Perempuan Lebih Mungkin Terkena Penyakit Kardiovaskular Karena Ini

Berdasarkan data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), lebih dari 60 juta perempuan di Amerika Serikat (AS) hidup dengan beberapa jenis penyakit kardiovaskular. Penyakit ini bertanggung jawab atas kematian 314.186 perempuan di negara tersebut.
Faktor risiko penyakit kardiovaskular dibagi menjadi dua, yaitu faktor risiko "tradisional" (seperti obesitas, kebiasaan merokok, kolesterol tinggi, dan diabetes) dan faktor risiko "non tradisional" (seperti diskriminasi, hambatan bahasa, lingkungan, dan lainnya).
Yang sangat jarang dibahas adalah yang kedua, yang juga disebut sebagai faktor risiko tersembunyi. Mari kita bahas satu per satu!
1. Diskriminasi
Menurut American Heart Association (AHA), diskriminasi yang dihadapi komunitas etnis tertentu bisa memicu stres. Tingkat stres yang tinggi bisa menyebabkan masalah kardiovaskular seperti peradangan (inflamasi) dan hipertensi.
Berdasarkan riset yang dipublikasikan dalam American Journal of Public Health pada Desember 2015, bias rasial dan stereotip dari penyedia layanan kesehatan kulit putih terhadap kelompok minoritas bisa membuat pasien menunda perawatan untuk kondisi medis mereka.
Tidak sedikit pasien yang menerima perawatan yang buruk, yang membuat mereka mencari penyedia layanan kesehatan yang lain. Menurut Dr. Deborah L. Crabbe, profesor kedokteran di Temple Heart and Vascular Institute, AS, perlakuan diskriminatif atau rasialisme bisa menimbulkan ketidakpercayaan antara pasien dan penyedia layanan kesehatan.
2. Hambatan bahasa

Sebagian pasien sulit memahami berbagai istilah dan ungkapan medis. Keadaan menjadi makin rumit ketika pasien dan dokter tidak menggunakan bahasa pertama yang sama, mengutip Healthline.
"Hambatan bahasa dapat mengurangi kepuasan pasien terhadap perawatan, kualitas perawatan, dan keamanan mereka," jelas Heather Orom, PhD, profesor kesehatan masyarakat dan perilaku kesehatan di University at Buffalo, AS.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa hambatan bahasa bisa membuat dokter kesulitan untuk memahami kondisi pasien dan kompleksitasnya. Selain itu, juga dikaitkan dengan kepatuhan pengobatan yang lebih rendah.
3. Asimilasi dengan budaya yang berbeda
Asimilasi didefinisikan sebagai proses masyarakat mengadaptasi nilai-nilai, perilaku, dan kepercayaan kelompok lain, baik sebagian atau sepenuhnya. Lantas, apa kaitannya dengan penyakit kardiovaskular?
Studi lama yang diterbitkan dalam jurnal Human Biology menemukan bahwa orang Jepang yang tinggal di AS memiliki insiden penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi daripada orang Jepang yang tinggal di Jepang. Kemungkinan karena konsumsi daging merah yang tinggi di AS dan pola makan ini diadaptasi oleh orang Jepang yang tinggal di sana.
4. Lingkungan

AHA mengungkapkan bahwa penyakit kardiovaskular dikaitkan dengan faktor lingkungan, seperti polusi udara serta paparan arsenik, kadmium, dan timbal yang tinggi dalam jangka panjang. Tak percaya?
Menurut penelitian yang dilakukan oleh US Environmental Protection Agency, terpapar partikulat halus (PM2.5) beberapa jam dalam sehari selama beberapa minggu bisa memicu serangan jantung dan kematian terkait penyakit kardiovaskular.
Di sisi lain, menurut studi yang dimuat dalam jurnal Current Atherosclerosis Reports pada Desember 2012, paparan arsenik yang tinggi dalam air minum (di atas 50 μg/L) dikaitkan dengan penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit arteri perifer.
5. Akses kesehatan
Terakhir, ketidakmampuan untuk mengakses layanan kesehatan dan membayar biaya perawatan bisa memengaruhi kesehatan jantung seseorang. Akses kesehatan yang dimaksud bukan hanya asuransi, tetapi juga jarak antara tempat tinggal dengan fasilitas kesehatan yang terlalu jauh.
Penelitian menunjukkan bahwa orang kulit hitam, Hispanik, Asia-Amerika, dan penduduk asli Amerika cenderung tidak memiliki asuransi kesehatan. Selain itu, mereka cenderung lebih miskin dibandingkan orang kulit putih, yang membuat mereka kesulitan membeli obat-obatan.
Nah, itulah beberapa faktor risiko tersembunyi yang membuat perempuan lebih mungkin terkena penyakit kardiovaskular. Semoga kita dan orang terdekat senantiasa dilindungi dari penyakit ini, ya!