Rutin Konsumsi Suplemen Minyak Ikan Bantu Ringankan Gangguan Bipolar

Berkat kandungan asam lemak omega-3

Minyak ikan merupakan minyak hasil ekstraksi dari jaringan lemak ikan. Jenis ikan yang terkenal kaya asam lemak omega‐3 di antaranya tuna, salmon, makerel, sturgeon, mullet, bluefish, sarden, menhaden, trout, dan hering. Minyak ikan dapat diperoleh melalui suplemen maupun makan ikan berlemak.

Minyak ikan telah terbukti memiliki manfaat besar bagi kesehatan, salah satunya untuk gejala kondisi mental seperti gangguan bipolar.

Gangguan bipolar dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah menurunnya sistem kekebalan tubuh yang dapat menyebabkan inflamasi pada otak.

Para peneliti meyakini bahwa minyak ikan mampu mengaktifkan mekanisme antiinflamasi. Ini bisa diperoleh dari mengonsumsi minyak ikan, yang mana manfaatnya bisa dirasakan baik untuk fisik maupun mental.

1. Apa itu gangguan bipolar?

Rutin Konsumsi Suplemen Minyak Ikan Bantu Ringankan Gangguan Bipolarilustrasi orang dengan gangguan bipolar (freepik.com/jcomp)

Gangguan bipolar adalah suatu kondisi mental yang menyebabkan perubahan suasana hati, energi, tingkat aktivitas, daya pikir, dan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Orang dengan gangguan bipolar yang sebelumnya merasa sangat sedih atau putus asa secara tiba-tiba dapat berubah menjadi sangat gembira. Perubahan suasana hati ini dapat memengaruhi pola tidur, tingkat energi, perubahan perilaku, dan kemampuan dalam berpikir.

Meskipun gangguan bipolar adalah kondisi yang tidak bisa disembuhkan seutuhnya, tetapi gejalanya bisa diminimalkan dengan pengobatan dari dokter. Pendekatan gabungan antara pengobatan medis dan terapi sering kali diterapkan untuk mempercepat penyembuhan.

2. Apakah minyak ikan dapat membantu meringankan gangguan bipolar?

Rutin Konsumsi Suplemen Minyak Ikan Bantu Ringankan Gangguan Bipolarilustrasi suplemen minyak ikan omega-3 (freepik.com/jcomp)

Kandungan omega-3, terutama eicosapentaenoic acid (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA), yang merupakan prekusor eicosanoid dalam minyak ikan telah terbukti memberikan banyak manfaat bagi kesehatan.

EPA dan DHA dalam tubuh diubah menjadi bahan penyusun sel-sel otak setelah melalui proses metabolisme. Pada akhirnya minyak ini dimanfaatkan sebagai bahan suplemen maupun produk pangan tertentu.

Peran asam lemak omega-3 terhadap kesehatan mental telah banyak diteliti. Sebuah penelitian dalam Journal of Clinical Medicine (2016) menemukan bahwa asam lemak omega-3 rantai panjang selain mampu menurunkan gangguan suasana hati unipolar dan bipolar, juga dapat menekan gangguan mental lainnya seperti skizofrenia, gangguan kecemasan, obsessive-compulsive disorder (OCD), attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD), autisme, gangguan kepribadian ambang, penyalahgunaan obat, dan anoreksia nervosa.

3. Mekanisme kerja minyak ikan

Rutin Konsumsi Suplemen Minyak Ikan Bantu Ringankan Gangguan Bipolarilustrasi cara kerja suplemen minyak ikan (freepik.com/wirestock)

DHA dan EPA dapat menekan gangguan bipolar melalui mekanisme potensial efek ansiolitik. Kecemasan pada orang dengan bipolar dikaitkan dengan peningkatan produksi sitokin pro inflamasi, termasuk tumor necrosis factor-alpha (TNF-α) dan interleukin-6 (IL-6). Menurut laporan dalam jurnal Trends in Neurosciences (2004) omega-3 dapat membantu gangguan bipolar melalui mekanisme yang berbeda-beda, seperti:

  • Memfasilitasi komunikasi antar neuron.
  • Membantu dalam sintesis dan fungsi transmiter.
  • Mendukung fungsi kognitif, termasuk fungsi memori.
  • Mencegah gangguan neuropsikiatri dan neurogeneratif, termasuk depresi dan kecemasan.
  • Membantu pertumbuhan jaringan otak.
  • Membantu aliran darah ke otak.

Berdasarkan penemuan Lei Wang dalam Journal of Molecular Neuroscience menunjukkan bahwa pemberian suplemen omega-3 menghasilkan modifikasi biokimia dan struktural yang memicu pelepasan neurotransmiter, seperti dopamin, asetilkolin dan peningkatan fungsi kognitif. Perlu diingat bahwa dopamin merupakan hormon didalam otak yang bisa memberikan sensasi menyenangkan.

Baca Juga: Manik Bipolar, Episode Paling Energik dari Gangguan Bipolar 

4. Manfaat minyak ikan lainnya

Rutin Konsumsi Suplemen Minyak Ikan Bantu Ringankan Gangguan Bipolarilustrasi konsumsi suplemen minyak ikan (freepik.com/drobotdean)

Seiring bertambahnya usia, otak akan mengalami banyak perubahan fisik dan biologis, seperti penyusutan volume, hilangnya plastisitas, dan penurunan kadar omega-3 yang secara bertahap berkontribusi dalam penurunan kognitif.

Omega-3 mampu mengurangi peradangan saraf dan kerusakan oksidatif yang memicu produksi plak amiloid-β di otak. Selain itu, omega-3 juga menstimulasi produksi hormon neurotropik yang dikenal sebagai brain-derived neurotrophic factor (BDNF), sehingga gangguan bipolar, depresi, skizofrenia, demensia, dan kondisi mental lainnya dapat dihambat.

Data menunjukkan bahwa omega-3 berpengaruh positif dalam menghambat inflamasi, tekanan darah, kolesterol, anti aritmia, dan trombosis. Para peneliti menemukan bahwa konsumsi minyak ikan secara cukup dapat menjaga hemostatis fisiologis karena sifat antiplatelet dan antikoagulan yang dimilikinya, sehingga dapat menggurangi risiko penyakit kardiovaskular (International Journal of Molecular Sciences, 2021).

5. Cara konsumsi minyak ikan

Rutin Konsumsi Suplemen Minyak Ikan Bantu Ringankan Gangguan Bipolarilustrasi suplemen minyak ikan (freepik.com/jcomp)

Sumber asam lemak omega-3 terbaik adalah dari ekstrak ikan. Kamu bisa mendapatkannya lewat suplemen makanan. Minyak ikan dalam bentuk kapsul atau kapsul lunak sebaiknya ditelan dalam kondisi utuh tanpa membuka atau membelah isi kapsul. Untuk sediaan tablet isap, sebaiknya isap tablet hingga larut di dalam mulut.

Meskipun tidak ada batasan pasti tentang dosis asupan minyak ikan, tetapi ada rekomendasi asupan omega-3 total serta EPA dan DHA. Biasanya EPA dan DHA dalam 1.000 mg minyak ikan menyumbang sekitar 300 mg. Sebaiknya mengonsumsi minyak ikan tidak lebih dari 3 gram per hari.

6. Efek samping

Rutin Konsumsi Suplemen Minyak Ikan Bantu Ringankan Gangguan Bipolarilustrasi bau mulut (freepik.com/KamranAydinov)

Konsumsi minyak ikan berlebih dapat memperlambat pembekuan darah. Selain itu, perlu adanya pertimbangan dokter sebelum mengonsumsi suplemen minyak ikan jika sedang mengonsumsi obat antikoagulan atau jika akan menjalani operasi. Jika memiliki riwayat alergi makanan laut, konsumsi suplemen minyak ikan perlu dipertimbangkan.

Minyak ikan memiliki efek samping meskipun biasanya ringan. Efek samping yang perlu diperhatikan seperti:

  • Diare.
  • Heartburn.
  • Sakit kepala.
  • Mual.
  • Bau mulut.
  • Keringat berbau tak sedap.
  • Memicu jerawat pada sebagian orang.

Minyak ikan mengandung asam lemak omega-3 yang dapat membantu otak dalam beberapa cara. Rendahnya kadar asam lemak omega-3 dikaitkan dengan kondisi kesehatan mental tertentu. Minyak ikan dapat mengurangi peradangan, yang menurut para peneliti mungkin merupakan bagian penting dari gangguan bipolar. 

Menambahkan ikan ke dalam menu makan sehari-hari adalah salah satu cara untuk meningkatkan asupan asam lemak omega-3. Kamu juga bisa mendapatkannya dari suplemen. Namun, penting untuk mendiskusikan ini dengan dokter terlebih dahulu, terutama jika digunakan untuk mengobati gangguan bipolar dan/atau jika sedang mengonsumsi antikoagulan.

Baca Juga: Studi: Asupan Omega-3 Pelihara Otak pada Usia Paruh Baya

Niko Utama Photo Writer Niko Utama

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya