5 Mitos Tanda Hamil Anak Laki-laki yang Banyak Dipercaya, Benarkah?

Banyak orang yang percaya jika ibu yang sedang mengandung bayi laki-laki jarang mengalami mual dan muntah atau yang lebih dikenal dengan morning sickness. Apakah ini benar?

Faktanya, peningkatan hormon hCG yang dapat memicu kondisi tersebut memang lebih banyak terjadi pada kehamilan janin perempuan. Akan tetapi, dilansir Mayo Clinic, morning sickness atau dalam dunia medis disebut emesis gravidarum ini sebenarnya sangat umum dialami oleh ibu hamil, terutama pada trimester pertama. Kondisi itu juga akan berangsur-angsur menghilang seiring bertambahnya usia kehamilan.

Kamu pasti tak asing lagi dengan istilah ngidam, kan? Kata ini sebenarnya digunakan oleh masyarakat untuk menggambarkan keinginan ibu hamil akan sesuatu hal, baik itu makanan, minuman, benda, kegiatan, ataupun lainnya.

Tak sedikit orang yang yakin jika jenis kelamin janin yang dikandung dapat memengaruhi ibu untuk makan makanan tertentu, lho. Salah satu yang banyak dipercaya adalah mitos bahwa ibu akan lebih sering ngidam makanan asin saat hamil anak laki-laki. Sayangnya, tanggapan tersebut hanya sekadar mitos.

Pasalnya, belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan hubungan antara jenis kelamin janin dengan makanan yang ingin dimakan oleh ibu hamil. Meskipun, penyebab ngidam belum diketahui secara pasti, para peneliti menduga bahwa perubahan hormon selama kehamilan adalah faktor utamanya. Selain itu, kemungkinan ibu hamil mengalami kekurangan nutrisi tertentu juga dapat memengaruhi jenis makanan yang ingin dimakan.

Selama masa kehamilan, ibu mengalami banyak perubahan hormon dan fisik. Salah satunya adalah perut yang kian membesar. Nah, banyak orang percaya jika jenis kelamin janin dapat dilihat dari bentuk perut.

Contohnya saja, perut ibu yang tampak lebih lonjong atau tinggi dipercaya menandakan kehamilan janin perempuan. Sebaliknya, bentuk perut yang akan terlihat landai atau agak menurun dianggap sebagai tanda adanya bayi laki-laki di dalamnya.

Kenyataannya, tampilan perut ibu hamil tidak dapat menentukan jenis kelamin janin sama sekali, seperti dikutip dari Medical News Today. Perlu kamu ketahui jika bentuk perut sangat bervariasi dan tergantung pada tubuh serta usia kehamilannya.

Pertumbuhan bulu kaki yang tumbuh lebih cepat dan lebat diyakini sebagai tanda kehamilan janin laki-laki. Faktanya, kepercayaan ini sebenarnya keliru. Sebab, perubahan hormon yang terjadi selama masa kehamilan membuat rambut serta kuku lebih cepat tumbuh.

Perubahan hormon yang terjadi selama masa kehamilan juga tidak memiliki hubungan apa pun dengan jenis kelamin janin. Jadi, pertumbuhan bulu kaki yang cepat dan lebat merupakan suatu hal umum yang dialami oleh hampir setiap ibu hamil.

Warna urine yang terlihat terang diyakini banyak orang sebagai suatu tanda kehamilan janin laki-laki. Lalu, benarkah demikian? Dikutip dari National Health Service (NHS), sebenarnya warna urine dengan jenis kelamin janin ini tak memiliki hubungan sama sekali.

Selain itu, warna urine juga sebenarnya dapat berubah-ubah dan perubahan warna tersebut dipengaruhi oleh banyaknya asupan cairan yang diminum oleh ibu. Jika semakin pekat warnanya, maka hal ini menandakan bahwa ibu hamil sedang kekurangan cairan.

Bagaimana? Ternyata tidak ada ciri khusus yang menandakan jenis kelamin janin laki-laki maupun perempuan. Meskipun begitu, jangan khawatir karena pemeriksaan USG pada usia kehamilan 18 hingga 22 minggu ini sudah cukup akurat mendeteksi kelamin janin sekaligus memeriksa kesehatannya.