Mengapa Herd Immunity Penting dalam Mengendalikan Pandemik?

Di tengah munculnya kasus COVID-19 varian Omicron, pemerintah terus meningkatkan cakupan vaksinasi. Dengan makin meratanya cakupan vaksinasi, diharapkan akan tercapai herd immunity atau kekebalan kelompok.
Mengapa herd immunity penting dalam mengendalikan pandemik? Yuk, simak uraiannya berikut ini!
1. Kekebalan kelompok

Dilansir Badan Kesehatan Dunia (WHO), herd immunity atau kekebalan kelompok adalah kondisi di mana suatu populasi terlindungi dari patogen tertentu. Kekebalan kelompok lebih baik dengan cara melakukan vaksin daripada memaparkan orang terhadap patogen.
Jika sebagian besar populasi telah divaksinasi, maka tidak ada lagi kesempatan bagi patogen untuk menulari orang lain karena sebagian besar telah terlindungi oleh vaksin. Jadi, adanya kekebalan kelompok akan melindungi kelompok rentan yang tidak memenuhi syarat vaksinasi karena kondisi medis tertentu.
2. Cara mencapai kekebalan kelompok

Mengutip Mayo Clinic, terdapat dua cara untuk mencapai kekebalan kelompok, yaitu dengan cara terinfeksi dengan sendirinya dan melalui vaksin.
Upaya untuk mencapai kekebalan kelompok dengan cara memaparkan orang terhadap patogen agar terinfeksi membutuhkan waktu yang sangat lama dan merupakan tindakan yang tidak etis. Membiarkan suatu penyakit menyebar secara luas akan mengakibatkan sakit semakin parah, penderitaan, dan kematian yang seharusnya bisa dihindari.
Maka, cara paling aman untuk membentuk kekebalan kelompok yaitu dengan melalui vaksin. Dengan cara ini, maka kekebalan kelompok dapat tercapai tanpa harus terinfeksi terlebih dahulu. Vaksin akan melatih sistem imun untuk membentuk antibodi sehingga jika terkena patogen, maka tubuh sudah lebih siap dan tidak menyebabkan sakit parah.
3. Pentingnya mencapai kekebalan kelompok

Saat seseorang divaksinasi, maka ia akan terlindung dari penyakit tertentu. Namun, orang dengan masalah kesehatan tertentu tidak diperbolehkan mendapatkan vaksin, misalnya karena sistem imun yang lemah, misalnya pada pasien kanker atau HIV. Kondisi alergi berat terhadap komponen yang terkandung dalam vaksin juga tidak memenuhi kriteria vaksinasi, sehingga mereka juga menjadi kelompok yang rentan.
Melakukan vaksinasi tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga komunitas luas yang tidak dapat divaksinasi. Jadi, makin luas cakupan dan sebaran vaksinasi, maka akan melindungi kelompok rentan yang tidak bisa melakukan vaksinasi.
4. Vaksinasi

Kekebalan kelompok dapat tercapai jika cakupan vaksinasi luas dan merata. Vaksin akan membentuk antibodi, sehingga sistem imun lebih siap melawan patogen jika terinfeksi.
Vaksin telah terbukti mengontrol berbagai penyakit menular, seperti polio, rubela, difteri, dan berbagai penyakit lain. Hingga kini, berbagai vaksin tersebut menjadi imunisasi dasar pada bayi dan anak-anak untuk mencegah penyakit berbahaya.
4. Cakupan vaksinasi untuk membentuk kekebalan kelompok

Melakukan vaksinasi dengan cakupan yang luas dan merata dapat mencapai kekebalan kelompok. Cakupan vaksinasi untuk membentuk kekebalan kelompok pada suatu penyakit berbeda-beda.
Salah satu contoh yaitu pada penyakit campak. Pada penyakit campak, membutuhkan 95 persen populasi yang telah divaksinasi untuk membentuk kekebalan kelompok. Maka, 5 persen dari populasi tersebut akan terlindungi dari campak karena populasi mayoritas telah mendapatkan vaksinasi.
6. Target cakupan vaksin COVID-19

Virus corona SARS-CoV-2 merupakan virus yang sangat cepat menular. WHO memperkirakan setidaknya 60-70 persen populasi telah divaksinasi untuk membentuk kekebalan kelompok.
WHO menetapkan target cakupan vaksinasi COVID-19 yaitu 40 persen populasi di seluruh negara pada akhir tahun 2021 dan 70 persen populasi tervaksinasi pada pertengahan tahun 2022.
Dilansir Kementerian Kesehatan RI, Indonesia diketahui telah mencapai target cakupan vaksinasi WHO tersebut, yaitu di atas 40 persen pada akhir tahun 2021. Cakupan vaksinasi yang tercapai tersebut tak lepas dari partisipasi masyarakat. Pemerintah hingga kini terus berusaha mempercepat cakupan vaksinasi COVID-19 agar makin cepat terbentuk kekebalan kelompok.
Makin tingginya cakupan vaksinasi, maka makin cepat pula terbentuk kekebalan kelompok atau herd immunity. Dengan tercapainya kekebalan kelompok, maka kelompok rentan juga tetap terlindungi dari penyakit berbahaya.