https://doi.org/10.1016/j.cmet.2025.11.006.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

[QUIZ] Pilihan Karakter Upin & Ipin, Ini Stres yang Mungkin Kamu Alami

26 Des 2025, 07:25 WIBHealth