5 Penyakit Menular Seksual yang Menyerang dalam Diam, Tanpa Gejala

Gonore atau yang dikenal pula sebagai kencing nanah merupakan penyakit seksual menular yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Pada umumnya, penyakit ini disebarkan melalui kontak seksual, baik secara oral, anal, maupun vaginal. 

Data dari Department of Health New York menyatakan bahwa 80 persen perempuan penderita gonore tidak mengalami gejala apa pun. Sementara itu, hal ini terjadi pada 10-15 persen laki-laki yang menderitanya. 

Yang lebih fatal lagi, orang-orang yang tidak bergejala lebih sering mengalami komplikasi. Di antaranya adalah radang panggul atau pelvic inflammatory disease (PID), kerusakan organ reproduksi, dan kemandulan. 

Trikomoniasis disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Penularan umumnya terjadi melalui hubungan seksual dan penggunaan sex toys tanpa kondom. 

Menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), hanya 30 persen pasien saja yang mengalami gejala, sementara sisanya tidak. Inilah yang sering membuat trikomoniasis tidak terdeteksi dan tak tertangani. 

Sebanyak 30 persen pasien yang bergejala mengalami kondisi berupa rasa gatal, sensasi terbakar, kemerahan, sakit di area organ intim, serta sakit ketika buang air kecil. Pasien perempuan juga sering mengalami keputihan yang berwarna kuning kehijauan. 

Chlamydia atau klamidia merupakan penyakit menular seksual yang sering dijuluki sebagai "silent infection" atau infeksi diam. Ini karena penyakit tersebut sering kali tidak menimbulkan gejala apa pun pada tahap awal. 

Akan tetapi, setelah beberapa minggu, chlamydia akan menimbulkan gejala berupa rasa sakit dan terbakar ketika buang air kecil. Begitu pula saat berhubungan seksual. Mengutip Self, pada tahap itu, kemungkinan besar infeksi telah menyebar hingga ke saluran kencing.

Untungnya, chlamydia termasuk penyakit yang mudah ditangani dengan antibiotik. Namun, tetap saja kamu harus mewaspadainya karena jika tidak diobati dengan benar, penyakit ini bisa mengakibatkan kemandulan. 

Disebabkan oleh virus HSV-1 dan HSV-2, herpes merupakan infeksi yang biasa timbul di area mulut dan organ intim. Mayoritas orang mengetahui bahwa herpes menimbulkan luka seperti bisul kemerahan. Namun, nyatanya gejala tersebut tidak selalu muncul. 

Data dari CDC mengatakan bahwa sekitar 90 persen orang yang terinfeksi herpes, terutama dari HSV-2, tidak sadar bahwa ia sakit. Ini karena herpes sering kali tidak bergejala. Dalam kondisi tersebut, virus tetap bisa menyebar ke orang lain yang melakukan kontak seksual dengan pasien. 

Terakhir, ada infeksi human papillomavirus (HPV). Setiap orang dewasa yang telah aktif secara seksual pasti pernah membawa virus tersebut, baik disadari maupun tidak. Sebab, infeksi HPV sering kali tidak menimbulkan gejala apa pun. 

Ada banyak jenis atau strain dari HPV. Beberapa di antaranya mampu menyebabkan kanker serviks (bukan termasuk penyakit menular seksual). Ada pula yang menimbulkan kutil di alat kelamin. Namun, mayoritas tidak menunjukkan tanda-tanda fisik apa pun. 

Tak seperti penyakit lain di daftar ini, infeksi HPV tanpa gejala umumnya tidak akan menimbulkan komplikasi. Akan tetapi, kamu tetap bisa menularkannya ke orang lain tanpa disadari. 

Penyakit-penyakit di atas utamanya dicegah dengan menggunakan kondom saat melakukan aktivitas seksual, baik secara vaginal, anal, dan oral. Menghindari berganti-ganti pasangan seks juga termasuk salah satu cara pencegahannya. 

Selain itu, kamu yang telah aktif secara seksual juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan screening secara rutin untuk mengantisipasinya, terutama jika kamu baru saja berganti pasangan seks atau berhubungan tanpa kondom. 

Sementara untuk HPV, perempuan yang telah aktif secara seksual disarankan untuk melakukan Pap smear secara rutin, setidaknya setahun sekali. Sebab, virus tersebut bisa menimbulkan kanker serviks. 

Itulah sejumlah penyakit menular seksual yang sering dialami tanpa gejala. Kamu harus selalu waspada dan menggunakan kondom saat berhubungan seks untuk menurunkan risikonya.