Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengapa Minum Obat Gatal Alergi Menyebabkan Kantuk?

ilustrasi mengantuk (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Reaksi alergi dapat terjadi ketika seseorang terpapar alergen. Saat seseorang mengeluhkan gatal karena alergi, ada obat yang bisa digunakan untuk mengurangi keluhan di kulit tersebut.

Akan tetapi, beberapa obat alergi diketahui memiliki efek yang menyebabkan kantuk setelah dikonsumsi. Mungkin kamu yang punya alergi juga kerap mengalaminya. Mengapa bisa demikian? Berikut ini uraiannya.

1. Alergi

ilustrasi penyebab alergi (pexels.com/Anna Shvets)

Dilansir WebMD, alergi merupakan reaksi imunitas yang berlebihan dalam menghadapi paparan alergen yang sebenarnya tidak berbahaya. Paparan alergen bermacam-macam, seperti makanan, bulu hewan, serbuk sari bunga, bahan kimia rumah tangga seperti detergen, hingga obat-obatan seperti golongan antibiotik.

Reaksi alergi yang ditimbulkan juga bervariasi, mulai dari yang ringan hingga berat, bahkan pada beberapa kasus dapat mengancam nyawa. Reaksi alergi tersebut dipengaruhi oleh reaksi tubuh terhadap paparan alergen yang masuk ke tubuh.

Keluhan alergi akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Namun, alergi pada umumnya bersifat ringan dan akan hilang setelah paparan alergen tidak ada atau dihilangkan.

2. Munculnya reaksi alergi

ilustrasi gatal alergi (pixabay.com/nastya_gepp)

Seseorang yang mempunyai riwayat alergi memiliki respons imun yang berlebih terhadap paparan alergen. Saat terpapar alergen, sistem imun tubuh akan bereaksi, salah satunya mengeluarkan substansi bernama histamin.

Histamin akan berikatan dengan reseptor yang ada dalam tubuh sehingga muncul keluhan seperti kemerahan, gatal, bengkak, hidung berair, dan lainnya. Untuk mencegah reaksi alergi, maka dibutuhkan obat yang dapat menurunkan reaksi imun tubuh yang berlebihan tersebut. Pengobatan alergi disesuaikan dengan jenis alergi yang diderita.

3. Klorfeniramin maleat

ilustrasi obat (pexels.com/Anna Shvets)

Terdapat berbagai macam pengobatan alergi, baik yang berbentuk tablet atau cair. Salah satu obat gatal alergi yang sering digunakan adalah klorfeniramin maleat atau lebih dikenal dengan sebutan CTM.

CTM merupakan golongan antihistamin golongan pertama. Antihistamin bekerja dengan cara menghambat histamin berikatan dengan reseptornya, sehingga keluhan alergi tidak terjadi.

4. Efek samping obat alergi CTM

ilustrasi mengantuk (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

CTM merupakan golongan antihistamin generasi pertama. Antihistamin golongan pertama mempunyai efek samping mengantuk yang lebih tinggi dibanding generasi berikutnya.

Seperti dijelaskan di laman StatPearls Publishing, CTM dapat menembus sawar darah otak menuju ke sistem saraf pusat atau otak sehingga dapat menyebabkan efek mengantuk.

Agar tidak mengganggu aktivitas, maka CTM disarankan diminum saat malam hari sebelum tidur. CTM tidak disarankan diminum saat akan atau sedang berkendara atau mengoperasikan mesin berat.

Jika keluhan alergi tidak kunjung reda atau bahkan makin parah, maka disarankan untuk menemui dokter.

5. Pengobatan topikal

ilustrasi pelembap (pexels.com/Karolina Grabowska)

Selain menggunakan obat yang diminum, kulit yang memerah dan gatal akibat alergi juga dapat ditangani menggunakan sediaan topikal yang dioleskan ke kulit, seperti dikutip National Health Service. Terdapat berbagai macam sediaan topikal yang dapat membantu mendinginkan kulit yang alergi seperti pelembap.

Pelembap dapat dioleskan ke kulit sehingga keluhan gatal dapat berkurang. Selain itu, losion yang mengandung kalamin juga dapat meredakan kulit yang terasa gatal. Dengan menggunakan kombinasi obat oral dan sediaan topikal, maka gatal alergi lebih cepat reda. 

Obat gatal alergi seperti CTM mempunyai efek samping mengantuk. Efek samping tersebut muncul karena CTM dapat masuk hingga ke otak sehingga menimbulkan efek kantuk. Selain menggunakan obat oral, dapat juga menggunakan sediaan seperti pelembap atau losion kalamin untuk meredakan kulit yang gatal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Bayu Aditya Suryanto
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us