Perbedaan ISPA Biasa dan ISPA karena COVID-19, Jangan Salah ya

Selain pilek dan flu, COVID-19 juga termasuk golongan ISPA

Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah infeksi akut yang disebabkan oleh mikroorganisme di saluran pernapasan, mulai dari hidung, telinga, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, dan sampai dengan paru-paru.

Dapat mengganggu pernapasan normal, ISPA dibagi menjadi dua kategori tergantung bagian saluran pernapasan yang terinfeksi. Ini termasuk:

  • Infeksi saluran pernapasan atas: Dimulai dari sinus dan berakhir di pita suara.
  • Infeksi saluran pernapasan bawah: Dimulai dari pita suara dan berakhir di paru-paru.

Penyebab ISPA adalah virus dan bakteri. Contoh ISPA yang paling umum adalah pilek dan influenza. Perlu ketahui juga bahwa COVID-19 termasuk dalam golongan ISPA karena virus yang masuk dalam tubuh langsung menyerang organ pernapasan.

Polusi udara juga bisa menyebabkan ISPA. Paparan peningkatan jangka pendek dalam partikel udara penyebab polusi yang disebut PM2.5 terkait dengan perkembangan infeksi saluran pernapasan bawah akut pada anak-anak dan orang dewasa, begitu juga dengan kunjungan ke dokter yang menjadi lebih sering, mengutip laporan dalam American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine (2018).

Apa bedanya ISPA biasa dengan ISPA akibat COVID-19?

Perbedaan penyebab

Perbedaan ISPA Biasa dan ISPA karena COVID-19, Jangan Salah yailustrasi rupa virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 (unsplash.com/Fusion Medical Animation)

ISPA akibat COVID-19 disebabkan oleh virus corona SARS-Cov-2, sementara ISPA biasa bukan.

Dilansir National Library of Medicine, penyebab umum ISPA biasa adalah rhinovirus. Virus lainnya termasuk adenovirus, enterovirus, dan respiratory syncytial virus. Bakteri juga menjadi penyebab ISPA, seperti S. pyogenes, Streptococcus grup A.

Baca Juga: Apa Itu Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA?

Perbedaan gejala

Perbedaan ISPA Biasa dan ISPA karena COVID-19, Jangan Salah yailustrasi batuk (freepik.com/jcomp)

Gejala COVID-19 yang paling umum adalah infeksi saluran pernapasan atas, biasanya batuk, sakit tenggorokan, atau pilek. Maka dari itu banyak orang tidak bisa membedakan ISPA biasa dan ISPA karena COVID-19. Dalam beberapa kasus, infeksi dapat berkembang pada minggu kedua menjadi pneumonia. Di sinilah komplikasi serius COVID-19 bisa dimulai.

Meski demikian, gejala ISPA dan COVID-19 memiliki beberapa perbedaan. Diterangkan dalam laman Practo, orang yang terkena ISPA biasa umumnya akan merasakan gejalanya dalam waktu 1–4 hari. Sementara itu, menurut Centers for Disease Control and Prevention, gejala COVID-19 mungkin muncul 2–14 hari setelah terpapar virus. Dalam kasus jarang, gejala bisa muncul setelah 14 hari.

Gejala umum infeksi saluran pernapasan atas antara lain:

  • Hidung tersumbat, pilek, keluarnya cairan dari hidung (bisa berubah warna dari bening menjadi putih dan menjadi hijau), rasa tidak nyaman pada pernapasan hidung, serta bersin.
  • Tenggorokan gatal atau sakit.
  • Nyeri saat menelan (odinofagia).
  • Batuk, malaise (perasaan umum tidak enak badan).
  • Demam ringan (lebih sering terjadi pada anak-anak).

Gejala lain yang kurang umum mungkin termasuk:

  • Bau mulut, berkurangnya kemampuan mencium (hiposmia).
  • Sakit kepala, nyeri sinus, dan nyeri badan.
  • Sesak napas.
  • Mata gatal dan berair.
  • Mual, muntah, diare.

Sementara itu, gejala COVID-19 ringan antara lain:

  • Demam.
  • Batuk.
  • Kelelahan.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Sakit tenggorokan.
  • Sakit kepala.

Gejala potensial COVID-19 terdiri dari:

  • Sesak napas.
  • Nyeri otot.
  • Menggigil.
  • Hilangnya rasa atau bau.

Pasien COVID-19 yang berada dalam kondisi kritis memerlukan ventilator untuk bernapas. Kemungkinan infeksi yang parah dan kritis lebih tinggi pada COVID-19 dibandingkan dengan ISPA biasa.

COVID-19 juga lebih mematikan. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), angka kematian akibat COVID-19 tampaknya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan ISPA biasa.

Satu-satunya cara untuk membedakan gejala apakah itu ISPA biasa atau COVID-19 adalah dengan menjalani tes.

Mencegah ISPA dan COVID-19

Perbedaan ISPA Biasa dan ISPA karena COVID-19, Jangan Salah yailustrasi mencuci tangan dengan sabun (freepik.com/freepik)

Pencegahan merupakan cara terbaik untuk menangkal infeksi saluran pernapasan yang bisa berpotensi bahaya, baik itu ISPA maupun COVID-19.

  • Dapatkan vaksinasi yang diperlukan, seperti vaksin COVID-19, MMR, pertusis, influenza tahunan, dan pneumonia. Diskusikan dengan dokter tentang jenis vaksin yang kamu butuhkan.
  • Sering mencuci tangan, terutama setelah dari tempat umum. Menurut sebuah metaanalisis dalam jurnal The Lancet (2023), mencuci tangan dengan sabun mengurangi angka kesakitan atau beban ISPA sebesar 17 persen dibandingkan ketika tidak ada intervensi cuci tangan. Dipecah berdasarkan jenis ISPA, intervensi mengurangi beban infeksi saluran pernapasan bawah sebesar 22 persen dan infeksi saluran pernapasan atas sebesar 26 persen, meskipun tim peneliti tidak menemukan bukti pengaruhnya terhadap influenza yang dikonfirmasi berdasarkan tes dan tidak ada penelitian yang mengukur dampak COVID-19. Akan tetapi, berbagai lembaga dan otoritas kesehatan senantiasa mengingatkan bahwa kebersihan tangan adalah salah cara penting untuk mengendalikan dan mengurangi penyebaran COVID-19 dan infeksi saluran pernapasan lainnya.
  • Selalu bersin dan batuk di lengan baju atau tisu. Meskipun hal ini mungkin tidak meringankan gejala, tetapi ini akan mencegah kamu menyebarkan penyakit menular. Ketika batuk atau bersin, kamu menyemprotkan droplet dari hidung atau mulut yang mungkin mengandung virus. Dengan menutupi batuk atau bersin, ini mencegah penyebaran virus dan kuman lain ke orang lain.
  • Hindari menyentuh wajah, terutama mata dan mulut, untuk mencegah masuknya kuman ke dalam sistem tubuh.
  • Hindari tempat keramaian dan kontak dekat dengan siapa pun yang sedang demam atau batuk.
  • Tetap di rumah jika kamu merasa sakit atau tidak enak badan, khususnya jika mengalami gejala flu atau pilek.
  • Bersihkan dan desinfeksi tempat dan benda yang sering kamu sentuh.
  • Pakai masker saat bepergian ke luar rumah atau berada di keramaian.

COVID-19 dan ISPA biasa mempunyai gejala serupa. Gejala ISPA biasa cenderung terjadi lebih cepat dan variasinya lebih besar, tetapi COVID-19 lebih mungkin menyebabkan penyakit parah atau kematian. Perilaku hidup bersih dan sehat bisa membantu mencegah risiko kamu tertular keduanya.

Baca Juga: 6 Cara Mencegah ISPA pada Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Topik:

  • Nurulia
  • Delvia Y Oktaviani
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya