Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengalami Keluhan Lambung, Kapan Gastroskopi Dibutuhkan?

ilustrasi seseorang merasa mual (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi seseorang merasa mual (pexels.com/cottonbro studio)
Intinya sih...
  • Keluhan lambung yang sering dianggap sepele bisa menjadi sinyal adanya gangguan serius pada sistem pencernaan.
  • Gastroskopi adalah cara paling akurat untuk mengetahui kondisi saluran cerna bagian atas dan mendeteksi tukak lambung, infeksi, peradangan, serta tanda-tanda awal kanker lambung.
  • Gejala seperti nyeri menelan, muntah darah, penurunan berat badan drastis, dan riwayat keluarga dengan kanker lambung atau esofagus harus jadi perhatian serius.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Keluhan seperti mual berkepanjangan, nyeri ulu hati, atau rasa perih di lambung sering kali dianggap sepele dan dikira hanya karena pola makan yang kurang teratur. Padahal, gejala-gejala tersebut bisa menjadi sinyal awal adanya gangguan serius pada sistem pencernaan, mulai dari peradangan ringan hingga risiko kanker lambung.

Salah satu cara paling akurat untuk mengetahui kondisi saluran cerna bagian atas adalah melalui prosedur gastroskopi. Pemeriksaan ini dilakukan dengan alat berbentuk selang tipis dan lentur yang dilengkapi kamera kecil, dimasukkan melalui mulut untuk melihat langsung bagian dalam kerongkongan, lambung, hingga usus dua belas jari.

Gastroskopi mengevaluasi kondisi saluran cerna secara menyeluruh

Selain mampu mendeteksi tukak lambung, infeksi, dan peradangan, gastroskopi juga berperan penting dalam menemukan tanda-tanda awal kanker lambung. Jika ada jaringan mencurigakan, dokter bisa langsung mengambil sampel untuk pemeriksaan lebih lanjut.

“Dengan gastroskopi, kami bisa mengevaluasi kondisi saluran cerna secara menyeluruh dan menentukan penanganan yang paling tepat,” ujar dr. Ignatius Bima Prasetya, SpPD, dokter spesialis penyakit dalam RS Siloam Lippo Village.

Fungsi gastroskopi

Ilustrasi gastroskopi (dok. RS Siloam)
Ilustrasi gastroskopi (dok. RS Siloam)

Salah satu kondisi yang sering dikaitkan dengan gastroskopi adalah gastroesophageal reflux disease (GERD), yakni naiknya asam lambung ke kerongkongan yang bisa menyebabkan peradangan. Dalam kasus tertentu, kondisi ini bisa berkembang menjadi esofagus Barrett, yang berisiko berubah menjadi kanker esofagus.

“Gastroskopi diperlukan bila gejala GERD terus memburuk meski sudah diobati. Pemeriksaan ini membantu kami menyesuaikan terapi lebih tepat,” ujar dr. Bima.

Tak hanya memberi gambaran visual kondisi organ pencernaan, gastroskopi juga memudahkan pasien dalam penentuan terapi lebih lanjut, baik itu pemberian obat, tindakan medis lanjutan atau pencegahan komplikasi serius. 

Kapan gastroskopi diperlukan?

Gangguan pencernaan memang umum, tetapi ada gejala tertentu yang harus jadi perhatian serius. Beberapa tanda yang disebut sebagai alarm symptoms di antaranya:

  • Nyeri atau kesulitan menelan.
  • Muntah darah.
  • Penurunan berat badan drastis.
  • Batuk berkepanjangan.
  • Suara serak tanpa sebab jelas.
  • Mual terus-menerus.
  • Anemia akibat kekurangan zat besi.
  • Riwayat keluarga dengan kanker lambung atau esofagus.

Jika mengalami satu atau lebih dari gejala tersebut, disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

RS Siloam Lippo Village menyediakan fasilitas gastroskopi dengan teknologi mutakhir dan tim medis profesional. Pasien akan ditangani dengan protokol keamanan ketat, pemeriksaan yang cepat, serta hasil diagnosis yang presisi.

Jika sering mengalami keluhan lambung atau pencernaan yang tak kunjung membaik, jadwalkan konsultasi atau pemeriksaan langsung dengan dokter spesialis melalui aplikasi MySiloam, siloamhospitals.com/cari-dokter atau hubungi Contact Center 1-500-181.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Misrohatun H
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us