A-Z seputar Hormon Melatonin, si 'Hormon Tidur'

Produksi hormon melatonin meningkat seiring datangnya gelap

Melatonin, yang sering dijuluki "hormon tidur", adalah bagian penting dari siklus tidur-bangun tubuh kita. Produksinya meningkat seiring kegelapan, mempromosikan tidur yang sehat, dan membantu mengarahkan ritme sirkadian tubuh. Terpapar cahaya pada malam hari dapat menghalangi produksi melatonin.

Tubuh secara alami memproduksi melatonin, tetapi para peneliti dan masyarakat makin tertarik pada sumber eksternalnya, misalnya dari suplemen, sebagai solusi untuk mengatasi sulit tidur. 

1. Efek melatonin pada tubuh kita

Melatonin masih dipelajari oleh para ahli, termasuk mengenai pengaruhnya terhadap tubuh kita. Cara utama melatonin memengaruhi tubuh kita adalah dengan memainkan peran dalam ritme sirkadian tubuh dan siklus tidur-bangun

Efek melatonin pada tidur

Dijelaskan dalam laman Cleveland Clinic, kelenjar pineal melepaskan tingkat melatonin tertinggi saat ada kegelapan dan menurunkan produksi melatonin saat kita terpapar cahaya. Artinya, kita memiliki tingkat melatonin yang rendah dalam darah pada siang hari dan tingkat puncak melatonin pada malam hari. Makin lama malam, maka makin lama kelenjar pineal mengeluarkan melatonin.

Meskipun melatonin tidak esensial untuk tidur, tetapi kita akan tidur lebih nyenyak apabila punya kadar melatonin tertinggi dalam tubuh. Namun, beberapa faktor lain berkontribusi terhadap kemampuan tubuh untuk tidur dan kualitas tidur yang didapat.

Saat kelenjar pineal menerima informasi tentang siklus terang-gelap (siang-malam) harian dari retina di mata dan kemudian melepaskan melatonin yang sesuai, orang dengan kebutaan yang tidak dapat mendeteksi cahaya biasanya memiliki siklus melatonin yang tidak teratur yang menyebabkan gangguan ritme sirkadian.

Efek lain dari melatonin alami

Melatonin juga berinteraksi dengan hormon perempuan secara biologis. Penelitian telah menunjukkan bahwa itu membantu dalam mengatur siklus menstruasi.

Pineal melatonin juga dapat melindungi terhadap neurodegenerasi, yang merupakan hilangnya fungsi neuron secara progresif. Neurodegenerasi hadir dalam kondisi seperti penyakit Alzheimer dan penyakit Parkinson.

Para peneliti telah menemukan bahwa orang-orang yang telah menjalani operasi pengangkatan kelenjar pineal (pinealektomi) mengalami proses penuaan yang dipercepat. Karena itu, beberapa ilmuwan menganggap melatonin alami mungkin memiliki sifat antipenuaan.

2. Kadar normal melatonin dalam tubuh

A-Z seputar Hormon Melatonin, si 'Hormon Tidur'ilustrasi hormon melatonin (pexels.com/Ron Lach)

Kadar melatonin pineal sangat bervariasi berdasarkan usia dan jenis kelamin.

Bayi yang baru lahir tidak memproduksi melatonin sendiri. Sebelum lahir, mereka menerima melatonin dari plasenta. Sementara setelah lahir, bayi menerimanya melalui ASI. Siklus melatonin muncul saat mereka berusia 2 hingga 3 bulan.

Kadar melatonin kemudian terus meningkat seiring bertambahnya usia anak, mencapai tingkat puncak tepat sebelum pubertas. Begitu pubertas, ada penurunan kadar melatonin yang stabil hingga merata pada akhir masa remaja. Pada semua usia setelah pubertas, kadar melatonin lebih tinggi pada perempuan.

Kadar melatonin kemudian stabil hingga sekitar usia 40 tahun, diikuti penurunan seiring penuaan. Pada orang yang usianya di atas 90 tahun, kadar melatonik kurang dari 20 persen daripada kadarnya pada dewasa muda.

Ada berbagai faktor yang menyebabkan penurunan produksi melatonin terkait usia, termasuk pengapuran kelenjar pineal (yang sangat umum) dan masalah deteksi cahaya karena kondisi mata (misalnya katarak).

Kadar melatonin bisa diketahui lewat tes oleh penyedia layanan kesehatan.

3. Kondisi yang terkait dengan masalah pada melatonin

Ada dua kondisi yang melibatkan masalah pada melatonin, yaitu tingkat melatonin lebih rendah dari normal (hipomelatoninemia) dan tingkat melatonin lebih tinggi dari normal (hipermelatoninemia).

Hipomelatinemia

Kondisi ini terjadi ketika kita memiliki tingkat melatonin malam hari puncak yang lebih rendah dari normal atau tingkat produksi total melatonin yang lebih rendah dari normal, bila dibandingkan dengan apa yang diharapkan untuk usia dan jenis kelamin.

Hipomelatinemia dapat berperan dalam gangguan tidur ritme sirkadian, yang merupakan kelompok gangguan tidur yang semuanya memiliki ciri umum gangguan waktu tidur. Ini meliputi:

  • Gangguan fase tidur tertunda: Kita tidur dan bangun lebih dari 2 jam lebih lambat dari yang biasanya dianggap sebagai siklus tidur-bangun normal.
  • Gangguan fase tidur lanjutan: Kita tertidur pada sore hari (18:00 hingga 21:00) dan bangun pada pagi hari (02:00 hingga 05:00).
  • Ritme tidur-bangun yang tidak teratur: Gangguan tidur ini memiliki siklus tidur-bangun yang tidak ditentukan. Kita bisa tidur siang beberapa kali selama periode 24 jam.
  • Sindrom tidur-bangun non-24 jam: Dengan gangguan tidur ini, kita mempertahankan durasi tidur dan waktu bangun yang sama, tetapi "jam internal" tubuh lebih lama dari 24 jam. Jika demikian, siklus tidur-bangun sebenarnya berubah setiap hari, dengan waktu tertunda 1 hingga 2 jam setiap hari.

Gangguan tidur ini dapat menyebabkan kurang tidur dan mengganggu kualitas tidur, yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada perkembangan kondisi kesehatan seperti:

  • Hipertensi.
  • Resistansi insulin.
  • Kegemukan.
  • Sindrom metabolik.
  • Peningkatan risiko kanker payudara dan kanker prostat.
  • Peningkatan risiko diabetes tipe 2.

Penyebab hipomelatoninemia bisa primer atau sekunder.

Penyebab primer adalah faktor yang secara langsung memengaruhi kelenjar pineal, seperti kerusakan kelenjar pineal atau tumor kelenjar pineal.

Sementara itu, penyebab sekunder hipomelatoninemia adalah karena faktor lingkungan dan/atau obat-obatan, termasuk:

  • Kerja shift.
  • Penuaan.
  • Penyakit neurodegeneratif, seperti penyakit Alzheimer dan penyakit Parkinson.
  • Penggunaan obat beta-blocker.
  • Penggunaan obat calcium channel blocker.
  • Penggunaan obat ACE inhibitor.

Hipermelatoninemia

Hipermelatoninemia terjadi ketika kita memiliki tingkat melatonin malam hari puncak yang lebih tinggi dari normal, biasanya dengan durasi yang diperpanjang hingga pagi (siang hari), jika dibandingkan dengan apa yang diharapkan untuk usia dan jenis kelamin.

Sebagian besar kasusnya berasal dari mengonsumsi terlalu banyak melatonin tambahan atau obat tidur yang berhubungan dengan melatonin.

Hipermelatoninemia yang terjadi secara alami jarang terjadi. Kondisi medis yang terkait dengannya meliputi:

  • Hipogonadisme hipogonadotropik: Hipogonadisme adalah suatu kondisi saat testis atau ovarium menghasilkan sedikit atau tidak ada hormon seks. Hipogonadisme hipogonadotropik adalah bentuk hipogonadisme yang disebabkan oleh masalah pada kelenjar hipofisis atau hipotalamus.
  • Anoreksia nervosa: Anoreksia adalah gangguan makan yang melibatkan pembatasan jumlah kalori dan jenis makanan yang kita makan karena rasa takut yang kuat akan kenaikan berat badan.
  • Sindrom ovarium polikistik (PCOS): PCOS adalah ketidakseimbangan hormon akibat indung telur yang menghasilkan hormon pria berlebih.
  • Hiperhidrosis hipotermia spontan: Ini adalah kondisi langka saat kita tiba-tiba, dan tanpa alasan yang diketahui, mengembangkan suhu tubuh rendah (hipotermia) tanpa berada di lingkungan yang dingin dan berkeringat berlebihan (hiperhidrosis).
  • Sindrom Rabson-Mendenhall: Kondisi genetik langka yang ditandai dengan resistansi insulin yang parah, yang menyebabkan gula darah tinggi (hiperglikemia) yang dapat menyebabkan diabetes. Sindrom Rabson-Mendenhall dapat menyebabkan pembesaran kelenjar pineal (hiperplasia).

Gejala hipermelatoninemia meliputi:

  • Mengantuk pada siang hari.
  • Suhu tubuh rendah.
  • Pusing.
  • Penurunan tonus otot (hipotonia).

Baca Juga: 6 Hal yang Terjadi dalam Tubuh saat Mengonsumsi Suplemen Melatonin

4. Adakah manfaat mengonsumsi suplemen melatonin?

A-Z seputar Hormon Melatonin, si 'Hormon Tidur'ilustrasi suplemen melatonin (pexels.com/Kelly Lacy)

Menurut National Center For Complementary and Alternative Medicine, suplemen melatonin dapat membantu kondisi tertentu, seperti:

Jet lag

Jet lag memengaruhi orang-orang saat mereka bepergian melalui udara melintasi beberapa zona waktu. Akibatnya, kita mungkin merasa tidak enak badan secara keseluruhan dan mungkin mengalami gangguan tidur, kelelahan pada siang hari, gangguan fungsi, dan masalah pencernaan.

Penelitian menunjukkan bahwa suplemen melatonin dapat membantu mengatasi jet lag. Ini didasarkan pada ulasan berskala sedang dari tahun 2010 dan 2014.

Empat penelitian yang melibatkan total 142 pelancong menunjukkan bahwa melatonin mungkin lebih baik daripada plasebo dalam mengurangi keseluruhan gejala jet lag setelah penerbangan ke arah timur. Studi lain dari 234 pelancong pada penerbangan ke arah timur hanya melihat kualitas tidur dan menemukan bukti berkualitas rendah bahwa melatonin mungkin lebih baik daripada plasebo untuk meningkatkan kualitas tidur.

Dua penelitian yang melibatkan total 90 pelancong menunjukkan bahwa melatonin mungkin lebih baik daripada plasebo dalam mengurangi gejala jet lag setelah penerbangan ke arah barat.

Gangguan fase tidur-bangun yang tertunda

Suplemen melatonin tampaknya membantu tidur pada orang dengan gangguan fase tidur-bangun yang tertunda, tetapi tidak pasti apakah manfaatnya lebih besar daripada kemungkinan bahayanya. Ini didasarkan pada pedoman praktik klinis, ulasan kecil, dan studi yang lebih baru.

Pada 2015, American Academy of Sleep Medicine merekomendasikan suplemen melatonin yang diberikan pada waktu tertentu untuk gangguan fase tidur-bangun yang tertunda. Rekomendasi itu lemah serta tidak pasti apakah manfaat melatonin lebih besar daripada potensi bahayanya.

Sebuah tinjauan tahun 2016 yang mengamati 52 orang dari dua penelitian menunjukkan bahwa suplemen melatonin mengurangi waktu yang dibutuhkan orang dengan gangguan fase tidur-bangun yang tertunda untuk tertidur jika dibandingkan dengan plasebo. Rata-rata, butuh waktu sekitar 22 menit lebih sedikit bagi mereka untuk tertidur.

Sebuah uji coba terkontrol acak tahun 2018 yang berlangsung selama 4 minggu dan melibatkan 307 orang dengan gangguan fase tidur-bangun yang tertunda menemukan bahwa mengonsumsi melatonin 1 jam sebelum waktu tidur yang diinginkan dikombinasikan dengan tidur pada waktu yang ditentukan menyebabkan beberapa perbaikan. Peningkatan tersebut termasuk tertidur rata-rata 34 menit lebih awal, tidur lebih nyenyak selama sepertiga malam pertama, dan fungsi siang hari yang lebih baik.

Beberapa gangguan tidur pada anak

Masalah tidur pada anak-anak dapat memiliki efek yang tidak diinginkan pada perilaku, fungsi siang hari, dan kualitas hidup mereka. Anak-anak dengan kondisi tertentu, seperti dermatitis atopik, asma, gangguan hiperaktivitas defisit perhatian (ADHD), atau gangguan spektrum autisme (ASD) lebih rentan mengalami masalah tidur dibandingkan anak lain.

Tidak ada pedoman menyeluruh tentang pendekatan terbaik untuk meningkatkan kualitas tidur pada anak-anak. Namun, pedoman untuk kondisi tertentu merekomendasikan perawatan perilaku, seperti kebiasaan tidur yang baik dan pendidikan orang tua, sebagai perawatan awal yang dapat dilengkapi dengan obat-obatan.

Tinjauan tahun 2019 mengamati 18 studi suplemen melatonin yang mencakup 1.021 anak. Sebagian besar studi kecil, dan semuanya relatif singkat (1 hingga 13 minggu). Secara keseluruhan, penelitian menunjukkan bahwa melatonin lebih baik daripada plasebo untuk meningkatkan waktu tidur dan tidur total. Namun, efek melatonin pada perilaku dan fungsi siang hari tidak jelas karena penelitian menggunakan cara yang berbeda untuk mengukur hasil ini.

Daftar di bawah ini menunjukkan hasil ulasan tentang efek jangka pendek melatonin untuk anak-anak dengan kondisi tertentu.

  • Anak-anak dengan ASD tertidur 37 menit lebih awal dan tidur 48 menit lebih lama.
  • Anak-anak dengan ADHD tertidur 20 menit lebih awal dan tidur 33 menit lebih lama.
  • Anak dengan dermatitis atopik tertidur 6,8 menit lebih awal dan tidur 35 menit lebih lama.
  • Anak-anak dengan insomnia onset tidur kronis tertidur 24 menit lebih awal dan tidur 25 menit lebih lama.

Karena tidak banyak penelitian tentang anak-anak dan suplemen melatonin, banyak yang diketahui tentang penggunaan melatonin pada anak-anak.

Misalnya, ada ketidakpastian tentang dosis dan kapan harus diberikan, efek penggunaan melatonin dalam jangka waktu lama, dan apakah manfaat melatonin lebih besar daripada kemungkinan risikonya.

Karena melatonin adalah hormon, ada kemungkinan suplemen melatonin dapat memengaruhi perkembangan hormonal, termasuk pubertas, siklus menstruasi, dan produksi hormon prolaktin yang berlebihan.

Karena ketidakpastian tersebut, sebaiknya bicarakan dengan dokter jika mempertimbangkan untuk memberikan melatonin kepada anak untuk mengatasi masalah tidur.

Kecemasan sebelum dan sesudah operasi

Suplemen melatonin tampaknya membantu mengurangi kecemasan sebelum operasi, tetapi tidak jelas apakah itu membantu menurunkan kecemasan setelah operasi. Ini berdasarkan tinjauan ilmiah tahun 2015.

Tinjauan tersebut mengamati 12 studi yang melibatkan 774 orang dan menilai suplemen melatonin untuk mengobati kecemasan sebelum operasi, kecemasan setelah operasi, atau keduanya.

Dari situ, ditemukan bukti kuat bahwa melatonin lebih baik daripada plasebo dalam mengurangi kecemasan sebelum operasi. Suplemen melatonin mungkin sama efektifnya dengan pengobatan standar (obat midazolam). Namun, hasil manfaat melatonin untuk mengurangi kecemasan setelah operasi beragam.

5. Keamanan penggunaan suplemen melatonin

Untuk suplemen melatonin, terutama pada dosis yang lebih tinggi dari yang biasanya diproduksi tubuh, belum ada cukup informasi tentang kemungkinan efek samping untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang keamanan secara keseluruhan. Penggunaan suplemen melatonin jangka pendek tampaknya aman bagi kebanyakan orang, tetapi informasi tentang keamanan suplemen melatonin jangka panjang masih kurang.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:

  • Interaksi dengan obat-obatan: Orang yang minum obat harus konsultasi dulu dengan dokter sebelum menggunakan melatonin. Secara khusus, orang dengan epilepsi dan yang mengonsumsi obat pengencer darah harus berada di bawah pengawasan medis saat mengonsumsi suplemen melatonin.
  • Kemungkinan risiko reaksi alergi: Mungkin ada risiko reaksi alergi terhadap suplemen melatonin.
  • Masalah keamanan untuk ibu hamil dan menyusui: Ada kekurangan penelitian tentang keamanan penggunaan melatonin pada ibu hamil atau menyusui.
  • Masalah keamanan untuk orang tua: Pedoman 2015 oleh American Academy of Sleep Medicine merekomendasikan penggunaan melatonin oleh orang dengan demensia. Melatonin mungkin tetap aktif pada orang tua lebih lama daripada orang yang lebih muda dan menyebabkan kantuk pada siang hari.
  • Umumnya, melatonin diatur sebagai suplemen makanan. Artinya, ini kurang diatur secara ketat oleh badan pengawas obat terkait, dibanding obat bebas atau obat resep. Di beberapa negara lain, melatonin hanya tersedia dengan resep dokter dan dianggap sebagai obat.
  • Produk mungkin tidak mengandung apa yang tercantum pada label: Sebuah studi tahun 2017 menguji 31 suplemen melatonin berbeda yang dibeli dari toko grosir dan apotek. Untuk sebagian besar suplemen, jumlah melatonin dalam produk tidak sesuai dengan yang tertera pada label produk. Juga, 26 persen suplemen mengandung serotonin, hormon yang dapat menimbulkan efek berbahaya bahkan pada tingkat yang relatif rendah.

Selain masalah yang disebutkan di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait keamanan melatonin pada anak-anak.

  • Konsultasikan dulu dengan dokter tentang penggunaan melatonin pada anak-anak.
  • Orang tua perlu memastikan penyimpanan yang aman dan penggunaan suplemen melatonin yang tepat.
  • Penggunaan melatonin yang dijual bebas dapat menempatkan anak-anak dan remaja pada risiko overdosis, baik yang disengaja atau tidak.

6. Efek samping penggunaan suplemen melatonin

A-Z seputar Hormon Melatonin, si 'Hormon Tidur'ilustrasi dosis suplemen (pexels.com/Michelle Leman)

Berdasarkan tinjauan ilmiah tahun 2015 tentang keamanan suplemen melatonin, hanya efek samping ringan yang dilaporkan dalam berbagai studi jangka pendek yang melibatkan orang dewasa, pasien operasi, dan pasien sakit kritis.

Beberapa efek samping ringan yang dilaporkan dalam penelitian termasuk:

  • Sakit kepala.
  • Pusing.
  • Mual.
  • Kantuk.

Kemungkinan efek samping jangka panjang dari penggunaan melatonin tidak diketahui dengan jelas.

Melatonin alami adalah hormon penting untuk mengatur siklus tidur-bangun kita. Sementara beberapa faktor dapat memengaruhi secara negatif berapa lama dan seberapa baik kita tidur, jumlah melatonin yang dihasilkan kelenjar pineal bisa menjadi salah satunya.

Kalau kamu mengalami masalah dengan tidur, bicaralah dengan dokter. Ingat, kualitas tidur sangat penting buat kesehatan fisik dan mental kita.

Baca Juga: Ketahui 6 Gangguan Tidur Ritme Sirkadian yang Bisa Kamu Alami

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya