7 Penyebab Pembengkakan Jantung yang Perlu Diwaspadai

- Memahami penyebab jantung yang membesar sangat penting untuk pengobatan dan mencegah komplikasi.
- Pada orang dengan hipertensi, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Pekerjaan ekstra ini dapat menyebabkan jantung membesar.
- Penyalahgunaan alkohol memiliki efek toksik pada banyak organ tubuh, termasuk jantung.
Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Leonardo Paskah Suciadi, SpJP, FIHA, FAPSC, FESC, FHFA
Jantung yang membesar atau kardiomegali bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala dari suatu kondisi yang mendasarinya. Kondisi ini terjadi saat jantung membesar dari ukuran normalnya, yang dapat memengaruhi seberapa baik fungsinya.
Meskipun jantung yang membesar mungkin tidak selalu menimbulkan gejala langsung, tetapi ini dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius dari waktu ke waktu, termasuk gagal jantung, aritmia, dan serangan jantung mendadak.
Memahami penyebab jantung yang membesar sangat penting untuk pengobatan dan mencegah komplikasi. Berikut ini adalah beberapa penyebab umum dari pembengkakan jantung.
1. Tekanan darah tinggi
Jika kamu memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Pekerjaan ekstra yang dilakukan jantung ini dapat menyebabkan penebalan otot jantung yang lebih lanjut berakibat sebagai kekakuan dinding jantung.
Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung di Indonesia, terutama lebih sering dialami oleh perempuan dan lansia.
2. Penyakit jantung koroner

Penyakit jantung koroner dapat menyebabkan otot jantung gagal berfungsi secara normal akibat gangguan suplai oksigen, sehingga jantung tidak mampu memompa darah secara optimal untuk seluruh tubuh dan mengakibatkan pembengkakan jantung.
Mengurangi risiko penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung dapat membantu mencegah jantung membesar sejak awal. Selain itu, mengonsumsi makanan yang seimbang, menjaga berat badan sehat, dan tidak merokok dapat membantu mengurangi risiko terkena berbagai penyakit yang memengaruhi jantung.
3. Kardiomiopati
Kardiomiopati adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan sekumpulan kelainan pada otot jantung yang dapat menjadi kaku, tebal, atau, dilatasi.
Terdapat berbagai penyebab dari kelainan otot jantung tersebut, antara lain kelainan genetik, pasca peradangan atau infeksi otot jantung, dan kelainan metabolik - hormonal.
Salah satu jenis kardiomiopati yang spesifik adalah kardiomiopati peripartum yang dapat terjadi pada perempuan hamil.
4. Masalah katup jantung

Jantung memiliki empat buah katup yang berfungsi menjaga darah mengalir ke arah yang benar. Apabila katup tersebut mengalami kebocoran maupun penyempitan, maka akan terjadi gangguan aliran darah di dalam jantung, yang selanjutnya akan mengakibatkan pembesaran ruang jantung disertai gangguan fungsinya.
Kerusakan katup dapat disebabkan oleh infeksi, penyakit jaringan ikat, penyakit degeneratif, dan kelainan bawaan.
Salah satu penyebab penyakit katup jantung yang sering di Indonesia adalah penyakit jantung rematik, yang umumnya berupa konsekuensi dari infeksi saluran napas bagian atas yang berulang pada masa kanak-kanak.
5. Masalah tiroid
Baik hipertiroidisme maupun hipotiroidisme dapat memengaruhi fungsi jantung. Hormon tiroid diproduksi oleh kelenjar gondok, dan berguna sebagai hormon yang mengatur metabolisme tubuh. Kelainan ini dapat dideteksi melalui pemeriksaan laboratorium darah. Hipertiroidisme umumnya juga disertai dengan kelainan irama jantung, di samping pembesaran jantung.
Hipertiroidisme dapat menyebabkan jantung memompa lebih cepat dan lebih keras, sehingga meningkatkan risiko kardiomegali. Sebaliknya, hipotiroidisme dapat menyebabkan retensi cairan dan memperlambat fungsi jantung, sehingga menyebabkan jantung bekerja lebih keras dan akhirnya membesar.
6. Amiloidosis

Amiloidosis adalah penyakit langka yang menyebabkan terbentuknya protein abnormal yang disebut fibril amiloid di dalam darah dan mengendap di berbagai organ tubuh, termasuk jantung.
Endapan protein amiloid di jantung ini membuat dinding jantung mengalami penebalan yang tidak dapat dipulihkan. Penebalan ini akan menyebabkan kekakuan pada dinding jantung sehingga mengganggu fungsi jantung.
7. Alkohol
Penyalahgunaan alkohol memiliki efek toksik pada banyak organ tubuh, termasuk jantung. Alkohol merusak dan melemahkan otot jantung seiring berjalannya waktu. Ini membuat jantung sulit memompa darah secara efisien.
Saat tidak dapat memompa cukup darah, jantung mulai mengembang untuk menampung darah ekstra. Hal ini menyebabkan jantung menjadi menipis dan membesar. Akhirnya, otot jantung dan pembuluh darah dapat berhenti berfungsi dengan baik karena kerusakan dan ketegangan.
Kabar baiknya, fungsi jantung umumnya dapat pulih kembali apabila kebiasaan minum alkohol dihentikan dalam jangka panjang.
Pembesaran jantung dapat disebabkan oleh kondisi mendasar yang serius, mulai dari tekanan darah tinggi dan masalah katup jantung hingga faktor genetik dan pilihan gaya hidup. Sementara beberapa penyebab dapat ditangani dengan pengobatan, yang lain mungkin memerlukan intervensi medis yang lebih intensif.
Jika kamu mengalami gejala seperti sesak napas, nyeri dada, atau detak jantung tidak teratur, penting untuk mencari perhatian medis untuk diagnosis yang tepat dan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Referensi
"Alcoholic Cardiomyopathy and Your Health." Healthline. Diakses Oktober 2024.
"What Causes an Enlarged Heart (Cardiomegaly) and How’s It Treated?" Healthline. Diakses Oktober 2024.
"What Causes an Enlarged Heart?" Keck Medicine of USC. Diakses Oktober 2024.
"Enlarged heart." Mayo Clinic. Diakses Oktober 2024.
"Peripartum Cardiomyopathy." Penn Medicine. Diakses Oktober 2024.
"Cardiomegaly." Osmosis. Diakses April 2025.