5 Fakta Radang Usus Besar, Penyakit yang Dialami PM Jepang Shinzo Abe

Terjadi pada 9-20 orang per 100 ribu populasi

Kabar mengejutkan datang dari Perdana Menteri Jepang, Shinzō Abe. Pada Jum'at (28/2/2020) ia mengumumkan pengunduran dirinya karena alasan kesehatan. Shinzō Abe mengatakan bahwa dirinya tidak ingin penyakitnya menghalangi pengambilan keputusan dan meminta maaf kepada rakyat Jepang karena gagal menyelesaikan masa jabatannya, dilansir laman BBC.

Diketahui bahwa Perdana Menteri berusia 65 tahun ini menderita kolitis ulserativa, penyakit radang usus besar. Namun, kondisinya terus menurun akhir-akhir ini.

Kolitis ulserativa sendiri memiliki prevalensi 9-20 kasus per 100 ribu populasi, berdasarkan buku berjudul Ulcerative Colitis yang ditulis oleh Whitney D. Lynch dan Ronald Hsu. Mari mengenal penyakit ini lebih jauh, yuk!

1. Ini adalah kondisi peradangan idiopatik pada usus besar

5 Fakta Radang Usus Besar, Penyakit yang Dialami PM Jepang Shinzo Abeeuropeanpharmaceuticalreview.com

Kolitis ulserativa adalah kondisi peradangan idiopatik pada usus besar. Akibatnya, terjadi kerapuhan difus dan erosi superfisial pada dinding kolon. Bisa dibilang, ini adalah penyakit radang usus yang paling umum di dunia.

Berdasarkan buku berjudul Ulcerative Colitis yang disusun oleh Whitney D. Lynch dan Ronald Hsu, penyakit ini dimulai di rektum dan meluas ke proksimal. Naasnya, kolitis ulserativa tidak dapat disembuhkan dan pengidapnya harus bersamanya seumur hidup.

Kolitis ulserativa terjadi pada 9-20 kasus per 100 ribu orang per tahun. Serangan pertama umumnya terjadi di antara usia 15-30 tahun, sementara puncak serangan kedua terjadi di usia 50-70 tahun. Dalam beberapa penelitian, penyakit ini lebih banyak dialami oleh laki-laki.

2. Seperti apa gejala kolitis ulserativa?

5 Fakta Radang Usus Besar, Penyakit yang Dialami PM Jepang Shinzo Abehvac911.net

Menurut Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Britania Raya, gejala utama kolitis ulserativa adalah sakit perut, sering buang air besar, diare berulang (yang mungkin mengandung lendir, darah, atau nanah), kehilangan nafsu makan, terjadi penurunan berat badan, hingga mengalami kelelahan ekstrem.

Setiap orang memiliki tingkat keparahan yang bervariasi. Ini bergantung pada seberapa banyak rektum dan usus besar yang meradang serta seberapa parah peradangan tersebut.

Saat kambuh, sebagian pengidap kolitis ulserativa juga mengalami gejala lain, seperti sendi nyeri dan bengkak (artritis), mata merah, bahkan sesak napas, detak jantung yang cepat atau tidak teratur, demam, hingga buang air besar 6 kali atau lebih dalam sehari!

3. Apa penyebab kolitis ulserativa?

5 Fakta Radang Usus Besar, Penyakit yang Dialami PM Jepang Shinzo Abemydr.com.au

Mungkin, kamu bertanya-tanya, apa penyebab kolitis ulserativa? Menurut pemaparan dari NHS, ini dianggap sebagai kondisi autoimun. Artinya, sistem kekebalan tubuh tidak bekerja dengan optimal dalam melawan infeksi, justru malah menyerang jaringan yang sehat.

Ini karena sistem kekebalan tubuh salah mengira bakteri yang tidak berbahaya di usus besar sebagai ancaman, lalu menyerang jaringan usus besar dan membuatnya meradang.

Untuk faktor risiko, seseorang berisiko lebih tinggi jika memiliki orang tua, saudara kandung, atau kerabat dekat lain yang mempunyai kolitis ulserativa. Selain itu, penyakit ini biasanya dimulai sebelum usia 30 tahun, jelas laman Mayo Clinic.

Baca Juga: 7 Tanda Usus Tak Sehat, Perlu Kamu Ketahui Sebelum Semakin Parah!

4. Inilah komplikasi yang disebabkan oleh kolitis ulserativa!

5 Fakta Radang Usus Besar, Penyakit yang Dialami PM Jepang Shinzo Abedralexrinehart.com

Dilansir laman Mayo Clinic, ada kemungkinan kolitis ulserativa menyebabkan komplikasi, seperti lubang di usus besar, pendarahan hebat, peradangan pada kulit, persendian, dan mata, kolon yang membengkak cepat, osteoporosis atau tulang keropos, meningkatnya risiko penggumpalan darah di pembuluh darah vena dan arteri, hingga peningkatan risiko kanker usus besar.

Sementara, menurut laman IBD Relief, salah satu komplikasi kolitis ulserativa adalah primary sclerosing cholangitis (PSC). Ini adalah kondisi di mana empedu keluar dari hati, masuk ke sistem pencernaan, dan membuatnya jadi meradang.

Komplikasi lainnya adalah megakolon toksik, yakni usus besar membengkak karena gas yang terperangkap akibat peradangan. Pembengkakan ini bisa mengakibatkan septikemia (infeksi darah) dan pecahnya usus besar!

5. Apa pengobatan yang tepat untuk kolitis ulserativa?

5 Fakta Radang Usus Besar, Penyakit yang Dialami PM Jepang Shinzo Abehealth.harvard.edu

Menurut laman NHS, perawatan kolitis ulserativa bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegah gejala kembali. Dokter akan merekomendasikan obat seperti imunosupresan, kortikosteroid, dan aminosalicylates.

Namun, jika obat-obatan tak lagi efektif, maka operasi atau pembedahan adalah cara yang harus ditempuh. Jika mengalami komplikasi megakolon toksik, maka perlu segera ditangani dengan pembedahan, tegas laman Crohn's
& Colitis Foundation.

Prosedur bedah standar untuk kolitis ulserativa adalah proktokolektomi. Pembedahan ini dilakukan dengan mengangkat usus besar dan rektum. Setelah operasi, kita harus menjalani diet makanan cair dan lunak selama beberapa hari, lalu setelahnya diperbolehkan makan makanan padat tapi hambar dan harus dikunyah secara menyeluruh. Biasanya, dokter juga membatasi aktivitas fisik selama enam minggu setelah operasi agar pemulihan berjalan baik.

Nah, itulah informasi seputar kolitis ulserativa atau radang usus besar yang perlu kamu ketahui. Senantiasa jaga kesehatan agar tidak terkena, ya!

Baca Juga: Waspada, Ini 7 Penyebab Kanker Usus yang Bisa Terlewatkan oleh Kamu

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya