Gastroparesis atau Kelumpuhan Lambung, Penyakit yang Harus Diwaspadai

Dialami sekitar 4 persen dari total populasi

Pernahkah kamu mendengar tentang gastroparesis? Ini adalah kondisi lambung tidak bisa mengosongkan makanan secara normal. Kondisi ini sering disebut sebagai kelumpuhan lambung dan diperkirakan dialami oleh 10 laki-laki serta 40 perempuan dari 100 ribu populasi.

Meski belum terlalu familier, kamu perlu mengetahui tentang gastroparesis. Baca selengkapnya di bawah ini!

1. Ini adalah kondisi otot lambung bekerja dengan buruk

Gastroparesis atau Kelumpuhan Lambung, Penyakit yang Harus Diwaspadaigastroconsa.com

Dikutip dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), gastroparesis adalah kelainan yang memperlambat atau menghentikan pergerakan makanan dari perut ke usus kecil. Penderita gastroparesis memiliki otot lambung yang buruk atau tidak bekerja sama sekali.

Akibatnya, lambung membutuhkan waktu lebih lama untuk mengosongkan isinya. Alhasil, gastroparesis bisa memperlambat pencernaan serta menyebabkan berbagai gejala dan komplikasi.

Padahal, pada kondisi normal, otot-otot di dinding lambung akan menggiling makanan menjadi potongan kecil dan mendorongnya ke dalam usus kecil.

2. Dialami oleh 10 laki-laki dan 40 perempuan dari 100.000 populasi

Gastroparesis atau Kelumpuhan Lambung, Penyakit yang Harus Diwaspadaihealth.clevelandclinic.org

Menurut studi berjudul "The Incidence, Prevalence, and Outcomes of Patients with Gastroparesis in Olmsted County, Minnesota, from 1996 to 2006" yang diterbitkan di jurnal "Gastroenterology" pada tahun 2009, ditemukan bahwa gastroparesis dialami oleh 10 laki-laki dan 40 perempuan dari 100.000 populasi.

Sementara, pada studi lain yang berjudul "U.S. Householder Survey of Functional Gastrointestinal Disorders: Prevalence, Sociodemography, and Health Impact" yang diterbitkan di jurnal "Digestive Diseases and Sciences" pada tahun 1993, gastroparesis terjadi pada 1 dari 4 orang dewasa di Amerika Serikat.

3. Siapa kalangan yang paling rentan terkena gastroparesis?

Gastroparesis atau Kelumpuhan Lambung, Penyakit yang Harus Diwaspadaidiabetesstrong.com

Ada kalangan tertentu yang lebih rentan terkena gastroparesis. Menurut NIDDK, orang-orang yang berisiko tinggi adalah pengidap diabetes dan orang yang pernah menjalani pengobatan kanker seperti terapi radiasi di area dada atau perut.

Selain itu, orang yang pernah menjalani operasi di kerongkongan, perut, atau usus kecil juga berisiko terkena gastroparesis. Ini karena operasi bisa melukai saraf vagus, yakni saraf yang mengontrol otot-otot perut dan usus kecil.

Sementara, menurut Gastroenterology Consultants of San Antonio, risiko gastroparesis meningkat jika seseorang mengidap gangguan sistem saraf seperti Parkinson, mengidap scleroderma, hingga mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti antidepresan dan narkotika. Selain itu, faktor risiko lebih tinggi pada perempuan dibanding laki-laki.

Baca Juga: Gastroparesis, Kondisi di Mana Lambung Tak Bisa Mengosongkan Diri

4. Inilah gejala gastroparesis yang bisa dikenali!

Gastroparesis atau Kelumpuhan Lambung, Penyakit yang Harus Diwaspadaialighahary.ca

Terkadang, gastroparesis tidak memunculkan gejala apa pun pada sebagian orang. Namun, ada gejala umum yang bisa dikenali, seperti mual, muntah, mulas, refluks asam atau refluks gastrointestinal (GERD), sakit perut, hingga kembung.

Selain itu, gejala lainnya adalah merasa cepat kenyang saat makan, kehilangan nafsu makan, terjadi penurunan berat badan, perubahan gula darah, hingga malnutrisi.

Sementara, menurut NIDDK, gastroparesis bisa menyebabkan komplikasi seperti dehidrasi parah yang bisa memicu muntah berulang-ulang, malnutrisi karena penyerapan nutrisi yang buruk, dan gula darah yang sulit dikontrol sehingga bisa memperparah diabetes.

5. Bagaimana cara menyembuhkan gastroparesis?

Gastroparesis atau Kelumpuhan Lambung, Penyakit yang Harus Diwaspadaicarolinadigestive.com

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis gastroparesis. Misalnya dengan endoskopi atas, yakni memakai tabung tipis berlampu dengan kamera di ujungnya untuk memeriksa kerongkongan, lambung, dan bagian pertama usus kecil. Bisa juga memakai tes pencitraan seperti ultrasound atau rontgen.

Walaupun tidak ada obat untuk menyembuhkan gastroparesis, tetapi perubahan pola hidup bisa membantu meredakan atau meminimalkan gejala. Dilansir Mayo Clinic, pasien disarankan untuk makan dalam porsi kecil tapi sering, mengunyah makanan dengan baik, konsumsi makanan rendah lemak, hindari minuman berkarbonasi, alkohol, dan merokok, serta tidak berbaring selama 2 jam setelah makan.

Sementara, obat untuk gastroparesis adalah metoclopramide dan eritromisin untuk merangsang otot perut, tetapi keduanya berpotensi menimbulkan efek samping sehingga harus didampingi oleh resep dokter. Bisa juga dengan proklorperazin dan diphenhydramine untuk meredakan mual dan muntah.

Dalam kasus yang parah, pengidap gastroparesis tak bisa menoleransi makanan atau cairan, sehingga perlu memakai selang makanan (jejunostomy tube) yang ditempatkan di usus kecil atau tabung ventilasi lambung untuk mengurangi tekanan lambung.

Nah, itulah informasi singkat seputar gastroparesis, kondisi kelumpuhan lambung yang perlu diwaspadai. Semoga kita terhindar dari penyakit ini, ya!

Baca Juga: 7 Gejala Refluks Asam Lambung atau GERD yang Perlu Kamu Tahu

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya