Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Penyebab Rhinitis, Alergi yang Bikin Bersin Berlebihan Tiap Hari

Ilustrasi wanita memegang tisu (pexel.com/Polina Tankilevitch)
Ilustrasi wanita memegang tisu (pexel.com/Polina Tankilevitch)
Intinya sih...
  • Debu dan tungau di rumah menjadi penyebab umum rhinitis alergi
  • Perubahan cuaca atau udara dingin dapat memicu iritasi hidung dan refleks bersin
  • Serbuk bunga, bulu hewan peliharaan, asap rokok, dan polusi udara juga bisa memperburuk gejala rhinitis
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernah nggak sih kamu mengalami bersin berkali-kali setiap pagi, hidung meler, dan terasa gatal terus tanpa sebab yang jelas? Bisa jadi kamu mengalami rhinitis alergi. Kondisi ini sering dianggap remeh karena gejalanya mirip pilek biasa, padahal penyebabnya sangat berbeda. Rhinitis adalah peradangan pada rongga hidung yang dipicu oleh alergen. Kalau tidak ditangani dengan tepat, rhinitis bisa mengganggu aktivitas harian dan bikin tubuh terasa tidak nyaman sepanjang hari. Yuk, kenali 5 penyebab umum rhinitis agar kamu bisa lebih waspada dan tahu cara mencegahnya.

1. Debu dan tungau yang menumpuk di rumah

Ilustrasi debu bertebaran (pexel.com/Huebert World)
Ilustrasi debu bertebaran (pexel.com/Huebert World)

Salah satu penyebab paling umum dari rhinitis alergi adalah debu rumah, terutama yang mengandung tungau. Tungau debu adalah mikroorganisme kecil yang hidup di tempat lembap dan hangat, seperti kasur, bantal, karpet, dan sofa. Mereka tidak terlihat oleh mata telanjang, tapi kotorannya bisa memicu reaksi alergi yang cukup parah pada sebagian orang.

Gejala seperti bersin terus-menerus di pagi hari, hidung tersumbat, dan mata gatal sering kali disebabkan oleh paparan tungau ini. Jika kamu merasakan gejala tersebut setiap bangun tidur, besar kemungkinan kamarmu menjadi "sarang" utama si tungau. Rutin mencuci sprei, mengganti sarung bantal, serta membersihkan rumah dengan vacuum cleaner yang punya filter HEPA bisa membantu mengurangi paparan.

2. Perubahan cuaca atau udara dingin

Ilustrasi pria berselimut dan bersin (pexel.com/cottonbro studio)
Ilustrasi pria berselimut dan bersin (pexel.com/cottonbro studio)

Cuaca yang berubah-ubah, terutama saat peralihan musim atau saat udara mendadak dingin, juga bisa memicu rhinitis. Ini karena udara dingin bisa menyebabkan iritasi pada lapisan dalam hidung, sehingga merangsang produksi lendir berlebih dan refleks bersin.

Beberapa orang sangat sensitif terhadap angin malam atau paparan AC dingin. Mereka bisa langsung bersin berkali-kali begitu masuk ke ruangan berAC atau saat keluar rumah di pagi hari. Untuk mengurangi efeknya, kamu bisa memakai masker saat cuaca dingin dan menjaga suhu ruangan tetap hangat serta stabil.

3. Serbuk bunga dan serbuk tanaman

Ilustrasi bunga mekar (pexel.com/Pixabay)
Ilustrasi bunga mekar (pexel.com/Pixabay)

Kalau kamu sering bersin saat berada di taman atau dekat tanaman tertentu, bisa jadi kamu mengalami alergi terhadap serbuk bunga (pollen). Rhinitis yang disebabkan oleh ini biasanya bersifat musiman dan sering muncul saat musim berbunga tiba.

Serbuk bunga sangat kecil dan bisa terbawa angin, lalu masuk ke saluran pernapasan dan memicu reaksi alergi. Selain bersin, gejala lainnya bisa berupa mata merah dan berair, serta hidung meler. Solusinya adalah menghindari area dengan banyak tanaman berbunga saat musim tertentu, atau menggunakan air purifier di rumah untuk menyaring udara.

4. Alergi terhadap bulu hewan peliharaan

Ilustrasi kucing menatap (pexel.com/Levent Simsek)
Ilustrasi kucing menatap (pexel.com/Levent Simsek)

Bulu hewan seperti kucing, anjing, atau kelinci juga bisa jadi pemicu utama rhinitis. Tapi yang sebenarnya bikin alergi bukan hanya bulunya, melainkan protein yang ada di air liur, kulit mati (ketombe), dan urin hewan tersebut. Protein ini bisa menempel di perabot rumah dan bertahan cukup lama di udara.

Kalau kamu bersin terus setiap kali dekat dengan hewan, apalagi sampai hidung gatal dan mata merah, besar kemungkinan kamu punya alergi terhadap mereka. Meski kamu pecinta hewan, penting untuk menjaga kebersihan rumah, menyikat bulu hewan secara rutin di luar rumah, dan tidak membiarkan mereka tidur di kamar.

5. Paparan asap rokok dan polusi udara

Ilustrasi asap rokok (pexel.com/Pixabay)
Ilustrasi asap rokok (pexel.com/Pixabay)

Asap rokok dan polusi udara adalah iritan yang bisa memperburuk gejala rhinitis atau bahkan memicunya. Meskipun bukan alergen murni seperti serbuk bunga atau tungau, zat-zat kimia dalam asap dan polusi dapat merusak lapisan pelindung di saluran hidung, sehingga membuatnya lebih sensitif.

Kamu mungkin tidak menyadari, tapi sering berada di lingkungan yang penuh asap kendaraan, asap dapur, atau rokok bisa menyebabkan hidungmu mudah terpapar alergen tersebut dan akhirnya terus bersin. Salah satu cara pencegahan terbaik adalah menghindari paparan langsung, memakai masker saat di luar ruangan, dan memperbanyak konsumsi air putih untuk menjaga kelembapan saluran pernapasan.

Rhinitis memang bukan penyakit yang mematikan, tapi gejalanya bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Apalagi kalau bersin terus-menerus, hidung meler, dan kepala terasa berat. Mengenali penyebabnya adalah langkah pertama untuk mengelola alergi ini. Kalau gejalanya semakin parah atau tak kunjung membaik, jangan ragu konsultasi ke dokter agar dapat penanganan yang tepat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us

Latest in Health

See More

5 Penyebab Rhinitis, Alergi yang Bikin Bersin Berlebihan Tiap Hari

06 Sep 2025, 23:57 WIBHealth