Apa Saja Efek Kopi terhadap Ginjal?

Amankah minum kopi untuk kesehatan ginjal?

Kopi adalah salah satu minuman terpopuler di dunia, dan ini menjadikannya subjek studi intensif tentang efek kesehatannya. Sains telah menyelidiki bagaimana kopi memengaruhi tubuh, mulai dari sistem imun hingga risiko berbagai penyakit.

Lantas, bagaimana efek kopi terhadap ginjal? Ulasan di bawah ini akan mencoba menjawabnya.

1. Kopi dan penyakit ginjal

Studi epidemiologi berbasis populasi cenderung menunjukkan hubungan antara konsumsi kopi dan kemungkinan efek perlindungan terhadap fungsi ginjal.

Sebuah penelitian di Korea terhadap lebih dari 2.600 perempuan menunjukkan bahwa konsumsi kopi dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit ginjal, termasuk pada perempuan dengan diabetes. Temuan ini dimuat dalam Korean Journal of Family Medicine tahun 2013. Meski demikian, survei berbasis populasi dianggap tidak kuat.

Sebuah metaanalisis dalam International Journal of Clinical Practice tahun 2016 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara konsumsi kopi dan peningkatan risiko penyakit ginjal pada pasien laki-laki. Menariknya, studi ini mencatat kemungkinan penurunan risiko penyakit ginjal pada perempuan yang minum kopi. Kesimpulan studi ini, setidaknya berdasarkan data tersebut, yaitu kopi tidak berbahaya bagi ginjal laki-laki dan mungkin bermanfaat bagi ginjal perempuan.

Hasil dari metaanalisis di atas serupa dengan penelitian lain dari belahan dunia lain, khususnya Pantai Pasifik Nikaragua, yang mana tercatat prevalensi penyakit ginjal kronis yang lebih rendah di desa-desa penghasil kopi. Ini dimuat dalam Journal of Nephrology tahun 2012.

Mekanisme pasti mengapa kopi dapat memainkan peran protektif ini masih menjadi subjek studi aktif, tetapi spekulasi berkisar dari peran antioksidan yang ada dalam kopi hingga efek antidiabetik yang diklaim kopi.

2. Kopi dan penyakit ginjal genetik

Apa Saja Efek Kopi terhadap Ginjal?ilustrasi minum kopi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pada masa lalu, studi sains dasar telah menunjukkan bahwa kafein dapat meningkatkan risiko pertumbuhan kista ginjal pada pasien dengan penyakit ginjal polikistik autosomal dominan.

Namun, dalam studi klinis dalam jurnal Journal of Nephrology tahun 2018 menyebutkan bahwa konsumsi kopi tidak tercatat sebagai faktor risiko perkembangan penyakit tersebut.

3. Kopi dan risiko batu ginjal

Selain penyakit ginjal, masih ada situasi khusus ketika mana asupan kopi mungkin perlu dikurangi. Salah satu skenario tersebut adalah orang dengan batu ginjal.

Batu oksalat adalah salah satu jenis batu ginjal yang paling umum, dan kebetulan salah satu sumber utama oksalat dalam makanan adalah kopi biasa (teh hitam menjadi penyebab lainnya).

Oleh karena itu, menurut laporan dalam Annals of the National Institute of Hygiene tahun 2007, pasien dengan batu ginjal, terutama yang memiliki batu kalsium oksalat, tetap harus menganggap kopi sebagai faktor risiko yang mungkin terjadi.

Baca Juga: Perbedaan Gagal Ginjal Akut dan Penyakit Ginjal Kronis

4. Kopi dan risiko kanker ginjal

Apa Saja Efek Kopi terhadap Ginjal?ilustrasi minum kopi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Bukti mengenai hal ini cukup beragam. Studi biasanya menunjukkan penurunan risiko karsinoma sel ginjal dengan konsumsi kopi. Namun, untuk beberapa alasan, asosiasi ini tampaknya hanya berlaku untuk kopi berkafein saja.

Menurut penelitian dalam jurnal Cancer Causes & Control tahun 2017, konsumsi kopi tanpa kafein tampaknya meningkatkan risiko subtipe karsinoma sel ginjal sel jernih, jenis kanker ginjal tertentu, tetapi penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk lebih memahami hubungan potensial ini.

5. Kopi, hipertensi, dan penyakit ginjal

Tekanan darah tinggi (setelah diabetes) adalah penyebab terbesar penyakit ginjal. Ada beberapa bukti bahwa minum kopi berkafein dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah jangka pendek, dengan efek yang tampaknya dibesar-besarkan pada pasien yang lebih tua dan orang yang bukan peminum kopi biasa, seperti temuan studi dalam jurnal Circulation tahun 2002.

Peningkatan tekanan darah dari kopi terlihat lebih sering pada orang yang sudah memiliki riwayat tekanan darah tinggi.

Mengingat kemungkinan hubungan antara asupan kopi dan tekanan darah tinggi, kekhawatiran sering muncul tentang kemampuan kopi untuk menyebabkan kerusakan pada ginjal. Meskipun masuk akal, tetapi ada bukti sebaliknya.

Data dari laporan dalam Journal of Renal Nutrition tahun 2007 menunjukkan bahwa selama konsumsi kopi setiap hari tidak melebihi 3 sampai 4 cangkir (dengan setiap cangkir 8 ons mengandung antara 100-200 mg kafein), tidak ada peningkatan risiko penyakit ginjal pada subjek muda yang sehat.

6. Kopi decaf dan hipertensi

Apa Saja Efek Kopi terhadap Ginjal?ilustrasi affogato (vecteezy.com/ip.rabbitme67004)

Ya, beberapa orang mengonsumsi kopi decaf atau kopi tanpa kafein

Kopi telah ditemukan dapat meningkatkan aktivitas sistem saraf serta tekanan darah, terlepas dari kandungan kafeinnya.

Oleh karena itu, efek peningkatan tekanan darah bahkan terlihat pada kopi tanpa kafein, sehingga tampaknya ada sesuatu selain kafein dalam kopi yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah ini, menurut studi dalam jurnal Circulation tahun 2002.

Itulah beberapa efek kopi terhadap ginjal yang telah diteliti. Mengingat banyaknya bukti yang tersedia saat ini, tampaknya sementara kopi bisa memiliki efek peningkatan tekanan darah pada peminum kopi yang tidak biasa dan pada orang dengan hipertensi sudah ada sebelumnya, hal itu tampaknya tidak menyebabkan risiko penyakit ginjal. 

Faktanya, ada beragam bukti yang menunjukkan kemungkinan peran kopi sebagai pelindung terhadap penyakit ginjal, terutama pada perempuan. Pasien dengan batu ginjal kalsium oksalat mungkin masih perlu mengurangi asupan kopi mengingat kandungan oksalatnya.

Sementara itu, bukti bahwa kopi dapat meningkatkan atau mengurangi risiko kanker ginjal tetap kontroversial.

Baca Juga: 7 Minuman yang Kurang Baik untuk Ginjal, Batasi Konsumsinya

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya